Bagi Anda yang ingin terlihat lebih muda, prosedur tanam benang bisa menjadi pilihan. Efek samping tanam benang pun dinilai lebih kecil daripada prosedur operasi plastik. Meski demikian, Anda dianjurkan untuk tetap waspada terhadap risiko efek samping yang dapat terjadi.
Tanam benang adalah prosedur estetika atau kecantikan yang berfungsi untuk meremajakan dan mengencangkan kulit wajah. Sesuai namanya, prosedur ini menggunakan benang khusus yang dimasukkan ke bagian kulit wajah.
Prosedur tanam benang dapat membuat kulit wajah lebih kencang karena merangsang pembentukan kolagen. Hasilnya, kerutan akan memudar dan kulit pun tampak lebih muda.
Bagaimana Prosedur Tanam Benang Dilakukan?
Tanam benang merupakan salah satu prosedur kecantikan yang dapat dilakukan oleh dokter estetika. Sebelum melakukan penanaman benang, dokter akan memberikan obat bius lokal di area wajah terlebih dahulu. Setelah itu, dokter akan memasukkan benang khusus ke bagian bawah kulit dengan bantuan jarum atau kanula.
Setelah benang dimasukkan, jarum atau kanula akan dilepas dan benang akan tertinggal di bawah kulit. Prosedur ini biasanya hanya memakan waktu sekitar 30–45 menit dan Anda bisa langsung meninggalkan rumah sakit atau klinik kecantikan di hari yang sama.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dokter juga dapat memberikan suntikan filler setelah tanam benang selesai. Hasil tanam benang dapat terlihat dalam waktu 1–3 hari. Hasil ini bersifat sementara dan dapat bertahan selama 1–3 tahun, tergantung jenis benang dan jumlah benang yang ditanam.
Selama 2–3 minggu setelah tanam benang, Anda disarankan untuk tidak mengoleskan krim perawatan wajah. Selain itu, Anda juga disarankan tidak tidur menyamping dan olahraga yang berat untuk sementara waktu.
Efek Samping Tanam Benang
Jika dilakukan oleh dokter yang kompeten dalam tindakan ini, tanam benang sebenarnya memiliki efek samping yang minimal. Setelah tanam benang, Anda mungkin akan merasakan nyeri, bengkak, dan memar pada wajah. Namun, efek samping ini akan hilang dalam beberapa hari.
Meski tergolong aman, prosedur tanam benang terkadang juga bisa menimbulkan efek samping berat atau komplikasi berupa:
- Reaksi alergi terhadap obat bius atau benang yang ditanam ke wajah
- Terbentuk lekukan atau lipatan di tempat masuknya benang
- Kulit tampak menonjol atau bengkak karena benang bergeser
- Nyeri yang parah
- Perdarahan
- Infeksi
Infeksi adalah risiko yang paling harus diwaspadai. Infeksi akibat prosedur tanam benang umumnya ditandai dengan keluarnya cairan berwarna hijau, cokelat, merah atau kehitaman dari lokasi tanam benang.
Tanda-tanda infeksi lainnya adalah wajah membengkak selama lebih dari 48 jam, demam, dan sakit kepala yang tidak kunjung reda.
Jika terjadi komplikasi, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter akan memberikan obat antibiotik dan obat pereda nyeri untuk mengatasi infeksi. Untuk beberapa kondisi, dokter mungkin harus mencabut kembali benang yang telah ditanam.
Agar lebih aman dan hasil yang diperoleh pun memuaskan, pilihlah dokter spesialis bedah plastik atau dokter estetika yang kompeten untuk melakukan prosedur tanam benang.
Jika berencana melakukannya di klinik kecantikan, Anda disarankan untuk mencari tahu terlebih dahulu tentang kredibilitas klinik tersebut, mulai dari pengalaman para praktisi yang bekerja di sana, jenis benang yang digunakan, hingga efek samping dan penanganannya.