Kista epidermoid adalah benjolan di bawah kulit yang tidak bersifat kanker. Kista ini dapat muncul di bagian kulit mana pun, tetapi lebih sering muncul di wajah, leher, kepala, punggung, dan area kelamin.
Secara fisik, kista epidermoid berwarna kuning kecokelatan dan berisi cairan kental yang berbau. Kista ini bisa berukuran sebesar kelereng hingga sebesar bola pingpong.
Kista epidermoid atau disebut juga sebagai kista ateroma merupakan benjolan yang jinak dan jarang menimbulkan masalah kesehatan. Namun, pada beberapa kasus, kista ini dapat mengganggu penampilan, terasa nyeri, pecah, atau bahkan menimbulkan infeksi.
Penyebab Kista Epidermoid
Kista epidermoid tumbuh ketika sel-sel kulit mati terjebak di dalam kulit. Kondisi ini dapat dipicu oleh cedera di kulit, infeksi HPV, jerawat, atau paparan sinar matahari secara berlebihan.
Kista epidermoid dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih berisiko dialami oleh orang yang sudah melewati masa puber dan memiliki kulit berjerawat.
Gejala Kista Epidermoid
Gejala kista epidermoid adalah munculnya benjolan di bawah kulit pada salah satu bagian tubuh, misalnya pada pergelangan tangan. Benjolan kista epidermoid memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
- Berukuran sebesar kelereng hingga sebesar bola pingpong
- Biasanya muncul di daerah wajah, tubuh bagian atas, atau leher
- Tampak komedo hitam pada puncak benjolan
- Area di sekitar kista menjadi kemerahan dan bengkak bila mengalami peradangan atau infeksi
- Keluar cairan kental berwarna kuning yang berbau tidak sedap bila kista pecah
Kapan harus ke dokter
Walaupun kista epidermoid bukan kanker dan jarang menyebabkan masalah serius, semua benjolan yang muncul di tubuh perlu diperiksakan ke dokter.
Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter bila kista epidermoid yang Anda miliki:
- Mengganggu penampilan
- Tumbuh di jari tangan atau jari kaki
- Membesar dengan cepat
- Pecah, terasa nyeri, atau terinfeksi
Diagnosis Kista Epidermoid
Dokter dapat menentukan kista epidermoid dengan melihat karakteristik benjolan. Namun, bila diperlukan, dokter kulit akan mengambil sampel jaringan atau cairan kista untuk diperiksa di laboratorium (biopsi). Biopsi dapat dilakukan pada waktu operasi pengangkatan kista epidermoid.
Pengobatan Kista Epidermoid
Kista epidermoid dapat berhenti tumbuh bahkan hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Akan tetapi, jika kista menimbulkan rasa tidak nyaman atau mengganggu penampilan, dokter dapat melakukan beberapa metode pengobatan berikut:
- Operasi kecil, untuk mengangkat seluruh kista
- Suntik obat, untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan
- Pembuatan sayatan kecil pada kista, untuk mengeluarkan isi di dalamnya
- Terapi laser, untuk mengecilkan kista
Perlu diingat, jangan memencet kista, karena dapat menimbulkan infeksi. Bila hanya dipencet, kista dapat tumbuh kembali. Apabila kista pecah dan mengeluarkan cairan, tutupi dengan perban lalu segera ke dokter.
Komplikasi Kista Epidermoid
Sejumlah komplikasi yang dapat terjadi akibat kista epidermoid adalah:
- Peradangan pada area sekitar kista
- Infeksi, terutama akibat memencet kista sampai pecah
- Kista tumbuh kembali, terutama bila tidak ditangani dengan operasi
Walaupun sangat jarang, kista epidermoid juga dapat berubah menjadi kanker kulit.
Pencegahan Kista Epidermoid
Belum diketahui bagaimana cara mencegah kista epidermoid. Namun, jika Anda menderita kista epidermoid, jangan memencet atau memecahkan kista agar tidak terjadi infeksi.
Jika kista epidermoid terkena infeksi atau peradangan, segera ke dokter agar mendapatkan penanganan.