Penyebab perut kedutan bisa beragam dan biasanya bukanlah pertanda dari kondisi medis yang serius. Meski demikian, Anda tetap perlu waspada bila mengalami kondisi ini, terlebih jika sudah mulai mengganggu aktivitas atau disertai gejala lain, seperti nyeri perut.
Perut kedutan terjadi ketika otot perut atau saluran pancernaan, seperti lambung dan usus, mengalami kontraksi. Kedutan pada perut juga bisa terjadi ketika otot kecil di perut bergerak secara tidak teratur dan tidak terkendali akibat stimulasi atau gangguan sistem saraf (fasikulasi).
Kedutan bisa terasa ringan hingga parah dan menyerupai kram perut. Kedutan perut ringan umumnya bukanlah kondisi yang mengkhawatirkan. Namun, kedutan yang parah bisa menjadi pertanda kondisi medis tertentu.
Mengenali Penyebab Perut Kedutan
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan perut kedutan:
1. Ketegangan otot
Aktivitas fisik berat yang melibatkan otot perut seperti sit up, bisa membuat otot perut menjadi tegang dan berkedut. Selain kedutan, gejala otot tegang lainnya adalah nyeri di perut yang terasa lebih parah saat bergerak.
Di sisi lain, jarang berolahraga pun juga dapat menyebabkan otot tubuh, termasuk otot perut, menjadi kaku dan berkedut.
2. Dehidrasi dan gangguan elektrolit
Kehilangan elektrolit akibat dehidrasi yang disebabkan oleh keringat berlebih, muntah, dan diare, juga bisa menjadi penyebab perut kedutan. Hal ini terjadi karena otot memerlukan elektrolit, seperti kalsium, kalium, dan magnesium, agar dapat berfungsi dengan baik.
Ketidakseimbangan jumlah elektrolit dalam tubuh tersebut bisa menyebabkan otot bekerja secara tidak normal, sehingga membuat otot perut berkedut.
3. Stres dan cemas
Hormon stres yang dilepaskan otak memiliki dampak besar pada tubuh manusia, termasuk otot. Hormon ini dapat menyebabkan otot perut bergetar atau mengalami kontraksi.
Otot yang berkedut karena stres dan rasa cemas berlebihan biasanya disebut kecemasan saraf. Hal ini bisa terjadi di seluruh otot tubuh, tak terkecuali otot perut.
4. Konsumsi kafein berlebihan dan kebiasaan merokok
Mengonsumsi terlalu banyak kafein juga bisa menyebabkan otot di seluruh bagian tubuh mengalami kedutan dan kram, termasuk otot perut. Demikian pula dengan kebiasaan merokok.
Kandungan nikotin dalam rokok dapat menyebabkan kontraksi pada otot. Meski umumnya terjadi pada kaki, tidak menutup kemungkinan kedutan juga bisa terjadi pada otot perut.
5. Kondisi atau penyakit tertentu
Perut kedutan dan kram perut dapat disebabkan oleh kondisi atau penyakit tertentu, seperti penyakit radang usus, perut kembung, irritable bowel syndrome, sakit maag, gastroenteritis, dan sembelit.
Selain itu, perut kedutan juga bisa menjadi pertanda kelainan saraf, seperti amyotophic lateral sclerosis (ALS), spinal muscular atrophy, distrofi otot, dan kelainan saraf akibat diabetes, infeksi, atau cedera.
Pada kasus tertentu, perut kedutan bisa muncul akibat adanya gangguan pada pembuluh darah besar di dalam perut. Kondisi ini disebut sebagai aneurisma aorta.
6. Efek samping obat
Selain beberapa kondisi di atas, obat-obatan tertentu pun bisa menimbulkan efek samping berupa kedutan otot. Jenis obat yang dimaksud adalah obat golongan diuretik, obat antidepresan, obat antiepilepsi, dan obat antipsikotik tertentu.
Untuk mencegah perut kedutan, Anda dapat menerapkan gaya hidup sehat dengan makan dan minum secara teratur, cukup tidur, kelola stres, batasi asupan kafein dan minuman beralkohol, serta berhenti merokok.
Perut kedutan umumnya tidak berpotensi membahayakan dan biasanya bisa hilang dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Namun, jika kedutan pada perut semakin sering terjadi dan terasa sakit, terlebih jika disertai muntah, nyeri dada, demam, buang air besar berdarah, dan sesak napas, segera periksakan diri ke dokter agar penanganan yang tepat dapat dilakukan.