Banyak ibu yang memutuskan untuk mulai menyapih anak setelah genap 2 tahun menyusui. Namun, nyatanya menyapih tidak semudah yang dibayangkan. Lantas, bagaimana cara agar Bunda bisa sukses menyapih buah hati?
WHO merekomendasikan ibu untuk menyusui hingga anak berusia 2 tahun. Setelah usia 2 tahun, ibu dianjurkan untuk mulai menghentikan sepenuhnya pemberian ASI atau menyapih. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, Bun. Anak di atas usia 2 tahun umumnya mulai membutuhkan energi dan nutrisi yang lebih banyak.
Oleh karena itu, Si Kecil perlu diperkenalkan dengan berbagai macam makanan selain ASI. Ini juga merupakan waktu yang tepat untuk membentuk pola makan sehat yang bisa ia bawa hingga dewasa.
Sederet Tips untuk Menyapih Anak
Momen menyapih tak jarang membuat suasana hati Bunda menjadi tak karuan lantaran merasa tidak tega saat Si Kecil minta menyusu. Bunda mungkin juga akan kehilangan momen menyusui yang secara tidak sadar membuat Bunda merasa bahagia dan penuh cinta.
Meski terdengar sederhana, hal-hal di atas dapat menurunkan keberhasilan menyapih. Nah, ada beberapa tips yang bisa Bunda terapkan agar menyapih anak bisa berjalan tanpa hambatan, yaitu:
1. Lakukan secara perlahan
Berhenti menyusui secara tiba-tiba selagi payudara masih memproduksi ASI bisa menyebabkan ASI menumpuk di dalam payudara. Hal ini membuat payudara bengkak dan nyeri.
Oleh karena itu, salah satu kunci keberhasilan dalam menyapih anak adalah dengan melakukannya secara perlahan. Selain mencegah payudara bengkak dan nyeri, cara ini juga lebih baik karena Bunda dan Si Kecil bisa beradaptasi lebih lama dengan hari-hari tanpa menyusu.
2. Kurangi jadwal menyusu
Untuk menyapih secara perlahan, Bunda juga dianjurkan mengurangi jadwal menyusu. Bila biasanya Si Kecil menyusui 5 kali sehari, Bunda bisa mengurangi pelan-pelan menjadi 4 kali sehari, kemudian 3 kali sehari dan akhirnya Si Kecil bisa tidak menyusu seharian.
3. Ajarkan minum menggunakan gelas
Bunda juga perlu mengajari Si Kecil untuk mulai minum menggunakan gelas. Cara ini memudahkan Si Kecil untuk minum susu tanpa harus menyusu langsung pada Bunda. Jika sudah terbiasa, Si Kecil akan berangsur melupakan kebiasaannya untuk menyusu.
4. Komunikasikan dengan baik
Walau masih kecil, anak sebenarnya akan mengerti apa yang orang tuanya ucapkan. Oleh karena itu, penting untuk berkomunikasi dengan Si Kecil mengenai tujuan Bunda menyapihnya secara berkala.
Jika Bunda berniat menyapih saat usia Si Kecil 2 tahun, mulailah pembicaraan mengenai berhenti menyusu sejak ia berusia 18 atau 20 bulan.
Berikan juga pujian yang membuatnya bangga, seperti, “Wah, sebentar lagi Adek mau berhenti menyusu, ya? Hebat!” Jangan salah, cara ini bisa sangat ampuh pada sebagian anak, lho.
5. Alihkan perhatian
Si Kecil bisa saja teringat dan tiba-tiba minta menyusu kepada Bunda setelah beberapa saat tidak menyusu. Jika ini terjadi, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya. Bunda bisa mengajaknya bermain atau memberikan camilan sehat yang disukainya.
Sebagian anak mungkin akan rewel karena keinginannya untuk menyusu tidak dituruti. Namun, bila Bunda tetap sabar dan giat mengalihkan perhatian Si Kecil, ia bisa kok lupa dengan keinginan menyusu. Jangan menyerah, ya, Bun!
6. Libatkan suami
Menyapih anak sendirian bisa terasa sangat sulit. Oleh karena itu, Bunda perlu melibatkan Ayah untuk membantu proses menyapih. Ketika Si Kecil mulai mengamuk karena tidak segera disusui oleh Bunda, Ayah bisa berperan untuk menghibur dan mengalihkan perhatiannya, sehingga ia lupa untuk minta ASI.
Ingatlah bahwa menyusui maupun menyapih adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya Bunda. Jadi, Bunda dan Ayah harus kompak dan bekerja sama untuk melakukannya.
7. Lakukan dengan konsisten
Nah, tips terakhir dari menyapih anak adalah Bunda harus konsisten untuk melakukannya. Walau merasa tidak tega melihat Si Kecil menangis karena ingin menyusu, Bunda harus tetap sabar dan tegas. Ingat, bahwa semua ini dilakukan demi kebaikan malaikat kecil Bunda.
Itulah sederet tips sukses menyapih anak. Hal penting yang perlu diingat ketika menyapih adalah kenyamanan buah hati. Jika memang Si Kecil belum siap untuk berhenti menyusu, tidak ada salahnya untuk lanjut menyusui lebih dari 2 tahun. Bahkan, ada beberapa penelitian yang membahas manfaatnya, lho.
Bunda juga perlu memikirkan kenyamanan diri sendiri. Soalnya, Si Kecil yang rewel dan tidak bisa berhenti menangis saat ingin menyusu bisa membuat Bunda stres. Bahkan, tidak sedikit ibu yang mengalami depresi saat dan setelah menyapih anak. Jadi, fokus juga pada kenyamanan Bunda, ya.
Bila Bunda telah bertekad untuk menyapih anak, tetapi kesulitan melakukannya meski sudah menerapkan cara-cara di atas, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan konsultan laktasi untuk mendapatkan arahan yang tepat.