Sebagian ibu menyusui merasa khawatir jika puasa akan berpengaruh pada kandungan gizi dan produksi ASI. Sebenarnya puasa bagi ibu menyusui bukanlah masalah. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipahami ibu menyusui sebelum mulai berpuasa.
Saat berpuasa, tubuh ibu menyusui akan tetap memproduksi ASI sama seperti saat sedang tidak puasa. Bumil tidak perlu khawatir, berkurangnya jumlah asupan kalori yang dikonsumsi selama berpuasa tidak akan membuat perbedaan yang signifikan pada jumlah ASI yang diproduksi.
Dari segi kualitas nutrisinya, berpuasa dapat membuat kadar vitamin dan mineral, seperti seng, magnesium, serta kalium dalam ASI sedikit berkurang. Namun, hal ini tidak akan banyak berdampak pada bayi yang disusui.
Jadi, menyusui saat puasa masih boleh dilakukan karena hal tersebut tidak akan banyak memengaruhi kesehatan bayi.
Tips Puasa bagi Ibu Menyusui
Sebenarnya, ibu menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Namun, jika tetap ingin menjalani ibadah puasa, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan:
1. Hindari melakukan aktivitas fisik berat
Agar tidak merasa kelelahan, Bunda sebaiknya tidak melakukan aktivitas berat selama menjalankan puasa. Usahakan memperbanyak istirahat di sela-sela kegiatan agar tubuh Bunda tidak kekurangan energi.
2. Jangan lewatkan sahur
Ibu menyusui tidak boleh melewatkan sahur. Makanan yang dikonsumsi saat sahur akan menjadi cadangan nutrisi dan kalori selama menjalani puasa seharian. Oleh karena itu, jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur juga perlu diperhatikan agar nutrisi Bunda tercukupi dan tetap bertenaga sepanjang hari.
3. Konsumsi beragam makanan bergizi
Ibu menyusui membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap, termasuk protein, karbohidrat, serat, lemak sehat, serta vitamin dan mineral, seperti vitamin D, vitamin B, asam folat, zat besi, zinc, selenium, dan kalsium.
Agar asupan nutrisi ibu menyusui dan bayi tetap terpenuhi selama berpuasa, berikut adalah beberapa makanan yang direkomendasikan untuk ibu menyusui selama menjalani ibadah puasa:
- Sayur-sayuran, seperti brokoli, tomat, kol, jamur, atau kentang
- Buah-buahan, seperti alpukat, mangga, anggur, pisang, dan jeruk
- Makanan laut, seperti ikan dan kerang. Namun, batasi konsumsi ikan yang mengandung merkuri
- Daging sapi, domba, atau hati
- Kacang-kacangan, seperti kedelai, almond, dan kenari
- Telur
- Susu dan olahannya, seperti keju atau yoghurt
4. Minum air putih yang cukup
Aktivitas puasa sembari menyusui dapat membuat Bunda berisiko mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, pastikan untuk memperbanyak minum air putih, minimal sebanyak 8 gelas per hari atau setara dengan 2 liter. Minumlah 2–3 gelas air putih saat sahur dan 5–6 gelas air putih setelah berbuka.
Ibu Menyusui Perlu Berhenti Puasa jika Mengalami Kondisi Ini
Walaupun menyusui saat berpuasa tak memiliki banyak pengaruh pada kualitas dan kuantitas ASI, kondisi tiap ibu dan bayi tentunya berbeda-beda. Ibu menyusui diharapkan tidak memaksakan diri untuk puasa bila sedang tidak sehat atau merasakan beberapa keluhan, seperti:
- Kelelahan atau lemas
- Demam
- Urine berwarna kuning pekat dan berbau tajam
- Sakit kepala
- Pingsan
- Rasa haus yang parah
Itulah berbagai tips puasa bagi ibu menyusui. Jika masih merasa khawatir jumlah dan kandungan nutrisi ASI tidak cukup bagi Si Kecil, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter. Untuk menjaga jumlah dan kualitas ASI Bunda, dokter mungkin akan memberikan suplemen dan menyarankan pola makan tertentu selama puasa.