Ada beragam faktor yang dapat menjadi penyebab bronkitis pada anak, mulai dari paparan asap rokok hingga infeksi. Bunda dan Ayah perlu waspada jika Si Kecil menunjukkan gejala bronkitis. Meski bisa sembuh dengan sendirinya, pada kasus tertentu, bronkitis bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia.
Bronkitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada saluran bronkus atau saluran yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru. Penyakit ini bisa bersifat akut atau sembuh dalam waktu beberapa hari atau minggu, namun bisa juga bersifat kronis atau menetap hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Bronkitis pada anak bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti batuk, demam, lemas, kurang mau makan dan minum, napas berbunyi atau mengi, hingga sesak napas.
Bronkitis dapat disebabkan oleh banyak hal. Orang tua perlu mengetahui apa saja penyebab bronkitis pada anak, agar kondisi ini dapat dihindari.
Apa Saja Penyebab Bronkitis Pada Anak?
Penyebab bronkitis pada setiap anak umumnya berbeda. Namun, ada beberapa hal yang sering kali menjadi penyebab bronkitis pada anak, yaitu:
Infeksi virus
Infeksi virus merupakan penyebab bronkitis yang paling umum, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Jenis virus yang kerap menyebabkan bronkitis pada anak adalah virus influenza, virus Corona, dan RSV (respiratory syncytial virus) yang sering kali menjadi pemicu munculnya ISPA.
Virus tersebut dapat menyebar melalui percikan cairan yang keluar ketika orang yang terinfeksi virus batuk atau bersin. Anak dapat tertular virus penyebab bronkitis jika menghirup udara yang mengandung percikan tersebut atau memegang benda yang sudah terkontaminasi virus.
Infeksi bakteri
Bronkitis pada anak juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Salah satu jenis bakteri yang dapat menyebabkan bronkitis pada anak adalah Mycoplasma pneumoniae, yaitu bakteri yang juga menjadi penyebab pneumonia.
Sama halnya dengan virus, penyebaran bakteri penyebab bronkitis juga dapat terjadi melalui udara atau benda yang terkontaminasi. Untuk mengatasi bronkitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik.
Paparan zat iritan
Selain kuman, peradangan pada saluran bronkial juga bisa terjadi akibat paparan zat iritan secara terus menerus. Zat iritan penyebab bronkitis tersebut dapat berasal dari asap rokok, polusi udara, debu, dan gas kimia, misalnya pewangi ruangan atau parfum.
Alergi
Alergi juga termasuk salah satu penyebab bronkitis pada anak. Penyebab ini cenderung lebih banyak ditemukan pada anak-anak yang memiliki riwayat penyakit asma. Jika sering kambuh dan tidak terkontrol dengan baik, alergi juga bisa membuat anak mengalami bronkitis kronis.
Terlepas dari penyebab-penyebab di atas, ada beberapa faktor yang dapat membuat anak lebih berisiko menderita bronkitis, yaitu:
- Berusia di bawah 5 tahun
- Menetap atau tinggal satu rumah dengan perokok aktif
- Memiliki riwayat alergi atau asma
- Menderita gangguan sistem kekebalan tubuh
- Memiliki anggota keluarga yang menderia bronkitis atau penyakit paru
Gejala Bronkitis pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Bunda dan Ayah dianjurkan untuk segera membawa Si Kecil ke dokter jika ia mengalami gejala bronkitis pada anak, terlebih jika ia sudah mengalami gejala bronkitis yang parah, seperti:
- Batuk berdarah
- Demam tinggi yang tak kunjung mereda
- Napas berat atau sesak napas
- Batuk yang sudah berlangsung selama lebih dari 3 minggu
- Susah tidur
- Sangat lemas karena kurang mau makan dan minum
Untuk menentukan penanganan yang tepat, dokter perlu mencari tahu penyebab bronkitis pada anak dan mengevaluasi kondisi kesehatannya secara menyeluruh. Hal tersebut bisa dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, foto Rontgen, tes fungsi paru, hingga pemeriksaan dahak.
Setelah anak dipastikan menderita bronkitis dan penyebabnya diketahui, dokter dapat mengobati bronkitis pada anak dengan memberikan obat-obatan, terapi oksigen, dan rehabilitasi paru.
Secara umum, bronkitis pada anak akibat infeksi virus atau iritasi memang dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar 1–2 minggu, tanpa penanganan khusus.
Namun, Bunda dan Ayah tetap dianjurkan untuk memeriksakan Si Kecil ke dokter, karena bronkitis berpotensi untuk berkembang semakin parah atau menetap hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Dengan begitu, Si Kecil bisa mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter, sesuai penyebabnya.