Bisul atau furunkel merupakan benjolan pada kulit berisi nanah dan terasa menyakitkan. Penanganan bisul umumnya dapat dilakukan secara mandiri di rumah, tetapi ada beberapa jenis bisul yang perlu ditangani oleh dokter.
Sebagian besar bisul terbentuk akibat infeksi bakteri pada tempat tumbuhnya rambut atau folikel. Bisul dapat terbentuk di bagian tubuh mana pun, termasuk wajah, bagian belakang leher, ketiak, paha, atau bokong.
Bisul juga dapat muncul dalam jumlah banyak, lalu membentuk area infeksi yang terhubung di bawah kulit. Kondisi ini disebut bisul sabut atau karbunkel. Jika dibiarkan tanpa penanganan, bisul biasa maupun bisul sabut dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti infeksi berat atau sepsis, bahkan radang selaput otak.
Penanganan bisul disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Penanganan tersebut dapat berupa perawatan mandiri di rumah, penggunaan antibiotik minum, atau bahkan operasi.Penanganan
Bisul dengan Perawatan Mandiri
Bisul yang berukuran kecil, hanya berjumlah satu, dan tidak disertai gejala lain umumnya bisa diatasi hanya dengan perawatan mandiri di rumah. Berikut ini adalah beberapa perawatan mandiri yang bisa dilakukan untuk mengatasi bisul:
1. Gunakan kompres hangat
Berikan kompres hangat pada bisul atau rendam bisul dalam air hangat dengan suhu sekitar 38–40o Celsius selama 15–20 menit. Cara ini akan mengurangi rasa sakit dan mempercepat pecahnya bisul.
2. Bersihkan bisul dengan tepat
Setelah bisul pecah dan mulai mengering, bersihkan bisul dengan sabun antibakteri hingga semua nanah hilang, lalu bersihkan kembali dengan kain atau kapas. Selanjutnya, oleskan salep bisul yang berisi antibiotik dan tutup luka bekas bisul dengan perban.
Jenis antibiotik topikal yang dapat diberikan meliputi asam fusidat, clindamycin, atau mupirocin. Oleskan antibiotik tersebut ke luka bekas bisul 2–3 kali sehari dan pastikan luka sudah dibersihkan serta dikeringkan terlebih dahulu setiap kali ingin memberikan obat.
3. Hindari memecahkan bisul
Jangan memecahkan bisul secara sengaja dengan jarum atau benda apa pun. Pasalnya, tindakan ini justru dapat memperburuk infeksi, bahkan dapat menyebabkan infeksi menyebar ke bagian tubuh lain.
Penanganan Bisul dengan Antibiotik Minum
Dokter dapat meresepkan antibiotik minum untuk menangani bisul yang disertai munculnya demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan infeksi kulit atau selulitis. Antibiotik minum yang biasa diberikan adalah penicillin. Obat ini umumnya dikonsumsi 2 kali sehari selama beberapa minggu.
Jika antibiotik minum tidak efektif, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi jenis bakteri penyebab infeksi serta menentukan metode pengobatan yang sesuai untuk menanganinya.
Penanganan Bisul dengan Operasi
Segera temui dokter jika bisul yang Anda miliki menimbulkan rasa nyeri hebat, berjumlah lebih dari satu, serta berukuran besar dan tidak kunjung pecah. Dalam hal ini, penanganan bisul mungkin perlu dilakukan dengan pemberian antibiotik dan operasi.
Dalam menangani bisul dengan operasi, dokter akan membuat sayatan pada bisul dan membuat saluran untuk mengeluarkan nanah (drainase). Untuk infeksi yang dalam dan tidak dapat sepenuhnya dibersihkan pada proses operasi, dokter akan menaruh kain kasa steril pada bisul guna menyerap dan mengeluarkan sisa nanah.
Jika luka bekas bisul terasa nyeri setelah operasi, mengeluarkan darah, atau menimbulkan tanda-tanda infeksi, segera periksakan kembali ke dokter. Dokter akan memberikan penanganan bisul yang sesuai dengan kondisi Anda.
Ditulis oleh:
dr. Sonny Seputra, M.Ked.Klin, Sp.B, FINACS
(Dokter Spesialis Bedah)