Ereksi normal bisa terjadi karena beberapa hal, salah satunya rangsangan seksual. Namun, tidak semua pria bisa mendapatkan ereksi yang normal. Artinya, beberapa pria bisa sulit ereksi atau bisa ereksi tapi hanya sebentar. Simak artikel berikut untuk tahu lebih jelas seputar ereksi normal.
Ereksi merupakan kondisi ketika penis mengeras atau menegang. Kemampuan seorang pria untuk ereksi adalah salah satu indikator yang mencerminkan kesehatan reproduksinya. Hal ini karena proses ereksi diperlukan untuk ejakulasi atau keluar sperma dari penis.
Proses Terjadinya Ereksi Normal
Ereksi bisa terjadi atas dasar sinyal perintah dari otak, baik itu sinyal yang dipicu oleh rangsangan seksual maupun tidak. Sinyal ini akan dilepaskan oleh otak menuju ke saraf dan pembuluh darah yang ada di penis.
Ketika sinyal sampai di penis, pembuluh darah arteri di penis akan melebar dan pembuluh darah vena akan tertutup. Hal ini menyebabkan darah mengisi rongga-rongga penis sehingga memberikan tekanan dan membuat penis menjadi mengembang dan mengalami ereksi.
Berbagai Fakta Seputar Ereksi Normal
Ada beberapa fakta seputar ereksi normal yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
1. Penis ereksi saat mendapat rangsangan
Penis biasanya mengalami ereksi ketika seorang pria mendapat rangsangan seksual. Misalnya, saat menonton film porno, membayangkan hal-hal yang erotis, berhubungan intim, atau bahkan hanya sekadar berdua dengan lawan jenis yang disukai.
2. Penis ereksi di pagi hari
Ereksi di pagi hari setelah bangun tidur adalah hal yang normal dan hampir dialami semua pria dari segala usia. Banyak orang sering menyebutnya morning wood.
Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah nocturnal penile tumescence (NPT). Para ahli mengatakan bahwa NPT terjadi karena peningkatan hormon testosteron di pagi hari.
3. Penis ereksi saat tidur
Ereksi saat tidur juga normal dan erat kaitannya dengan fase tidur yang dikenal dengan rapid eye movement (REM).
Fase REM dialami ketika Anda bermimpi dan ditandai dengan gerakan bola mata yang sangat cepat ke segala arah. Rata-rata pria sehat mengalami 4–5 kali ereksi saat tidur nyenyak dan tiap ereksi berlangsung sekitar 25–35 menit.
4. Penis ejakulasi saat tidur
Saat tidur, Anda juga bisa mengalami ereksi yang berujung pada ejakulasi. Kondisi yang dikenal dengan sebutan mimpi basah atau nocturnal emission ini setidaknya pernah dialami 70 persen pria berusia 21–25 tahun yang belum menikah. Kondisi ini juga normal dan tidak berbahaya bagi tubuh.
Tips untuk Mencegah Gangguan Ereksi
Tidak sedikit pria yang mengalami gangguan ereksi. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar Anda tidak mengalami gangguan ereksi atau disfungsi ereksi, di antaranya:
Jaga berat badan yang ideal
Pertahankan berat badan yang sehat dan seimbang, karena kelelebihan berat badan dapat memicu banyak penyakit, termasuk disfungsi ereksi, diabetes tipe 2, dan hipertensi.
Untuk menjaga berat badan, Anda disarankan menonsumsi makanan sehat dan bergizi setiap harinya. Pilihan makanan yang sebaiknya dikonsumsi meliputi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, ikan, dan daging tanpa lemak.
Kontrol tekanan darah dan kadar kolesterol
Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi bisa mempersempit pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk penis. Jika aliran darah ke penis berkurang, seorang pria mungkin akan merasa sulit untuk mendapatkan ereksi.
Oleh karena itu, jaga tekanan darah dan kadar kolesterol agar tetap dalam batas normal. Misalnya, dengan menghindari makanan tinggi lemak dan garam.
Berolahraga secara rutin
Agar proses ereksi normal, penting juga untuk berolahraga rutin. Hal ini karena aktivitas fisik bisa memengaruhi aliran darah ke penis. Oleh karena itu, usahakan untuk berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Pilihan olahraga yang bisa dilakukan antara lain senam kegel untuk pria, jalan cepat, atau berenang.
Bagi Anda yang senang bersepeda, sebaiknya batasi durasinya dengan bijak. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa para pesepeda termasuk kelompok orang yang berisiko mengalami disfungsi ereksi, terutama bagi yang melakukannya dalam durasi yang lama.
Berhenti merokok
Kebiasaan merokok bisa menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke penis. Akibatnya, pria perokok cenderung lebih sulit untuk ereksi. Bila Anda mengalaminya, disarankan untuk berhenti merokok secara perlahan.
Kelola stres
Stres yang berkepanjangan juga dapat mengganggu aliran darah ke penis dan bisa menyebabkan pria untuk sulit terangsang secara seksual. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik. Bila dirasa tidak mampu mengendalikan stres sendiri, sebaiknya mencari bantuan terapi ke seorang psikolog.
Itulah penjelasan mengenai ereksi normal yang penting untuk Anda ketahui. Jika penis Anda sulit untuk mengalami ereksi meski telah mendapatkan rangsangan, lebih baik segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.