Sakarin merupakan salah satu jenis pemanis buatan pengganti gula. Pemanis ini dianggap memiliki banyak keunggulan dibandingkan gula biasa. Namun, penggunaannya tetap perlu dibatasi, sebab sakarin juga dapat menimbulkan berbagai risiko bila dikonsumsi secara berlebihan.
Sakarin berbentuk seperti bubuk kristal putih. Pemanis buatan ini tidak memilki kalori, tidak memengaruhi kadar gula darah, dan memiliki rasa manis yang lebih kuat dari gula biasa. Itulah sebabnya sakarin sering direkomendasikan bagi penderita diabetes dan orang yang sedang menurunkan berat badan.
Meski begitu, Anda tetap perlu berhati-hati saat mengonsumsi sakarin. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih, pemanis buatan ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Beragam Keuntungan Mengonsumsi Sakarin
Sakarin banyak digunakan sebagai pemanis dalam suplemen, obat-obatan, serta makanan atau minuman diet rendah kalori seperti permen, selai, dan kue kering. Hal ini bukanlah tanpa alasan, melainkan sakarin memang memiliki banyak keunggulan, di antaranya:
1. Menjadi campuran bahan pemanis lain
Salah satu keuntungan sakarin sebagai pemanis buatan adalah bisa dicampur dengan pemanis lainnya. Saat dicampur, sakarin mampu mengimbangi dan melengkapi kekurangan dari masing-masing jenis pemanis lain. Campuran ini umumnya dilakukan untuk menjaga agar rasa manis bertahan lebih lama.
Misalnya, sakarin terkadang dikombinasikan dengan aspartam, yaitu pemanis buatan rendah kalori yang biasa ditemukan dalam minuman diet.
2. Menjaga kadar gula darah
Penggunaan sakarin juga dinilai baik bagi penderita diabetes bila dibandingkan dengan gula biasa. Pasalnya, sakarin bisa melewati saluran pencernaan tanpa dicerna terlebih dulu sehingga tidak menghasilkan kalori.
Selain itu, berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa pemanis buatan ini tidak memengaruhi kadar gula darah secara signifikan pada orang sehat atau penderita diabetes.
Meski begitu, pemanis buatan ini tetap dapat memicu pelepasan insulin karena rasa manis yang dikandungnya. Jadi, sebaiknya tetap konsumsi sakarin secukupnya saja.
3. Menjaga kesehatan gigi
Penggunaan sakarin sebagai pengganti gula juga baik untuk kesehatan gigi. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sakarin dapat menurunkan risiko gigi berlubang, karena sakarin tidak difermentasi menjadi asam di mulut.
Hal ini berbeda dengan gula biasa yang dapat memicu pertumbuhan bakteri penyebab kerusakan gigi dan mengganggu keseimbangan kadar keasaman (pH) dalam mulut.
4. Menjaga berat badan
Selain bagi penderita diabetes, sakarin juga dapat menjadi alternatif pengganti gula bagi orang yang sedang mengurangi atau menjaga berat badan. Karena tidak mengandung kalori, konsumsi sakarin dianggap tidak menyebabkan kenaikan berat badan.
Meski ada banyak jenis pemanis buatan yang berisiko terhadap kesehatan, sakarin dinilai relatif aman selama tidak dikonsumsi secara berlebihan. Dalam beberapa penelitian, penggunaan sakarin juga tidak terbukti mengandung zat karsinogenik, yang dapat menyebabkan kanker pada manusia.
Risiko Mengonsumsi Sakarin
Meski memiliki banyak keuntungan, sakarin dapat terasa pahit atau menimbulkan aroma logam bila dikonsumsi dalam konsentrasi tinggi. Selain itu, penggunaan pemanis buatan secara berlebihan juga dapat merangsang nafsu makan dan justru meningkatkan risiko penambahan berat badan atau obesitas.
Penggunaan sakarin juga tidak dianjurkan pada bayi, anak-anak, dan ibu hamil, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan reaksi alergi.
Sebagai pemanis buatan, sakarin tetap perlu dikonsumsi secara terbatas. Jika perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jumlah asupan sakarin yang aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.