Banyak orang menganggap bahwa kompres panas dan kompres dingin memiliki kegunaan yang sama. Hal ini membuat kedua jenis kompres ini sering digunakan sembarangan. Padahal, kompres panas dan kompres dingin memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda.
Kompres terdiri atas dua jenis, yaitu kompres panas dan kompres dingin. Kompres panas lebih umum disebut sebagai kompres hangat, karena suhu yang digunakan untuk mengompres terbilang tidak tinggi, yaitu sekitar 380C.
Kompres panas dan kompres dingin memiliki cara kerja yang berbeda. Penggunaannya pun harus dilakukan pada kondisi yang tepat agar bisa bekerja dengan baik dalam mengatasi keluhan yang muncul.
Fungsi dan Cara Pakai Kompres Panas
Kompres panas sering digunakan untuk menurunkan demam. Jenis kompres ini mampu menguapkan panas tubuh melalui pori-pori kulit sehingga demam bisa turun.
Kompres panas juga dapat meningkatkan aliran darah, sehingga bisa mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan. Oleh karena itu, kompres ini dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi, seperti hidung tersumbat, mata bintitan, sakit telinga, nyeri haid, dan otot tegang.
Untuk membuat kompres panas, caranya cukup mudah. Anda hanya perlu mengisi botol minum dengan air hangat secukupnya. Setelah itu, tutup botol tersebut dengan rapat dan tempelkan ke area tubuh yang sakit selama 15–20 menit.
Selain memakai botol, kompres panas juga dapat dibuat dengan merendam handuk atau waslap ke dalam baskom berisi air hangat. Selanjutnya, peras dan tempelkan ke tubuh yang sakit selama 20 menit.
Penting untuk menghindari penggunaan kompres panas dengan suhu yang tinggi. Suhu maksimal yang disarankan adalah 380C. Jika melebihi suhu tersebut, kulit Anda bisa terbakar atau mengalami iritasi.
Perbedaan Kompres Panas dan Kompres Dingin
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kompres panas dapat meredakan rasa sakit dengan meningkatkan aliran darah. Sementara itu, kompres dingin bekerja dengan cara sebaliknya.
Kompres dingin memperlambat aliran darah untuk meredakan tanda peradangan yang meliputi kemerahan di kulit, bengkak, dan nyeri. Berbagai tanda ini umumnya muncul sesaat setelah tubuh cedera atau terluka.
Pada area tubuh yang baru mengalami cedera atau luka, kompres panas tidak boleh ditempelkan langsung. Anda perlu memberi jeda sekitar 48 jam sebelum mengompres tubuh yang terluka dengan kompres panas.
Berbeda dengan kompres dingin, Anda bisa langsung menggunakannya dan tidak perlu menunggu sampai 48 jam.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa ada perbedaan fungsi dan cara kerja kompres panas dengan kompres dingin dalam meredakan rasa sakit. Jadi, gunakan kompres ini secara tepat agar manfaatnya bisa diperoleh dengan maksimal.
Setelah menggunakan kedua kompres ini, kulit Anda mungkin akan mengalami kemerahan. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena efek ini hanya bersifat sementara.
Itulah informasi seputar kompres panas yang perlu untuk diketahui. Jika Anda sudah mencoba menggunakan kompres panas tetapi keluhan tidak juga membaik, sebaiknya konsultasikan ke dokter.