Fungsi gendang telinga sebagai salah satu organ pendengaran tentu sudah banyak dikenal. Selain itu, gendang telinga juga berfungsi sebagai organ pelindung telinga.
Gendang telinga atau membran timpani adalah selaput tipis yang terdapat pada telinga bagian tengah. Walaupun berukuran kecil, fungsi gendang telinga dalam proses mendengar sangatlah penting. Sayangnya, ada kondisi-kondisi yang dapat mengganggu fungsi gendang telinga.
Fungsi Gendang Telinga
Berikut ini adalah berbagai fungsi gendang telinga:
Mendukung proses pendengaran
Sebagai bagian dari indera pendengaran, gendang telinga memiliki fungsi utama mendukung proses pendengaran. Gendang telinga merupakan organ yang menerima getaran suara dari luar telinga dan meneruskannya ke tulang pendengaran di telinga bagian tengah.
Kekuatan getaran akan ditingkatkan di telinga bagian tengah lalu diubah menjadi impuls saraf di telinga bagian dalam. Impuls saraf inilah yang akan dihantarkan ke otak, kemudian diinterpretasikan sebagai suara yang bisa Anda dengar dan kenali.
Melindungi telinga dari kotoran
Selain mendengar, fungsi gendang telinga adalah mencegah masuknya kotoran maupun bakteri dari luar ke telinga bagian tengah, bahkan bagian dalam. Dengan demikian, kebersihan dan kesehatan telinga tetap terjaga.
Fungsi gendang telinga yang satu ini berhubungan dengan letak gendang telinga itu sendiri. Gendang telinga terletak di telinga bagian tengah, memisahkan telinga bagian luar dengan telinga bagian dalam.
Penyebab Gangguan pada Gendang Telinga
Fungsi gendang telinga dapat terganggu jika gendang telinga pecah. Gangguan ini umumnya ditandai dengan sakit telinga, telinga berair, berdenging (tinnitus), serta munculnya sensasi berputar (vertigo) yang sering kali disertai dengan mual dan muntah.
Gendang telinga pecah disebabkan oleh beberapa kondisi, antara lain:
1. Infeksi telinga tengah
Infeksi telinga tengah atau otitis media adalah penyebab gangguan fungsi gendang telinga yang paling sering terjadi. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penumpukan cairan di telinga bagian tengah, yang kemudian meningkatkan tekanan pada telinga dan mengakibatkan gendang telinga pecah.
2. Perbedaan tekanan udara yang drastis
Barotrauma atau perbedaan tekanan udara yang drastis antara telinga bagian tengah dengan tekanan udara di luar telinga juga berisiko menyebabkan gendang telinga pecah.
Kondisi yang dapat mengganggu fungsi gendang telinga ini bisa terjadi ketika Anda naik pesawat, menyelam, atau mendaki gunung.
3. Suara keras
Paparan terhadap suara keras, seperti suara ledakan, tembakan, suara mesin, maupun musik yang keras dalam jangka waktu yang lama, adalah kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gendang telinga pecah.
Dalam istilah medis, kondisi tersebut dikenal sebagai acoustic trauma. Namun, kondisi ini cukup jarang terjadi.
4. Cedera
Cedera parah pada kepala, misalnya patah tulang tengkorak, juga berisiko menyebabkan gendang telinga pecah dan mengganggu fungsi gendang telinga. Cedera pada gendang telinga itu sendiri juga berisiko menyebabkan gangguan fungsi gendang telinga.
Tak hanya itu, gendang telinga pecah juga bisa disebabkan oleh kebiasaan membersihkan kotoran telinga dengan cotton bud.
Untuk menjaga fungsi gendang telinga dan mencegah terjadinya gendang telinga pecah, cobalah menerapkan beberapa tips berikut ini:
- Gunakan pelindung telinga saat berada di lokasi yang berisik, seperti lokasi konstruksi, pabrik, atau lapangan tembak.
- Gunakan penyumbat telinga atau kunyah permen karet untuk mengurangi tekanan dalam telinga saat naik pesawat terbang.
- Kecilkan volume suara saat mendengarkan lagu menggunakan headset atau earphone.
- Gunakan helm saat mengendarai motor atau sepeda untuk mengurangi risiko cedera kepala.
- Gunakan pelindung kepala saat berolahraga ekstrim, misalnya tinju.
- Hindari memasukkan benda apa pun ke dalam telinga.
Untuk meredakan sakit telinga yang terjadi pada pecah gendang telinga, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri. Pada beberapa kondisi, pecahnya gedang telinga juga memerlukan penanganan medis berupa peresepan antibiotik hingga operasi.
Meskipun umumnya gangguan pada fungsi gendang telinga dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu, Anda tetap disarankan untuk memeriksaan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Hal ini karena telinga bagian tengah, termasuk gendang telinga, sangat rapuh. Gangguan pada bagian tersebut bisa menyebabkan tuli permanen jika tidak mendapatkan penanganan yang sesuai.