Gejala bipolar pada wanita memiliki karakteristik yang berbeda dengan pria. Selain itu, gejala bipolar pada wanita juga memiliki risiko peningkatan keparahan dan kekambuhan yang lebih tinggi akibat gejolak hormon.
Bipolar merupakan gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati (mood) yang sangat ekstrem. Hingga saat ini, penyebab bipolar belum diketahui secara pasti. Namun, bipolar diduga terjadi karena faktor genetik atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Bipolar bisa terjadi pada siapa saja, baik pria dan wanita. Namun, gejala bipolar pada wanita memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda dibandingkan pada pria.
Gejala Bipolar pada Wanita
Gejala bipolar umumnya terbagi menjadi dua, yakni perasaan senang (mania dan hipomania) dan depresi. Namun, gejala bipolar pada wanita menjadi berbeda karena adanya gejolak hormon yang bisa terjadi pada saat menstruasi, persalinan, dan menopause.
Hal ini pun terkadang membuat wanita dengan bipolar cenderung memiliki lebih banyak mengalami episode depresi.
Berikut ini adalah penjelasan dan gejala bipolar pada wanita sesuai dengan fasenya:
Gejala mania dan hipomania
Mania dan hipomania merupakan dua jenis episode yang berbeda, tetapi memiliki gejala yang sama. Mania adalah keadaan ketika suasana hati meningkat secara intens yang membuat penderita bipolar menjadi sangat energik dan bersemangat. Terkadang, penderita bipolar yang mengalami episode mania bisa terlibat dalam perilaku yang berisiko tinggi, penyalahgunaan obat, dan peningkatan aktivitas seksual.
Sementara itu, hipomania adalah bentuk episode mania tetapi tidak terlalu parah dan intens. Biasanya, hipomania juga tidak memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari.
Lebih jelasnya, berikut adalah beberapa gejala bipolar pada wanita saat mereka mengalami episode mania ataupun hipomania:
- Perasaan senang yang luar biasa dan bersemangat
- Peningkatan aktivitas dan energi
- Percaya diri yang berlebihan
- Kebutuhan tidur berkurang
- Banyak berbicara terkait hal yang tidak biasa
- Pengambilan keputusan yang buruk, misalnya belanja berlebihan, mengambil risiko seksual, dan melakukan investasi yang tidak masuk akal
Gejala Depresi
Episode depresi mencakup gejala-gejala yang cukup parah hingga menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari, seperti di pekerjaan, aktivitas sosial, dan hubungan. Berikut ini adalah gejala yang dapat muncul saat fase depresi:
- Suasana hati yang tertekan, seperti merasa sedih, hampa, dan putus asa.
- Kehilangan ketertarikan atau tidak merasakan kesenangan pada semua hal
- Penurunan berat badan yang signifikan
- Insomnia atau tidur terlalu banyak
- Gelisah
- Kelelahan atau kehilangan energi
- Perasaan bersalah yang berlebihan dan merasa tidak pantas
- Penurunan kemampuan berpikir atau berkonsentrasi
- Ragu-ragu
- Berpikir, bercencana, atau mencoba bunuh diri
Penanganan Gejala Bipolar pada Wanita
Bipolar merupakan gangguan mental yang tidak bisa disembuhkan, akan tetapi gejalanya dapat dikendalikan agar penderita tetap bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal. Berikut ini adalah penanganan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan gejala bipolar pada wanita:
1. Penggunaan obat-obatan
Obat-obatan sering digunakan sebagai pengobatan awal untuk mengendalikan gejala bipolar. Obat-obatan yang digunakan meliputi penstabil suasana hati, antipsikotik, dan antikonvulsan.
2. Psikoterapi
Selain penggunaan obat-obatan, penderita bipolar juga bisa menjalani psikoterapi yang dapat membantu menstabilkan suasana hati. Pada terapi ini, penderita bipolar biasanya akan diajak berbicara terkait banyak hal, misalnya pengalaman hidup.
3. Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
Terapi elektrokonvulsif merupakan pilihan tambahan untuk mengendalikan gejala bipolar. Terapi ini dilakukan dengan melibatkan stimulasi listrik untuk memicu aktivitas listrik di otak. Terapi ECT sudah terbukti efektif untuk mengatasi depresi berat dan episode mania, meskipun cara kerjanya belum diketahui secara jelas.
Itulah gejala bipolar pada wanita dan berbagai pilihan metode penanganannya. Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater. Hal ini akan sangat membantu untuk mengendalikan gejala bipolar, sehingga bisa menjalani kehidupan dengan normal.