Tidak sedikit orang tua yang memberikan suplemen vitamin anak susah makan sebagai solusi bila anak tidak mau makan atau memilih-milih makanan. Tak hanya meningkatkan nafsu makan, jenis suplemen ini juga baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Alasan paling umum anak susah makan atau picky eater adalah karena anak tidak menyukai rasa atau tekstur makanan yang ia konsumsi. Hal ini bisa terjadi akibat anak sudah terbiasa diberi makanan yang manis atau banyak mengandung penyedap rasa.
Ketika sudah terbiasa mengonsumsi makanan dengan cita rasa yang terlalu manis atau asin, anak mungkin akan menganggap makanan lain, seperti buah dan sayuran, terasa hambar dan tidak enak, lalu menolaknya.
Selain itu, anak yang sering menolak makanan terkadang bisa disebabkan oleh teknik pemberian makanan yang tidak tepat. Seperti dengan ancaman, dorongan, paksaan, maupun hukuman. Tindakan tersebut justru berisiko membuat anak trauma terhadap makanan.
Bila dibiarkan, kondisi anak susah makan bisa berdampak buruk pada proses tumbuh kembangnya, berat badan menurun drastis, dan bahkan berisiko mengalami kekurangan gizi. Untuk meningkatkan nafsu makan Si Kecil, Bunda bisa memberikan asupan vitamin anak susah makan.
4 Jenis Vitamin untuk Anak Susah Makan
Ada beberapa jenis vitamin anak susah makan yang dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan dan melengkapi nutrisinya, antara lain:
1. Vitamin A
Vitamin A adalah nutrisi penting yang perlu dipenuhi untuk mendukung proses tumbuh kembang anak secara keseluruhan.
Vitamin A berperan dalam memelihara kesehatan kulit dan mata, mendukung pertumbuhan tulang yang kuat, dan memperkuat daya tahan tubuh anak. Anak usia 1–9 tahun membutuhkan sekitar 400–500 RE vitamin A per hari.
2. Vitamin B Kompleks
Asupan vitamin B kompleks membantu anak lebih berenergi dan meningkatkan nafsu makannya. Vitamin B kompleks juga berperan penting dalam mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otaknya.
3. Vitamin C
Vitamin C berperan sebagai antioksidan dan mampu menjaga daya tahan tubuh anak tetap kuat sekaligus membantu penyerapan zat besi dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Zat besi berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah, mencegah anak terkena anemia, dan menambah nafsu makan anak.
Guna melengkapi nutrisi dan mendukung tumbuh kembangnya, anak usia 1 tahun ke atas memerlukan vitamin C sebanyak 40–45 mg per hari.
4. Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk meningkatkan penyerapan kalsium dan menjaga daya tahan tubuh. Vitamin D juga bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi.
Anak usia 1 tahun ke atas membutuhkan vitamin D sebanyak 15 mikrogram (mcg) setiap harinya. Vitamin D bisa diperoleh secara alami dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi dan dari asupan makanan, seperti ikan, telur, susu, dan keju.
Selain keempat vitamin tersebut, zat gizi lain yang juga bisa meningkatkan nafsu makan anak adalah zinc serta omega 3 dan 6 yang terdapat pada minyak ikan.
Jangan Terburu-buru Memberi Suplemen Vitamin Anak Susah Makan
Orang tua sering kali panik dan terburu-buru memberi suplemen vitamin anak susah makan. Padahal, suplemen tersebut itu tidak selalu diperlukan bila kondisi kesehatan anak baik dan tumbuh kembangnya berlangsung normal.
Selain itu, sebagian besar anak juga tidak membutuhkan suplemen karena nutrisi yang diperlukan masih bisa diperoleh dari berbagai sumber alami, seperti asupan makanan dan minuman bergizi. Oleh karena itu, pemberian suplemen vitamin anak susah makan biasanya baru diberikan apabila memang direkomendasikan oleh dokter.
Dokter biasanya akan memberikan suplemen vitamin tambahan untuk anak bila anak memiliki atau menderita kondisi khusus, seperti:
- Kelainan genetik atau cacat bawaan lahir yang membuat anak rentan mengalami kekurangan gizi
- Penyakit tertentu, misalnya infeksi atau kanker
- Gangguan tumbuh kembang
- Pola makan khusus, misalnya pola makan vegetarian/vegan
Memberikan suplemen vitamin dalam dosis besar sebagai jalan pintas bukanlah solusi yang baik dalam menghadapi anak susah makan. Pemberian suplemen vitamin tambahan secara tidak tepat justru bisa mengganggu kesehatan anak.
Oleh karena itu, Bunda sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum memberikan suplemen vitamin anak susah makan kepada Si Kecil.
Tips Menyiasati Anak Susah Makan
Memahami alasan anak susah makan, dapat membantu Bunda menentukan cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut ini adalah pedoman menyiasati anak susah makan yang bisa Bunda coba lakukan:
- Pahami bahwa berkurangnya nafsu makan adalah hal yang umum terjadi saat anak berusia 2–5 tahun. Hal ini mungkin saja berkaitan dengan laju pertumbuhan anak yang cenderung melambat pada usia tersebut.
- Pilih makanan bergizi dengan tekstur dan rasa yang sesuai untuk usia Si Kecil dan disukai olehnya.
- Bila Si Kecil sulit untuk makan dengan porsi biasa, Bunda bisa menyiapkan makanan dalam porsi lebih kecil, namun lebih sering.
- Coba perkenalkan makanan baru secara bertahap. Jika Si Kecil tidak mau mencoba makanan baru, Bunda bisa memberikan makanan tersebut lain waktu.
- Berikan Si Kecil camilan sehat yang kaya nutrisi, seperti buah, sayuran, dan yoghurt. Namun, hindari memberi camilan tersebut dalam jumlah terlalu banyak atau menjelang waktu makan berikutnya.
- Ajak Si Kecil lebih sering bermain dan berolahraga karena aktivitas tersebut dapat merangsang nafsu makan. Namun, jangan sampai Si Kecil terlalu lelah dan usahakan untuk tidak berolahraga menjelang waktu makannya.
- Biasakan makan bersama Si Kecil agar anak dapat mencontoh Bunda untuk menjalani pola makan yang sehat.
Menambah Asupan Vitamin Anak Susah Makan
Untuk meningkatkan nafsu makan dan menambah asupan nutrisi pada makanan anak, berikut ini adalah tips dan trik yang bisa Bunda coba lakukan:
Buat saus untuk menambah rasa
Bahan makanan seperti wortel, buncis, atau kentang, bisa diberikan sebagai jenis makanan finger food untuk mempermudah anak makan. Namun, sebagian anak mungkin mengeluh malas makan karena rasanya hambar.
Jika Si Kecil menolak untuk mengonsumsi makanan tersebut, Bunda bisa mencoba membuat beragam saus (dipping sauce) dari bahan alami sehingga rasanya lebih menarik. Misalnya saus tomat, lemon, kacang, atau bawang putih. Namun, hindari pemberian bumbu penyedap tambahan seperti MSG secara berlebihan.
Menambah sayuran pada makanan
Berbagai sayuran memiliki kandungan mineral dan vitamin serta serat yang bermanfaat untuk tumbuh kembang dan pencernaan anak.
Saat Si Kecil menolak ragam sayuran, Bunda dapat fokus pada pemberian jenis sayuran yang disukainya, misalnya wortel, brokoli, tomat, atau bayam. Hal terpenting adalah anak mau makan makanan bergizi terlebih dahulu.
Seiring waktu, ia akan mulai penasaran dengan rasa jenis makanan lain yang sering dikonsumsi oleh orang di sekitarnya. Secara bertahap, Bunda juga bisa memperkenalkan ragam sayuran lain tanpa harus memaksanya.
Beri anak susu dan produk olahannya
Sebagian anak mungkin enggan minum susu yang rasanya tidak menarik. Padahal, susu mengandung kalium, magnesium, kalsium, dan vitamin D yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Jika Si Kecil menolak untuk minum susu, Bunda dapat menyiasatinya dengan memberikan Si Kecil susu yang dicampur buah-buahan dengan rasa yang menarik atau olahan susu, seperti yoghurt dan keju. Cara lainnya adalah dengan memberikan Si Kecil sereal yang ditambahkan susu.
Sebagai orang tua, Bunda harus bersabar dalam memberikan Si Kecil makan dan jangan memaksanya, jika ia tidak mau makan. Bimbinglah Si Kecil hingga ia mau mencoba makanan baru dan mulai terbiasa untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Namun, jika Si Kecil masih saja tidak mau makan hingga berat badannya berkurang atau tumbuh kembangnya bermasalah, Bunda dianjurkan membawa anak ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan penanganan yang tepat dapat dilakukan.
Untuk memperbaiki kondisi kesehatan dan status gizi Si Kecil, dokter akan menyarankan pola makan sehat dan memberikan suplemen vitamin anak susah makan, apabila diperlukan.