Manfaat kondom dan efek sampingnya perlu diketahui agar menjadi pertimbangan sebelum memilih kontrasepsi ini. Selain mencegah kehamilan, kondom juga efektif untuk mencegah infeksi menular seksual. Namun, bahan utama kondom yang berupa lateks dapat memicu alergi.
Kondom adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk menghalangi sperma memasuki vagina dan mencapai sel telur. Sama halnya seperti alat kontrasepsi lain, kondom juga memiliki sejumlah manfaat dan efek samping.
Umumnya, manfaat kondom dan efek sampingnya ini terkait dengan cara penggunaan kondom atau bahan yang digunakan dalam pembuatan kondom.
Beragam Manfaat Kondom
Jika digunakan dengan benar, manfaat kondom sebagai alat kontrasepsi adalah sebagai berikut:
1. Mencegah kehamilan
Pemakaian kondom yang benar dapat mencegah kehamilan hingga 98%. Ini berarti hanya 2 dari 100 wanita yang akan hamil setelah berhubungan intim menggunakan kondom.
Namun, jika pemasangannya kurang tepat, efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan dapat turun menjadi 85%.
2. Mengurangi risiko terkena infeksi menular seksual
Selama tidak robek, bocor, atau longgar, kondom sangat efektif dalam mencegah infeksi menular seksual (IMS), seperti sifilis, gonore, herpes genital, dan HIV.
Meski demikian, perlu diingat bahwa kondom hanya menurunkan kemungkinan penularan IMS, bukan mencegah penularan infeksi tersebut.
Oleh karena itu, tetap terapkan perilaku seks yang aman, seperti tidak berhubungan seksual dengan penderita IMS dan tidak bergonta-ganti pasangan seksual untuk mencegah penularan IMS.
3. Meningkatkan kepuasan seksual
Menggunakan kondom dinilai dapat mengurangi kenikmatan seksual. Saat ini kondom tersedia dalam beragam varian, mulai dari yang sangat tipis, bergerigi, beraroma, sampai beraneka rasa.
Variasi tersebut bermanfaat untuk menambah stimulasi seksual, yang pada akhirnya meningkatan kepuasan saat berhubungan intim.
4. Memperpanjang durasi hubungan intim
Penggunaan kondom dapat meningkatkan kualitas hubungan seksual, khususnya bagi penderita ejakulasi dini. Ejakulasi dini adalah kondisi ketika pria mengeluarkan sperma terlalu cepat, sehingga mengakibatkan tidak tercapainya klimaks atau kepuasan seksual.
Menurut penelitian, penggunaan kondom yang tebal oleh penderita ejakulasi dini dapat memperlama durasi ereksi. Hal ini karena kondom membuat penis menjadi kurang sensitif, sehingga durasi hubungan intim pun menjadi lebih panjang.
5. Memiliki efek samping yang rendah
Penggunaan kontrasepsi hormonal, seperti pil, implan, dan KB suntik, dapat menimbulkan efek samping pada wanita. Efek samping tersebut antara lain adalah mual, sakit kepala, perdarahan di luar masa haid, peningkatan berat badan, dan perubahan suasana hati.
Penggunaan kondom tidak memengaruhi hormon di dalam tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek samping tersebut. Selain itu, kondom juga tidak memengaruhi janin dan aman digunakan oleh ibu menyusui.
Efek Samping Kondom
Meskipun tergolong sebagai alat kontrasepsi yang aman, kondom tetap memiliki efek samping. Namun, efek samping ini jarang terjadi. Berikut ini adalah beberapa efek samping penggunaan kondom:
Alergi
Orang yang mengalami alergi terhadap lateks dapat menunjukkan reaksi alergi ketika memakai kondom yang terbuat dari bahan tersebut. Selain itu, kondom yang menggunakan pelumas spermisida juga dapat memicu alergi atau bahkan infeksi saluran kemih.
Oleh karena itu, kondom berbahan dasar plastik, seperti polyisoprene, polyurethane, atau polyethylene, dapat menjadi pilihan kondom yang lebih aman.
Iritasi
Kondom rasa yang mengandung aroma atau perisa banyak digunakan untuk menambah sensasi saat melakukan seks oral. Namun, bahan yang digunakan untuk menciptakan aroma atau rasa mungkin memicu iritasi pada vagina jika digunakan untuk berhubungan seksual melalui vagina.
Nyeri
Bagi wanita yang tidak terbiasa dan sensitif, penggunaan kondom bertekstur atau bergerigi dapat menimbulkan nyeri saat penetrasi. Hal ini karena kondom bertekstur tidak mengandung pelumas yang cukup untuk mengurangi gesekan.
Manfaat kondom dan efek sampingnya perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan kontrasepsi ini. Untuk memastikan metode kontrasepsi yang sesuai bagi Anda dan pasangan, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Jika kondom telah disarankan sebagai metode kontrasepsi yang paling sesuai untuk Anda dan pasangan, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kondom dapat bekerja dengan maksimal dalam mencegah kehamilan dan infeksi menular seksual:
- Periksa tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan kondom sebelum menggunakannya.
- Hindari memakai 2 lapis kondom.
- Gunakan kondom sebelum penis bersentuhan dengan vagina.
- Sisakan sedikit ruang di ujung kondom sebagai tempat penampungan sperma.
- Hindari penggunaan pelumas berbahan minyak.
- Selesai ejakulasi, lepaskan kondom sewaktu penis masih ereksi.
- Jangan memakai kondom yang sama lebih dari 1 kali.
Jika Anda atau pasangan mengalami ruam atau bercak merah di kulit, kulit melepuh, hidung berair, bahkan sesak napas setelah menggunakan kondom, segera lepaskan kondom dan periksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.