Cara mencegah anemia saat hamil penting untuk diketahui. Pasalnya, anemia cukup sering terjadi pada ibu hamil, serta berisiko menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada ibu hamil dan janin. Kondisi ini bahkan bisa berakibat fatal.
Mencegah anemia saat hamil sebenarnya sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Anemia pada kehamilan umumnya terjadi karena ada ketidakseimbangan antara tingkat kebutuhan dan asupan nutrisi untuk membentuk sel darah merah.
Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi untuk produksi sel darah merah akan meningkat. Hal ini karena dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke rahim guna mendukung pertumbuhan janin.
Jika kebutuhan nutrisi ini tidak diimbangi dengan asupan yang cukup, akan terjadi anemia pada kehamilan. Anemia pada kehamilan bisa berupa anemia defisiensi besi, anemia defisiensi vitamin B12 dan folat, atau mungkin kombinasi keduanya.
Cara Mencegah Anemia Saat Hamil
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang paling umum terjadi saat hamil. Jadi, salah satu cara utama mencegah anemia saat hamil adalah dengan mencukupi kebutuhan zat besi harian ibu hamil, yaitu sebanyak 27 mg setiap harinya.
Namun ingat, zat besi bukanlah satu-satunya nutrisi yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah. Asupan asam folat (vitamin B9) dan vitamin B12 juga diperlukan untuk mencegah anemia saat hamil.
Nah, berikut ini adalah beberapa cara untuk memastikan Anda mendapat vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi sel darah merah:
1. Konsumsi vitamin prenatal
Vitamin prenatal biasanya mengandung zat besi dan asam folat yang baik bagi darah. Mengonsumsi vitamin prenatal 1 kali sehari adalah cara mudah untuk mendapatkan nutrisi yang penting guna mendukung tubuh memproduksi sel darah merah.
Biasanya, vitamin ini akan diberikan setiap Anda kontrol kehamilan di dokter ataupun bidan. Oleh karena itu, pastikan untuk tidak melewatkan jadwal pemeriksaan kandungan Anda.
2. Konsumsi suplemen zat besi
Jika hasil tes darah Anda menunjukkan kadar zat besi yang rendah, dokter mungkin akan meresepkan suplemen zat besi tambahan di luar vitamin prenatal harian Anda.
Saat mengonsumsi suplemen zat besi, Anda disarankan untuk menghindari makanan atau minuman berkalsium tinggi, seperti produk olahan susu, kuning telur, kopi, dan teh, karena makanan-makanan ini dapat mengurangi penyerapan besi di usus.
Selain makanan berkalsium tinggi, obat antasida juga dapat mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh. Jadi jika mengonsumsi obat ini, pastikan Anda mengonsumsi zat besi 2 jam sebelum atau 4 jam setelahnya.
3. Nutrisi yang tepat
Kebutuhan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 selama kehamilan sebenarnya bisa dicukupi dengan mengonsumsi makanan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa makanan yang bisa Anda konsumsi untuk mencegah anemia saat hamil:
- Ikan
- Unggas, seperti ayam atau bebek
- Daging merah tanpa lemak
- Kacang-kacangan dan biji-bijian
- Sayuran berdaun hijau, seperti bayam, brokoli, dan kubis
- Buah-buahan, misalnya pisang, jambu air, dan melon
Selain mengonsumsi makanan-makanan di atas, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin C, seperti tomat, stroberi, kiwi, atau jeruk. Vitamin C dibutuhkan tubuh untuk menyerap zat besi dengan lebih baik.
Mencegah anemia saat hamil bisa dimulai sejak dini atau sebelum kehamilan karena sebagian wanita berisiko lebih tinggi untuk mengalami anemia, bahkan sebelum hamil. Misalnya, wanita yang sudah mempunyai banyak anak sebelumnya atau wanita yang memiliki infeksi cacing tambang.
Wanita dengan pola makan vegetarian juga cenderung lebih sering mengalami anemia defisiensi vitamin B12, sebab vitamin ini umumnya didapatkan dari daging.
Oleh karena itu, lebih baik periksakan dulu kondisi kesehatan Anda sebelum merencanakan kehamilan. Jika memang Anda mengalami anemia, dokter dapat memberikan penanganan untuk mengatasinya sebelum Anda hamil. Dengan begitu, kondisi tubuh Anda akan lebih siap untuk menjalani kehamilan.
Namun, ingat, jangan mengonsumsi suplemen zat besi tanpa resep dan dosis yang tepat dari dokter, karena terlalu banyak mengonsumsi suplemen zat besi bisa menyebabkan beragam efek samping, seperti mual, muntah, konstipasi, atau diare.
Bila Anda sedang hamil atau tengah mengikuti program hamil, pastikan jumlah asupan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 Anda tercukupi dengan baik. Cara paling sederhana dan aman adalah dengan melakukan kontrol kehamilan ke dokter secara teratur dan minum vitamin prenatal yang dianjurkan dokter.