Fistulotomi adalah salah satu prosedur operasi yang digunakan untuk menangani fistula. Penanganan fistula dengan fistulotomi diketahui memiliki persentase kesembuhan yang sangat tinggi, bahkan mendekati 100%.
Fistula adalah saluran yang terhubung secara tidak normal di antara dua organ. Salah satu contoh fistula yang umum ditemui adalah fistula ani, yaitu terbentuknya saluran tidak normal di antara anus dan kulit sekitar anus.
Fistula ani bisa disebabkan oleh banyak hal, tetapi biasanya karena infeksi yang berkembang menjadi benjolan nanah di jaringan sekitar anus. Jika tidak diobati dengan tepat, fistula ani bisa menimbulkan komplikasi, seperti sepsis atau kanker anus.
Salah satu metode pengobatan yang bisa dilakukan oleh dokter untuk mengatasinya adalah fistulotomi.
Tujuan Operasi Fistulotomi
Tujuan operasi fistulotomi adalah mengeluarkan nanah dan cairan dari fistula ani. Dalam operasi ini, kulit dan otot saluran fistula ani yang dibedah juga akan dibiarkan terbuka agar terjadi penyembuhan alami dari dalam.
Dibandingkan dengan prosedur operasi penanganan fistula ani lainnya, fistulotomi tergolong prosedur yang berisiko rendah menyebabkan luka dan cedera otot di sekitar dubur, sehingga otot-otot tersebut tetap bisa berfungsi dengan baik setelah operasi.
Fistulotomi juga dapat digunakan untuk menangani jenis fistula lainnya, seperti di saluran pencernaan atau vagina. Bahkan, bila digunakan pada indikasi yang tepat, fistulotomi dapat memberikan angka kesembuhan mendekati 100%.
Kondisi yang Memerlukan Operasi Fistulotomi
Operasi fistulotomi umumnya digunakan untuk menangani fistula ani ringan, yaitu fistula ani yang letaknya rendah atau dekat dengan otot anus dan memiliki lubang tunggal di kulit sekitar anus.
Operasi fistulotomi tidak dilakukan pada kondisi fistula ani yang berat. Fistula ani tergolong berat jika:
- Fistula ani terletak di atas otot sfingter ani, di mana terdapat lebih banyak otot
- Fistula ani memiliki banyak lubang di kulit sekitar dubur
- Fistula ani timbul karena terapi radiasi atau penyakit radang usus
- Fistula ani terhubung dengan jaringan kemaluan wanita
Selain fistula ani berat, fistulotomi juga tidak dilakukan pada kondisi fistula ani yang kambuh.
Persiapan Operasi Fistulotomi
Untuk menentukan apakah operasi fistulotomi merupakan penanganan yang tepat bagi fistula ani yang Anda alami, dokter akan melakukan pemeriksaan colok dubur untuk memperkirakan ukuran dan lokasi fistula ani.
Agar hasil pemeriksaan lebih akurat, dokter juga dapat menjalankan tes lain, seperti:
MRI
Tes MRI (magnetic resonance imaging) menggunakan gelombang radio dan magnet yang kuat untuk menghasilkan gambar saluran fistula, otot sfingter ani, dan struktur dasar panggul lainnya.
USG endoskopik
Pemeriksaan ini menggunakan alat penghasil gelombang suara frekuensi tinggi yang dimasukkan ke dalam anus untuk menghasilkan gambar fistula, otot sfingter ani, dan jaringan di sekitarnya.
Fistulografi
Dalam fistulografi, cairan pewarna (kontras) dimasukkan melalui lubang, kemudian dilakukan foto Rontgen untuk megidentifikasi bentuk dan ukuran saluran fistula.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter dapat memutuskan apakah fistulotomi merupakan metode pengobatan yang tepat untuk kondisi fistula ani yang Anda alami.
Dalam hal persiapan sebelum operasi, umumnya dokter tidak memberikan obat pencahar untuk membersihkan usus dari sisa kotoran. Namun, jika diperlukan, dokter akan memberikan obat pencahar lewat dubur (enema) sekali di pagi hari sebelum operasi.
Dokter juga akan menyarankan Anda untuk berhenti makan pada tengah malam sebelum operasi. Namun, Anda tetap diperbolehkan minum sedikit air hingga 4 jam sebelum operasi. Setelah itu, Anda disarankan tidak makan dan minum sama sekali.
Prosedur Operasi Fistulotomi
Jika fistula ani Anda kecil dan posisinya rendah, dokter akan melakukan prosedur operasi hanya menggunakan bius lokal. Namun, jika ukuran fistula besar, Anda perlu menjalani operasi dengan bius total.
Ketika operasi berlangsung, dokter akan membuat sayatan dari lubang fistula. Anus akan dibuka dengan alat khusus, kemudian saluran fistula dibuka dengan pisau bedah. Prosedur dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada otot sfingter ani.
Setelah saluran fistula terbuka, dasar fistula akan dikuret atau dikerok, kemudian luka dibiarkan terbuka agar sembuh dengan sendirinya. Jika diperlukan, dokter akan melakukan prosedur marsupialisasi, yaitu tepi luka dijahit ke jaringan sekitarnya.
Ketika operasi selesai, luka ditutup dan dibalut dengan kain kasa agar tetap bersih. Operasi fistulotomi dapat memakan waktu 30–60 menit, tergantung ukuran dan lokasi fistula ani.
Komplikasi Operasi Fistulotomi
Beberapa komplikasi fistulotomi dapat terjadi segera setelah operasi, sedangkan sebagian baru muncul dalam beberapa minggu atau beberapa bulan setelah operasi. Komplikasi yang dapat muncul usai operasi meliputi:
- Perdarahan hebat atau keluarnya cairan berlebih dari luka operasi
- Sulit buang air kecil
- Sulit buang air besar
Komplikasi yang lebih jarang terjadi dan umumnya muncul beberapa minggu atau beberapa bulan setelah operasi, yaitu:
- Kekambuhan fistula ani
- Tidak bisa menahan buang air besar
- Penyempitan anus, sehingga buang air besar perlu mengejan cukup kuat
- Luka tidak kunjung sembuh setelah 12 minggu
Penting diingat bahwa fistula ani tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala fistula ani, seperti anus terasa nyeri, kulit anus iritasi, atau keluar darah saat buang air besar, segeralah periksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi Anda dan menentukan apakah diperlukan tindakan fistulotomi.
Ditulis oleh:
Sonny Seputra, M.Ked.Klin, Sp.B, FINACS
(Dokter Spesialis Bedah)