Pelumas untuk berhubungan seksual dapat digunakan agar lebih nyaman saat berhubungan intim. Nah, ada beragam jenis pelumas yang tersedia di pasaran. Agar tidak salah pilih, ketahui apa saja jenisnya beserta perbedaan dan cara penggunaannya.
Organ intim wanita sebenarnya dapat menghasilkan pelumas alami yang berfungsi untuk memudahkan penetrasi, yaitu masuknya penis ke dalam vagina saat berhubungan seksual.
Namun, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kurangnya produksi pelumas alami pada vagina. Kondisi yang membuat vagina kering ini dapat menimbulkan nyeri saat berhubungan seksual, baik pada vagina maupun pada penis.
Untuk mengatasinya, dapat digunakan pelumas buatan agar organ intim tidak luka dan iritasi, berhubungan seks terasa lebih nyaman, dan tentunya kepuasan seksual dapat tercapai.
Mengenal Pelumas untuk Berhubungan Seksual
Dalam hubungan seksual, pelumas digunakan untuk mengurangi rasa nyeri atau iritasi saat penetrasi penis ke dalam vagina. Selain itu, pelumas juga kerap digunakan saat masturbasi, seks anal, atau penggunaan sex toys.
Pelumas yang mengandung manjakani juga dapat memberikan sensasi lebih kencang pada otot-otot vagina, sehingga meningkatkan kenikmatan saat bercinta. Dan pelumas dengan kandungan L-Arginine juga bisa meningkatkan aliran darah, kondisi ini berpotensi meningkatkan kepuasan saat berhubungan seksual serta meningkatkan libido.
Saat ini, pelumas untuk berhubungan seksual sudah banyak dijual secara bebas, baik di apotek maupun minimarket. Meski begitu, Anda sebaiknya tidak membeli dan menggunakan pelumas ini secara sembarangan, karena ada beragam jenis pelumas dengan bahan dan penggunaan yang berbeda-beda.
Berbagai Jenis Pelumas Seksual
Berikut ini adalah beberapa jenis pelumas yang umum tersedia di pasaran dan bisa Anda pilih sesuai kebutuhan Anda:
1. Pelumas berbahan dasar air
Pelumas berbahan dasar air adalah jenis pelumas yang paling umum digunakan. Pelumas jenis ini juga diketahui aman digunakan bersama kondom dan sex toys.
Selain itu, pelumas berbahan dasar air juga mudah dibersihkan, lembut di kulit, tidak meninggalkan noda, serta mampu menurunkan risiko kerusakan kondom saat pemakaian.
2. Pelumas berbahan dasar minyak
Jenis pelumas yang satu ini memiliki manfaat ganda. Selain digunakan sebagai pelicin saat berhubungan seksual, Anda juga bisa menggunakannya sebagai minyak untuk memijat. Hal tersebut tentunya dapat menambah keintiman hubungan seks Anda dengan pasangan.
Namun, pelumas jenis ini lebih sulit dibersihkan, dan perlu diperhatikan bahwa pelumas berbahan dasar minyak tidak bisa digunakan bersama kondom sebab dapat meningkatkan risiko robeknya kondom.
Selain itu, ada juga penelitian yang mengaitkan penggunaan pelumas berbahan dasar minyak dengan peningkatan risiko terjadinya infeksi menular seksual, seperti vaginosis bakterialis.
3. Pelumas berbahan dasar silikon
Pelumas berbahan dasar silikon dianjurkan bagi orang yang memiliki kondisi kulit sensitif. Pelumas berbahan silikon juga bisa digunakan oleh wanita yang sudah menopause, karena biasanya vagina menjadi lebih kering setelah menopause sehingga penetrasi akan terasa kurang nyaman.
Kelebihan dari pelumas jenis ini adalah lebih licin dan lebih tahan lama, sehingga Anda tidak perlu mengoleskannya berulang-ulang selama berhubungan seksual. Selain itu, pelumas berbahan dasar silikon juga bisa digunakan bersama kondom.
4. Pelumas berbahan dasar alami
Sekarang juga sudah banyak tersedia pelumas berbahan dasar alami, seperti minyak kelapa dan lidah buaya. Pelumas jenis ini diketahui tidak mengandung paraben, sehingga lebih aman digunakan.
Namun, perlu diingat bahwa pelumas berbahan dasar alami memiliki umur penyimpanan yang lebih singkat sehingga lebih cepat kedaluwarsa.
Cara dan Aturan Pakai Pelumas untuk Berhubungan Seksual
Agar lebih nyaman selama berhubungan seks menggunakan pelumas, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, antara lain:
- Letakkan handuk sebagai alas untuk mencegah noda dari pelumas.
- Hangatkan pelumas di tangan terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
- Oleskan pelumas secukupnya tepat sebelum melakukan penetrasi.
Selalu perhatikan daftar kandungan yang tertera pada kemasan pelumas sebelum Anda membeli atau menggunakannya. Pastikan pelumas yang Anda gunakan memiliki tingkat keasaman (pH) 3,5–4,5 agar sesuai dengan pH normal vagina. Dan pilihlah produk yang sudah mendapat izin edar dari BPOM.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait penggunaan pelumas untuk berhubungan seksual, terlebih jika Anda merasakan keluhan pada organ intim atau reaksi alergi setelah menggunakan pelumas.