Langkah pertama anak merupakan tahap perkembangan yang sangat dinanti orang tua. Maka tak heran ketika anak terlambat berjalan, orang tua merasa khawatir. Nah, untuk tahu penyebab dan cara mengatasi anak terlambat berjalan, yuk simak penjelasannya di artikel ini!
Umumnya, anak sudah mulai bisa berdiri dan melakukan langkah pertamanya di usia antara 8–18 bulan. Pada usia tersebut, anak akan mulai berjalan dengan merambat pada barang-barang yang ada di sekitarnya.
Kemungkinan Penyebab Anak Terlambat Berjalan
Ada beberapa kondisi pada anak yang bisa menyebabkannya terlambat berjalan, yaitu:
- Mengalami keterlambatan perkembangan sistem motorik
- Mengalami ketidaknormalan pada kekuatan dan tonus otot, misalnya akibat cerebral palsy, hipotonia, atau distrofi otot
- Mengalami infeksi otak, seperti meningitis atau encephalitis
- Mengalami cedera otak
- Mengalami malnutrisi atau defisiensi zat gizi sehingga menyebabkan terjadinya penyakit tertentu, misalnya rakitis
- Kurangnya stimulasi dari lingkungan dan kebiasaan masih digendong sampai usia 12 bulan atau menggunakan baby walker
Selain itu, ibu yang mengalami infeksi selama kehamilan, misalnya TORCH, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya cacat kongenital yang dapat berdampak pada keterlambatan anak dalam berjalan.
Ayah dan Bunda sebaiknya memeriksakan kondisi anak ke dokter jika usianya sudah di atas 18 bulan tapi anak belum bisa berjalan, anak hanya berjalan dengan ujung kakinya (jinjit), gerakan satu kaki berbeda dengan kaki lainnya (pincang), atau ada kelainan pada bentuk kaki anak.
Berbagai Cara Mengatasi Anak Terlambat Berjalan
Untuk mengatasi masalah anak terlambat berjalan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua, yaitu:
1. Ajak anak berjalan dengan cara menuntunnya
Cara pertama yang bisa Bunda dan Ayah lakukan jika Si Kecil terlambat berjalan adalah dengan menstimulasi kemampuan berjalan anak secara berkala. Salah satunya dengan memegang kedua tangannya dan menuntunnya berjalan.
Untuk melakukannya, posisikan anak berdiri menghadap ke depan, kemudian pegang kedua tangannya dari belakang, dan bantu ia untuk pelan-pelan melangkah. Selain menstimulasi anak untuk berjalan, cara ini juga bermanfaat untuk menguatkan otot dan melatih keseimbangan tubuh anak.
Lakukan kegiatan ini secara perlahan, tetapi teratur. Pastikan juga lantai tempat Si Kecil berlatih tidak licin, sehingga mengurangi risiko terjatuh yang justru bisa menyebabkan ia trauma untuk mencoba lagi nantinya.
2. Batasi durasi menggendong anak
Menggendong anak merupakan cara ampuh untuk mengawasi, menenangkan, dan meninabobokan Si Kecil. Namun, untuk kebaikan Si Kecil, sebaiknya Bunda dan Ayah jangan terlalu sering atau terlalu lama menggendongnya.
Sebagai gantinya, biarkan Si Kecil bermain di lantai. Dengan begitu, ia akan terstimulasi untuk mulai berdiri, merambat, dan akhirnya berjalan.
3. Taruh mainan di posisi yang jauh
Menaruh mainan di posisi yang jauh juga bisa mendorong anak untuk berjalan. Sementara itu, untuk membuat Si Kecil mau berdiri, Bunda dan Ayah bisa mengajaknya bermain dalam posisi berdiri.
4. Biarkan anak bertelanjang kaki di dalam ruangan
Cobalah biasakan Si Kecil untuk beraktivitas dengan bertelanjang kaki di dalam ruangan. Pasalnya, hal ini bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuhnya sewaktu berdiri. Bunda dan Ayah juga dapat membelikan mainan yang bisa didorong Si Kecil untuk melatihnya berjalan, seperti kereta dorong.
5. Hindari menggunakan baby walker
Sebagian orang tua berpikir bahwa baby walker dapat merangsang anak untuk berjalan. Padahal faktanya, penggunaan baby walker justru tidak dianjurkan untuk melatih anak berjalan.
Hal ini karena baby walker dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan berjalan. Selain itu, penggunaan baby walker juga bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera, misalnya terjepitnya jari anak, bahkan terjatuh atau tergulingnya anak akibat baby walker membentur perabot di dalam rumah karena kurangnya pengawasan.
Cara-cara di atas dapat membantu Bunda dan Ayah untuk menstimulasi dan melatih anak berjalan. Namun, sebelum melakukannya, pastikan dulu area di dalam rumah sudah aman dan bebas dari barang-barang yang bisa membahayakan Si Kecil, ya.
Perlu diingat, kecepatan perkembangan setiap anak berbeda-beda, termasuk dalam hal berjalan. Namun, jika Bunda dan Ayah merasa khawatir, tidak ada salahnya Chat Bersama Dokter untuk menanyakan tentang wajar atau tidaknya kondisi Si Kecil.
Dokter akan memeriksa kondisi fisik dan menilai kemampuan gerak (motorik) anak, mencari tahu penyebab keterlambatan berjalan, dan memberikan saran tindakan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.