Koilonychia ditandai dengan kondisi kuku yang tipis, lunak, dan tampak cekung di tengahnya menyerupai sendok sehingga dikenal dengan sebutan ‘kuku sendok’. Kelainan pada kuku ini dapat disebabkan oleh beragam kondisi, salah satunya kekurangan zat besi.
Koilonychia adalah gangguan bentuk kuku yang biasanya terjadi secara bertahap. Pada tahap awal, bentuk kuku yang normalnya agak sedikit cembung, akan menjadi rata. Seiring waktu, kuku makin tampak cekung dan bahkan lengkungannya makin dalam layaknya sendok hingga bisa menampung tetesan air.
Berbagai Penyebab Koilonychia
Koilonychia terjadi akibat kerusakan kuku di bagian tengah, baik akibat cedera di area kuku maupun terhambatnya aliran darah sehingga kebutuhan oksigen dan nutrisi di area tersebut tidak tercukupi.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan koilonychia:
1. Kekurangan zat besi
Koilonychia umumnya terjadi karena tubuh kekurangan zat besi. Mineral ini berperan dalam produksi hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, termasuk kuku.
Kurangnya nutrisi dan oksigen pada jaringan kuku bisa membuatnya rapuh dan menyebabkan kerusakan pada jaringan penyangga di bawah kuku. Hal inilah yang membuat permukaan kuku berbentuk cekung.
2. Penyakit autoimun
Psoriasis, lupus, dan lichen planus merupakan penyakit autoimun yang bisa menyebabkan gangguan pada kuku. Penyakit autoimun terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam tubuh sendiri, salah satunya jaringan kuku.
Kondisi ini bisa menyebabkan pertumbuhan kuku yang tidak normal, penipisan kuku, kuku rapuh dan retak, serta kuku berbentuk sendok.
3. Sindrom kuku patela
Kondisi genetik tertentu, salah satunya sindrom kuku patela, bisa menyebabkan koilonychia. Sindrom ini merupakan kelainan genetik langka yang menimbulkan gangguan pada beberapa organ tubuh, salah satunya kuku.
Sindrom kuku patela bisa menyebabkan kelainan pada kuku, seperti perubahan warna pada kuku, kuku retak, dan kuku yang cekung atau koilonychia.
4. Sindrom Raynaud
Sindrom Raynaud adalah kelainan yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah di area tangan dan kaki. Kondisi ini menyebabkan terganggunya aliran darah, termasuk aliran darah menuju kuku, sehingga kuku kekurangan asupan nutrisi dan bisa mengalami gangguan seperti koilonychia.
5. Cedera pada kuku
Koilonychia juga bisa disebabkan oleh cedera kuku, seperti terjepit pintu atau tertimpa barang berat. Selain itu, kebiasaan mengisap ibu jari pada anak atau penggunaan sepatu yang sempit dan terus-menerus juga bisa merusak kuku serta menyebabkan koilonychia.
6. Infeksi jamur di kuku
Infeksi jamur di kuku bisa menjadi salah satu penyebab koilonychia. Meski bisa muncul di kuku jari tangan, kondisi ini lebih sering terjadi pada kuku jari kaki.
Infeksi jamur di kuku kaki bisa terjadi karena banyak hal, seperti kuku yang lembap karena tidak memakai alas kaki di toilet umum atau tidak pernah memakai kaos kaki saat menggunakan sepatu.
7. Paparan zat kimia
Paparan zat kimia terus-menerus pada kuku bisa menyebabkan koilonychia, salah satunya petroleum. Zat ini banyak terkandung pada produk perawatan rambut. Oleh karena itu, koilonychia banyak terlihat pada kuku para penata rambut.
Langkah Pencegahan Koilonychia
Selain merawat kuku, memenuhi asupan nutrisi khususnya zat besi juga cukup efektif untuk mencegah koilonychia. Anda bisa mencukupi kebutuhan zat besi dengan mengonsumsi beberapa makanan, seperti:
- Daging merah
- Kacang-kacangan
- Sayuran hijau, seperti bayam dan kangkung
- Tahu dan tempe
- Buah, seperti kurma dan kismis
Meski begitu, ada beberapa hal sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko terkena gangguan pada kuku, yaitu:
- Membersihkan kuku dengan sikat yang lembut secara rutin
- Menjaga kelembapan kuku dengan mengoleskan losion tangan
- Memotong kuku dengan tepat
- Memakai sarung tangan ketika menyentuh produk berbahan kimia
- Mengenakan sepatu dengan ukuran yang pas untuk menghindari tekanan pada kuku
Koilonychia umumnya membaik ketika penyebabnya teratasi. Jika ditangani dengan tepat, kuku Anda bisa kembali tumbuh dengan sehat. Proses ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 6–18 bulan.
Jika Anda mengalami koilonychia, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dari hasil pemeriksaan, dokter dapat menentukan penyebab serta langkah pengobatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.