Bunda mungkin merasa khawatir ketika melihat kaki Si Kecil tampak bengkok ketika ia mulai belajar berdiri dan berjalan. Kaki bayi bengkok sebetulnya umum terjadi dan tidak selalu berbahaya. Namun, terkadang kondisi ini bisa disebabkan oleh kelainan bawaan atau masalah pada tulang kaki bayi.
Salah satu mitos di masyarakat menyebutkan bahwa kaki bayi bengkok terjadi karena bayi tidak dibedong sejak lahir. Padahal, semua bayi memang terlahir dengan bentuk lutut atau kaki yang sedikit bengkok karena posisi tungkai mereka yang banyak tertekuk selama berada di dalam kandungan.
Kondisi Kaki Bengkok yang Normal Terjadi
Setidaknya ada 4 jenis kaki bayi bengkok yang normal terjadi, yaitu:
1. Kaki berbentuk huruf O
Kaki bentuk O atau genu varum (bowlegs) terjadi ketika kedua pergelangan kaki bersentuhan, tetapi lutut terbuka lebar. Kondisi ini cukup sering dialami oleh bayi atau balita di bawah usia 18 bulan. Biasanya, bentuk kaki seperti ini akan terkoreksi atau lurus dengan sendirinya pada saat anak berusia 3–7 tahun.
2. Kaki berbentuk huruf X
Kaki bentuk X atau genu valgum merupakan kebalikan dari kaki bentuk O. Kondisi kaki ini ditandai dengan lutut yang bersentuhan, sedangkan kedua pergelangan kaki melebar atau menjauh satu sama lain.
Kaki bengkok yang bebentuk seperti huruf X cenderung terjadi ketika anak berusia sekitar 4 tahun dan biasanya akan lurus dengan sendirinya pada usia 6 atau 7 tahun.
3. In-toeing atau pigeon toes
Normalnya, posisi jari kaki bayi lurus ke depan ketika berdiri atau berjalan. Namun, pada kondisi in-toeing, jari-jari kaki bayi justru menekuk ke dalam.
Sebagian besar kondisi kaki bayi bengkok seperti ini dapat lurus kembali di usia 8 tahun, tanpa perawatan sama sekali. Namun, jika tidak mengalami perbaikan dengan sendirinya setelah usia tersebut, in-toeing perlu mendapatkan penanganan dari dokter.
4. Out-toeing
Kebalikan dari in-toeing adalah out-toeing, yaitu jari atau telapak kaki menekuk ke luar. Pada kebanyakan kasus, kaki bayi bengkok ini juga tidak memerlukan perawatan apa pun agar menjadi lurus kembali.
Namun, kondisi out-toeing perlu ditangani oleh dokter jika tidak kunjung membaik seiring pertambahan usia anak. Hal ini karena kondisi tersebut bisa saja disebabkan oleh kelainan pada sendi panggul, tulang paha, atau tulang kaki, serta cerebral palsy.
Kondisi Kaki Bayi Bengkok yang Dianggap Bisa Menjadi Masalah Serius
Keempat kondisi kaki bengkok di atas memang normal terjadi pada bayi atau anak. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius yang dialami oleh bayi.
Beberapa kondisi yang perlu diwaspadai ketika bayi memiliki kaki bengkok adalah:
- Kaki bayi tetap bengkok hingga usianya 3 tahun
- Kondisi bengkok tidak simetris pada kedua kaki
- Bayi atau anak terlihat pincang atau mengeluh kesakitan ketika berjalan
- Kaki bengkok tidak kunjung lurus dan justru menjadi semakin bengkok seiring pertambahan usia
- Bayi atau anak lebih dominan menggunakan salah satu kaki
- Lutut atau kaki bengkok disertai dengan postur tubuh anak yang pendek
- Bentuk kaki anak rata atau justru terlalu melengkung
Berbagai kondisi tersebut kemungkinan bisa disebabkan oleh kelainan genetik, misalnya tulang rapuh sejak lahir (osteogenesis imperfecta), gangguan pada tulang bayi, seperti rakitis, penyakit Blount, cacat bawaan lahir pada tulang, infeksi, obesitas, atau cedera pada tulang kaki bayi.
Kaki bayi bengkok memang ada yang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, waspadalah jika kaki bayi atau anak masih terlihat bengkok ketika ia sudah berusia lebih dari 3 tahun atau disertai dengan berbagai tanda di atas.
Untuk menentukan penyebab dan langkah penanganannya, kaki bengkok pada anak perlu diperiksakan ke dokter spesialis ortopedi.
Untuk menilai kondisi anak, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti Rontgen kaki dan pinggul. Setelah diagnosisnya diketahui, dokter baru dapat menentukan penanganan yang tepat untuk mengatasi kaki bengkok pada bayi.