Tak hanya dapat diolah menjadi berbagai jenis hidangan lezat, ternyata ada banyak manfaat paprika untuk kesehatan, mulai dari melancarkan pencernaan hingga menjaga kesehatan mata. Manfaat tersebut diperoleh dari beragam kandungan nutrisi di dalam paprika.
Layaknya tomat dan mentimun, mungkin banyak yang mengira paprika sebagai salah satu jenis sayuran. Padahal, paprika (Capsicum annuum) adalah salah satu jenis buah yang memang kerap digunakan sebagai bahan pelengkap masakan.
Paprika memiliki cita rasa yang hampir menyerupai cabai, namun tidak terlalu pedas. Berdasarkan warnanya, paprika terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu paprika merah, kuning, hijau, dan oranye. Meski demikian, keempat jenis paprika tersebut memiliki kandungan nutrisi yang tidak jauh berbeda.
Kandungan Gizi pada Paprika
Dalam seporsi paprika atau sekitar 150 gram paprika, terdapat kurang lebih 30–40 kalori dan aneka nutrisi, seperti:
- 1–1,5 gram protein
- 8–9 gram karbohidrat
- 0,3–0,5 gram lemak
- 2–3 gram serat
- 150–170 mcg (mikrogram) vitamin A
- 120–120 mg (miligram) vitamin C
- 1,5–1,7 mg vitamin E
- 200–220 mg kalium
- 12–15 mg magnesium
- 7–10 mg kalsium
Buah paprika juga mengandung vitamin B, vitamin K, zat besi, folat, zinc, mangan, dan lutein. Tak hanya itu, paprika juga kaya akan kandungan antioksidan.
Berbagai Manfaat Paprika untuk Kesehatan
Karena kandungan gizinya yang beragam, ada banyak manfaat paprika bagi kesehatan tubuh yang bisa diperoleh, antara lain:
1. Memelihara kesehatan mata
Paprika mengandung antioksidan lutein dan zeaxanthin, serta aneka vitamin yang dapat menjaga kesehatan mata, seperti vitamin A dan vitamin E. Kandungan paprika tersebut dapat mencegah kerusakan sel retina mata dan mengurangi risiko terjadinya katarak.
2. Mencegah anemia
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini ditandai dengan gejala tubuh yang mudah lelah, kulit pucat, mata berkunang-kunang, dan sesak napas.
Untuk mencegah terjadinya anemia, Anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, folat, dan vitamin B12. Ketiga kandungan tersebut juga dapat Anda peroleh dari paprika.
Paprika juga kaya akan vitamin C. Vitamin ini dapat meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh, sehingga produksi sel darah selalu tercukupi dan mencegah Anda dari risiko anemia atau kurang darah.
3. Mengurangi peradangan
Paprika mengandung banyak antioksidan dan senyawa capsaicin, yaitu zat yang memberikan rasa pedas pada paprika dan cabai, serta rempah-rempah lainnya. Kandungan tersebut diketahui baik untuk mengurangi peradangan.
4. Menurunkan risiko kanker
Kandungan antioksidan seperti beta karoten, lutein, zeaxanthin, dan vitamin C di dalam paprika terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Inilah sebabnya mengapa pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran yang kaya antioksidan, termasuk paprika, dapat mengurangi risiko kanker.
Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efek konsumsi paprika dalam pencegahan penyakit kanker.
5. Menurunkan berat badan
Selain mengurangi peradangan, kandungan capsaicin pada paprika dan cabai juga dianggap dapat membantu menurunkan berat badan. Ini berkat efek capsaicin yang dapat meningkatkan metabolisme, sehingga kalori dan jaringan lemak yang dibakar lebih banyak.
Selain itu, paprika juga banyak mengandung serat, sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama. Dengan demikian, dorongan untuk makan berlebih atau sering ngemil akan berkurang.
Namun, Anda tidak bisa hanya mengandalkan paprika untuk menurunkan berat badan. Berat badan ideal perlu dicapai dengan pola hidup sehat, yaitu rutin berolahraga dan mengurangi konsumsi makanan tinggi kalori.
6. Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
Kandungan antioksidan dalam paprika juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyumbatan di pembuluh darah jantung, sehingga aliran darah bisa tetap lancar. Efek ini menjadikan paprika bermanfaat sebagai salah satu makanan yang baik untuk mencegah penyakit jantung.
Beberapa manfaat di atas menunjukkan bahwa paprika sangat baik untuk kesehatan tubuh. Namun, pada sebagian orang, paprika mungkin bisa menyebabkan alergi. Akan tetapi, kasus alergi terhadap paprika tergolong sangat jarang terjadi.
Untuk mendapatkan manfaat paprika, Anda dapat mengolahnya menjadi campuran berbagai masakan, seperti tumis daging, telur dadar, atau sebagai topping pada pizza. Selain dikonsumsi sebagai makanan, paprika juga tersedia dalam bentuk suplemen ekstrak paprika.
Jika kondisi kesehatan tubuh Anda baik, tidak ada salahnya untuk menjadikan paprika sebagai salah satu tambahan dalam menu makan Anda sehari-hari.
Namun, bila Anda memiliki kondisi tertentu, seperti sakit maag, gastritis, atau alergi terhadap paprika, ada baiknya Anda berkonsultasi dulu ke dokter untuk mengetahui apakah paprika aman Anda konsumsi secara rutin.