Ada beberapa penyebab mimisan pada anak saat tidur, mulai dari kebiasaan mengorek hidung, luka pada hidung akibat terjatuh dari kasur, hingga pilek atau alergi yang sering kambuh. Biasanya mimisan berlangsung selama beberapa detik hingga 10 menit, dan dapat berhenti dengan sendirinya.
Mimisan umum terjadi pada anak-anak di usia 3 hingga 10 tahun. Ketika mimisan terjadi, darah yang keluar memang terlihat banyak, namun mimisan pada anak jarang menimbulkan masalah medis yang serius.
Sederet Penyebab Mimisan pada Anak saat Tidur
Keluarnya darah dari hidung Si Kecil mungkin akan mengejutkan dan membuat Anda khawatir. Namun, tidak perlu panik. Anak-anak memang lebih mudah mengalami mimisan dibandingkan orang dewasa, sebab pembuluh darah dalam hidung mereka lebih banyak dan tipis.
Ada beberapa penyebab hal lain yang dapat menjadi penyebab mimisan pada anak saat tidur, yaitu:
1. Sering mengorek hidung
Penyebab mimisan pada anak saat tidur yang pertama adalah kebiasaan sering mengorek hidung.
Saat melakukan hal ini, ujung kuku yang digunakan untuk mengorek hidung bisa merobek atau melukai pembuluh darah kecil yang terletak di dalam hidung. Inilah alasan mengapa Si Kecil bisa mimisan ketika asyik mengorek hidungnya.
2. Udara kering
Terlalu sering berada di ruangan ber-AC dalam waktu yang lama membuat rongga hidung menjadi kering. Hal ini kemudian akan menimbulkan kerak akibat mengeringnya lendir di dalam hidung, yang akan mengiritasi mukosa hidung. Ketika digaruk, darah akan keluar dari pembuluh darah di dalam hidung.
3. Alergi atau pilek
Penyakit yang bisa menimbulkan gejala berupa hidung tersumbat dan iritasi, seperti pilek, sinusitis, dan alergi, dapat menyebabkan mimisan. Selain itu, debu di kamar juga bisa menjadi pemicu timbulnya alergi pada anak.
Saat terjadi peradangan akibat alergi atau iritasi pada mukosa hidung, pembuluh darah akan menjadi semakin rapuh dan mudah berdarah.
4. Cedera pada hidung
Sebagian anak sering mengigau saat tertidur. Beberapa anak bahkan ada yang dapat berjalan atau meronta ketika mengigau. Hal ini bisa membuat anak mengalami cedera akibat terbenturnya wajah ke tepi tempat tidur atau tembok. Jika hal ini terjadi, Si Kecil bisa mengalami mimisan akibat cedera di hidung.
Selain karena cedera akibat mengigau saat tidur, mimisan pada anak saat tidur juga bisa terjadi akibat masuknya benda asing ke dalam hidung Si Kecil.
5. Gangguan pembekuan darah
Meski jarang terjadi, salah satu hal yang dapat menyebabkan Si Kecil sering mengalami mimisan adalah gangguan pembekuan darah. Kondisi ini bisa terjadi karena efek samping obat-obatan, seperti obat pengencer darah, atau penyakit tertentu.
Anak yang memiliki gangguan pembekuan darah dapat mengalami pendarahan secara mendadak, seperti di saat menjelang tidur atau sering mimisan ketika sedang beraktivitas di sekolah dan bermain.
Ini yang Harus Dilakukan saat Anak Mimisan
Mimisan yang bukan disebabkan oleh cedera umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, Si Kecil mungkin akan merasa kaget dan panik jika mengalaminya saat ia tidur.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda lakukan ketika Si Kecil mimisan:
- Minta ia untuk duduk secara tegak dengan posisi yang nyaman sembari mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan.
- Anjurkan Si Kecil untuk bernapas melalui mulut agar darah tidak tertelan. Jika darah sudah terlanjur berada di dalam mulut, mintalah Si Kecil untuk meludahkannya.
- Tekan cuping hidung dengan lembut selama 10 menit. Tujuannya adalah agar darah cepat membeku dan perdarahan segera berhenti.
- Bungkus kain dengan es batu, lalu tempelkan di area belakang leher atau pada hidungnya.
Jika mimisan disebabkan oleh udara yang kering, cobalah gunakan alat pelembap udara di dalam ruang tidur Si Kecil, agar udara yang dihirup tidak membuat rongga hidungnya kering.
Selain itu, untuk mencegah iritasi lebih lanjut pada lapisan mukosa hidung, sebisa mungkin jauhkan Si Kecil dari pemicu alergi, misalnya debu dan asap rokok.
Mimisan pada anak saat tidur sering kali bukan disebabkan oleh kondisi yang berbahaya. Meski begitu, Anda perlu segera membawa Si Kecil ke dokter jika darah yang keluar sangat banyak, mimisan berlangsung lebih dari 30 menit, atau disertai gejala pusing, kulit pucat, nyeri dada, serta sesak napas.