Kista ateroma adalah kista lunak yang tumbuh di bawah kulit. Kista ini bukan tergolong tumor ganas atau kanker. Kista ateroma sering kali tumbuh di leher, punggung, atau paha.
Kista ateroma, yang juga disebut sebagai kista sebasea atau kista epidermoid, merupakan jenis kista yang paling umum ditemukan pada kulit. Kista ini tidak terasa nyeri dan tidak menular. Namun, kista ateroma bisa terinfeksi, yang ditandai dengan gejala berupa sakit ketika disentuh, bengkak, dan kemerahan.
Penyebab Kista Ateroma
Kista ateroma disebabkan oleh kerusakan atau penyumbatan pada kelenjar sebasea, yaitu kelenjar yang berfungsi mengeluarkan minyak (sebum) pada kulit. Sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan kelenjar sebasea rusak atau tersumbat antara lain:
- Garukan atau goresan
- Luka operasi
- Masalah kulit, seperti jerawat
- Faktor genetik, seperti sindrom Gardner atau sindrom Gorlin-Gotz
- Infeksi human papillomavirus (HPV)
Gejala Kista Ateroma
Gejala utama kista ateroma adalah benjolan yang tumbuh di bawah kulit tetapi tidak menimbulkan nyeri. Ukuran benjolan dapat bervariasi, tetapi umumnya kecil. Meski begitu, benjolan dapat membesar secara perlahan.
Kista ateroma biasanya tumbuh di kepala, leher, dada, paha bagian dalam, atau punggung. Kista ini teraba lunak dan bisa digerakkan. Isi kista itu sendiri adalah campuran sebum, sel-sel mati, dan keratin.
Isi kista umumnya berwarna putih kekuningan, bertekstur kental, dan berbau tidak sedap. Jika terinfeksi, isi kista bisa disertai dengan nanah.
Kapan harus ke dokter
Periksakan diri Anda ke dokter jika merasakan ada benjolan di bagian tubuh tertentu. Pemeriksaan perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab munculnya benjolan, karena banyak kanker yang gejala awalnya tampak seperti kista.
Anda dianjurkan untuk ke dokter jika kista ateroma membesar dengan cepat, pecah, terinfeksi, menimbulkan rasa tidak nyaman, atau mengganggu penampilan. Anda juga perlu segera mengunjungi dokter jika kista ateroma tumbuh di bagian kulit yang mengakibatkan kista tersebut sering tergesek dan terluka.
Diagnosis Kista Ateroma
Dokter umumnya dapat langsung mendiagnosis kista ateroma melalui pemeriksaan langsung pada benjolan. Pemeriksaan yang dilakukan adalah dengan melihat dan meraba benjolan kista. Jika dokter mencurigai benjolan tersebut merupakan gejala kanker, pasien akan diminta untuk menjalani biopsi.
Pengobatan Kista Ateroma
Pengobatan kista ateroma adalah dengan operasi kecil, yang didahului pemberian obat bius lokal. Tujuan operasi adalah untuk mengeluarkan seluruh isi dan selaput kista dari lapisan kulit.
Ada tiga jenis operasi pengangkatan kista yang dapat dilakukan oleh dokter, yaitu:
- Minimal excision, yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil di kista
- Laser aided excision, yang dilakukan dengan membuat sayatan dan lubang kecil di kista menggunakan sinar laser
- Conventional wide excision, yang dilakukan dengan membuat sayatan yang lebih besar
Setelah menjalani operasi, pasien akan diberikan antibiotik dalam bentuk salep atau minum untuk mencegah terjadinya infeksi. Selain itu, pasien akan diberikan krim oles untuk menyamarkan bekas luka operasi.
Komplikasi Kista Ateroma
Kista ateroma dapat terinfeksi dan membentuk kantong berisi kumpulan nanah (abses). Selain itu, kista ateroma yang telah diangkat dapat muncul kembali.
Pada kasus yang sangat jarang terjadi, kista ateroma bisa berkembang menjadi kanker kulit. Akan tetapi, angka kejadiannya hanya 1%.
Pencegahan Kista Ateroma
Cara untuk mencegah kista ateroma adalah dengan menghindari risiko terjadinya kondisi ini, antara lain:
- Tidak menggaruk kulit
- Menghindari goresan dan cedera pada kulit
- Memeriksakan diri ke dokter jika memiliki jerawat yang tidak kunjung membaik dengan perawatan mandiri
- Menjaga kebersihan kulit dengan rutin mandi menggunakan sabun sesuai tipe kulit
Untuk mencegah infeksi pada kista ateroma, hindari menusuk, membelah, atau menggoresnya dengan benda apa pun. Konsultasikan kondisi ini ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.