Limfosit rendah adalah kondisi ketika jumlah limfosit dalam darah kurang dari batas normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beragam hal dan dapat mengakibatkan tubuh menjadi rentan terhadap infeksi.
Limfosit salah satu jenis sel darah putih. Limfosit dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sel B, sel T, dan sel natural killer. Sama halnya dengan jenis sel darah putih lainnya, limfosit juga menjadi bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bertugas untuk melawan dan mencegah penyakit infeksi.
Bila jumlah limfosit kurang dari batas normal atau limfosit rendah, dikhawatirkan dapat mengakibatkan tubuh rentan terhadap infeksi, meningkatkan risiko terkena penyakit kanker, serta menyebabkan kerusakan berbagai organ.
Kondisi dengan tingkat limfosit rendah disebut limfositopenia. Pada orang dewasa, limfositopenia terjadi ketika jumlah limfosit berada di bawah 1.500 per mikroliter darah. Sementara pada anak-anak, limfositopenia terjadi ketika kadar limfositnya berada di bawah 3.000 per mikroliter darah.
Gejala limfosit rendah umumnya tidak khas, misalnya demam, batuk, pilek, nyeri sendi, ruam kulit, penurunan berat badan, dan pembesaran kelenjar getah bening. Limfosit rendah umumnya baru ditemukan pada saat pemeriksaan darah untuk mendeteksi penyakit lain.
Beragam Kondisi Penyebab Limfosit Rendah
Rendahnya limfosit bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya ketika tubuh tidak memproduksi cukup limfosit, limfosit dilawan dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh, dan limfosit terperangkap di limpa atau kelenjar getah bening.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab limfosit rendah:
1. Malnutrisi
Malnutrisi atau kekurangan gizi adalah pemicu limfositopenia yang paling umum. Ini bisa terjadi karena tubuh kekurangan protein dan nutrisi penting lainnya yang diperlukan untuk memproduksi limfosit.
Penelitian menyebutkan bahwa kekurangan zinc dapat mengganggu kesehatan sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan kadar limfosit sel-T rendah dan disfungsi sistem kekebalan tubuh lainnya.
2. Gangguan autoimun
Gangguan autoimun adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan tubuh yang sehat. Beberapa penyakit yang termasuk ke dalam gangguan autoimun dan dapat menurunkan kadar limfosit, yaitu lupus, myasthenia gravis, dan rheumatoid arthritis.
Selain itu, penggunaan obat imunosupresan tertentu yang digunakan untuk mengobati gangguan autoimun juga dapat memicu limfositopenia.
3. Infeksi
Semua jenis infeksi, baik infeksi virus, bakteri, parasit, maupun jamur, dapat menurunkan jumlah limfosit di dalam tubuh. Contoh infeksi yang bisa menyebabkan kadar limfosit menjadi rendah, antara lain HIV, histoplasmosis, influenza, malaria, hepatitis virus, tuberkulosis, demam tifoid, dan sepsis.
4. Gangguan pencernaan
Beberapa gangguan pencernaan berpotensi merusak dinding usus sehingga bisa berdampak pada kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi. Pada akhirnya, kondisi ini menyebabkan kadar limfosit menjadi rendah.
Gangguan pencernaan yang dapat memicu limfositopenia, antara lain amyloidosis, penyakit celiac, penyakit radang usus, dan kolitis ulseratif.
5. Penyakit bawaan
Walau jarang terjadi, limfositopenia juga bisa dipicu oleh penyakit bawaan. Beberapa penyakit bawaan yang dapat membuat kadar limfosit menjadi rendah, antara lain ataksia-telangiektasia, Sindrom DiGeorge, sindrom imunodefisiensi gabungan, dan Sindrom Wiskott-Aldrich.
6. Kanker
Penyakit kanker, terutama kanker darah atau limfatik, seperti limfoma, sarkoma Kaposi, dan leukimia, dapat menurunkan kadar limfosit. Begitu pula dengan kemoterapi dan terapi radiasi. Kedua metode pengobatan kanker ini juga berisiko memicu limfositopenia.
7. Pengobatan
Selain kemoterapi dan terapi radiasi, ada juga obat-obatan yang efek sampingnya dapat menurunkan jumlah limfosit. Obat-obatan tersebut meliputi azathioprine, karbamazepin, cimetidine, kortikosteroid, dimetil fumarat, imidazole, interferon, metheotrexate, dan opioid.
Cara Mengatasi Gangguan Limfosit
Limfosit rendah atau limfositopenia perlu ditangani sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi limfosit rendah:
- Penggantian atau penghentian obat-obatan yang menyebabkan limfosit rendah
- Pemberian obat antivirus, antibiotik, antijamur, atau antiparasit untuk mengobati infeksi
- Penyuntikan gamma globulin untuk mengatasi limfositopenia sel B
- Terapi kombinasi antiretroviral untuk penderita HIV
- Transplantasi sel punca (stem cell) dari darah maupun sumsum tulang belakang untuk menangani limfosit rendah akibat kelainan genetik
Selain itu, pasien limfositopenia juga perlu menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan, termasuk rajin mencuci tangan, guna meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh dan melindungi diri dari penyakit infeksi.
Bila Anda masih memiliki pertanyaan terkait penyebab kadar limfosit rendah dan cara mengatasinya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.