August 16, 2016 at 8:06 pm
Hai,
Tidak seperti biasanya “tersentuh air” menyebabkan nyeri. Apabila memang demikian, terdapat istilah medis “allodynia” untuk menggambarkan hal tersebut. Allodynia berarti sensasi nyeri yang berasal dari kontak sederhana yang semestinya tidak menimbulkan nyeri. Ada yang membaginya menjadi allodynia mekanis (mis. nyeri saat bersentuhan dengan baju, air, dll.) dan allodynia termal (mis. nyeri saat tertiup udara dingin).
Allodynia terjadi karena adanya kerusakan atau gangguan fungsi pada susunan saraf pusat atau tepi. Susunan saraf pusat berarti otak berikut sumsum tulang belakang. Susunan saraf tepi berarti saraf-saraf yang berukuran lebih kecil, yang keluar dari/masuk ke dalam sumsum tulang belakang. Normalnya, rangsangan (mis. sentuhan di kulit jari) akan dihantarkan oleh serabut saraf kulit, melewati saraf tepi utama ke sumsum tulang belakang, lalu naik sampai diproses di otak untuk dirasakan sebagai nyeri. Pada allodynia, sumber nyeri berasal dari kerusakan/gangguan fungsi saraf pada salah satu titik di antara serabut saraf kulit sampai otak.
Gangguan fungsi / kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:
- Infeksi, misalnya herpes zoster
- Diabetes
- Riwayat sayatan operasi
- Stroke
- Kemoterapi
- Keracunan logam berat
Tekanan darah 160/80 mmHg tergolong tinggi dan patut dicurigai sebagai kasus hipertensi. Kondisi darah tinggi yang dibiarkan terus menerus berisiko menyebabkan stroke di kemudian hari. Untuk mengetahui sakit Anda secara lebih pasti, diperlukan pemeriksaan langsung oleh Dokter / Ahli Saraf (Sp. S). Mungkin diperlukan pemeriksaan CT-Scan / MRI untuk menunjang diagnosis. Setelah penyebabnya jelas, barulah pengobatan yang tepat bisa diberikan.
Tips berikut mungkin membantu:
- Hindari paparan asap rokok
- Terapkan pola makan gizi seimbang
- Rajin aktivitas fisik seperti jogging, bersepeda, senam
- Hindari stres dan kelelahan fisik
Baca juga artikel tentang neuropati / gangguan saraf.
Sekian, semoga bermanfaat.
dr. Radius Kusuma