Kondisi darurat pada diabetes bisa terjadi ketika kadar gula darah turun terlalu rendah atau naik terlalu tinggi dari batas normalnya. Hal ini berisiko menimbulkan masalah kesehatan serius, koma, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda dan gejala kondisi darurat pada diabetes.
Ketika seseorang mengonsumsi makanan berkarbohidrat, saluran cerna akan memecah karbohidrat tersebut menjadi molekul gula yang lebih kecil atau biasa dikenal sebagai glukosa. Nantinya, glukosa akan diserap ke dalam sel-sel tubuh dengan bantuan insulin untuk dipakai sebagai sumber energi.
Ketika jumlah insulin terlalu rendah atau terjadi kelainan pada sel yang menyebabkan insulin sulit terpakai, kadar glukosa dalam darah akan meningkat. Lama kelamaan, kondisi ini dapat menyebabkan penyakit diabetes.
Gejala Kondisi Darurat pada Diabetes
Penderita diabetes perlu mengenali tanda dan gejala kondisi darurat pada diabetes. Bila diabaikan dan dibiarkan tanpa pertolongan, kondisi ini dapat menyebabkan koma, kerusakan otak permanen, atau bahkan kematian. Berikut ini adalah beberapa kondisi darurat pada diabetes yang perlu diwaspadai:
1. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah terlalu rendah. Hal ini bisa terjadi karena penderita diabetes menggunakan obat diabetes dengan dosis yang terlalu tinggi, lupa makan setelah mengonsumsi obat diabetes atau memakai insulin, makan dengan porsi yang terlalu sedikit, melakukan olahraga berat, atau mengonsumsi minuman beralkohol.
Saat mengalami hipoglikemia, seseorang dapat mengalami gejala berikut ini:
- Nafsu makan meningkat
- Tubuh gemetar
- Pusing
- Lemas
- Jantung berdebar
- Keringat berlebih
- Cemas atau gelisah
- Pingsan
Saat mengalami penurunan gula darah yang terlalu drastis, penderita diabetes perlu segera mendapatkan asupan gula untuk menaikkan kadar gula darahnya. Asupan ini bisa diperoleh dari mengonsumsi gula, jus buah, teh manis, madu, atau permen.
Bila gejala belum membaik, ulangi kembali pemberian gula setelah 15 menit. Jika sudah 3 kali dilakukan tetapi belum ada perbaikan, kondisi memburuk, atau bahkan kejang atau pingsan, segeralah ke instalasi gawat darurat (IGD) terdekat.
2. Ketoasidosis diabetik
Kondisi ini terjadi ketika sel-sel tubuh yang kelaparan terpaksa memecah lemak sebagai sumber energi. Sel bisa mengalami kelaparan karena tubuh kekurangan insulin atau tidak dapat memakai insulin dengan baik untuk memasukkan glukosa ke dalam sel sebagai sumber energi.
Pemecahan lemak tersebut menghasilkan zat keton yang dapat bersifat toksik (beracun) bagi tubuh jika jumlahnya berlebihan. Ketoasidosis diabetik merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan dalam penyakit diabetes.
Ketoasidosis diabetik lebih berisiko terjadi pada penderita diabetes yang mengalami kondisi tertentu, seperti infeksi, cedera, operasi, gula darah tidak terkontrol, atau penyakit jantung. Gejala-gejala ketoasidosis diabetik dapat berupa:
- Sangat haus dan tubuh terasa lemas
- Sesak napas
- Dada berdebar kencang
- Mulut dan kulit kering
- Sering buang air kecil
- Napas berbau seperti buah
- Mual, muntah, dan nyeri perut
- Pusing
- Pingsan
- Koma
Penderita diabetes yang mengalami gejala-gejala tersebut harus segera mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit. Dokter akan memberikan pengobatan melalui infus dan memberikan insulin untuk menurunkan kadar gula darah secara bertahap. Jika terlambat ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi yang fatal.
3. Sindrom hiperglikemia hiperosmolar diabetik
Sindrom yang disebut juga dengan hyperosmolar hiperglycaemic state (HHS) ini terjadi ketika kadar gula darah mencapai 600 mg/dL atau lebih, sehingga darah penderita diabetes menjadi kental.
Pada kondisi ini, tubuh akan berusaha membuang kelebihan gula tersebut melalui urine, yang justru membuat penderita diabetes mengalami dehidrasi.
Bila dibiarkan, sindrom hiperglikemia hiperosmolar diabetik dapat berakhir dengan koma dan kematian. Sekitar 57% kasus ini disebabkan oleh infeksi bakteri, 21% disebabkan oleh konsumsi obat diabetes yang tidak teratur, dan sisanya disebabkan oleh penyakit jantung, gangguan ginjal, atau stroke.
Penderita diabetes yang mengalami kegawatan ini dapat menunjukkan gejala berupa:
- Mulut kering dan kehausan
- Mata cekung
- Kaki dan tangan dingin
- Dada berdebar kencang
- Demam
- Kebingungan
- Kelemahan di salah satu sisi tubuh
- Kejang
- Pingsan atau koma
Penderita diabetes yang mengalami kondisi darurat ini harus segera dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan.
Pencegahan Kondisi Darurat pada Diabetes
Untuk mencegah kondisi darurat pada diabetes, ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh penderita diabetes, yaitu:
- Patuhi aturan penggunaan obat-obatan diabetes dan insulin yang mencakup dosis dan waktu penggunaannya.
- Jaga agar waktu dan porsi makan selalu teratur.
- Periksa kadar gula darah secara berkala.
- Sediakan asupan gula, seperti permen atau minuman manis, yang siap dikonsumsi ketika gula darah mendadak turun.
- Jangan merokok dan hindari konsumsi minuman beralkohol.
- Perhatikan gejala-gejala yang mungkin timbul setelah olahraga dan siapkan asupan gula yang cukup.
Nah, sekarang Anda sudah tahu tentang bahaya dari kondisi darurat pada diabetes. Oleh karena itu, Anda perlu mewaspadai gejalanya untuk menghindari kondisi yang fatal.
Namun, hal yang lebih penting lagi adalah mencegah kondisi darurat pada diabetes dengan melakukan cara-cara di atas. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan saran untuk menjaga gula darah tetap stabil.
Ditulis oleh:
dr. Irene Cindy Sunur