Kondom merupakan alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan sekaligus infeksi menular seksual (IMS). Meski begitu, pada beberapa kondisi, kondom juga bisa bocor, sehingga menurunkan efektivitasnya. Untuk tahu apa saja kemungkinan penyebab kondom bocor, mari simak di artikel ini.
Umumnya, kondom dibuat dari bahan dasar yang elastis, seperti lateks, polyurethane, atau polyisoprene. Tujuannya tentu untuk mempermudah pergerakan dan mengurangi kemungkinan kondom bocor. Kendati begitu, bukan berarti kondom tidak dapat bocor atau sobek sama sekali, ya.
Kondom bisa saja bocor dengan lubang yang besar maupun yang sangat kecil. Nah, yang perlu lebih diwaspadai adalah robekan kondom yang kecil, karena tentunya lebih sulit untuk dideteksi. Pasalnya, meski robekannya kecil, kondom bocor tetap bisa meningkatkan risiko terjadinya kehamilan, bahkan infeksi menular seksual.
Berbagai Penyebab Kondom Bocor
Kondisi kondom bocor bisa disebabkan oleh banyak hal. Pada beberapa kasus, kondom mungkin sudah bocor atau rusak saat diproduksi. Namun, kondom bocor juga sering disebabkan oleh keteledoran atau kesalahan penggunanya.
Di bawah ini adalah beberapa kemungkinan penyebab kondom bocor:
1. Kondom sudah kedaluwarsa
Perlu diketahui, kondom juga memiliki batas tanggal pemakaian atau tanggal kedaluwarsa, lho. Apabila sudah melewati tanggal kedaluwarsa, kualitas bahan kondom kemungkinan besar sudah menurun, sehingga rentan terjadi kebocoran.
Oleh sebab itu, sebelum menggunakan kondom, biasakan untuk selalu mengecek batas tanggal pemakaiannya. Jika kondom sudah kedaluwarsa, jangan digunakan dan buanglah.
2. Kondom tidak disimpan pada suhu yang tepat
Tidak menyimpan kondom pada suhu yang tepat juga dapat meningkatkan risikonya mengalami kebocoran. Hal ini karena bahan kondom rentan mengalami perubahan jika terpapar suhu yang ekstrem, seperti terlalu panas maupun terlalu lembap.
Maka dari itu, simpanlah kondom di tempat bersuhu ruangan, misalnya pada kotak P3K. Hindari menyimpan kondom di tempat yang mudah terpapar panas matahari langsung atau tempat yang lembap, seperti laci mobil, dompet, atau saku celana.
3. Ukuran kondom tidak sesuai
Tanpa disadari, menggunakan kondom dengan ukuran yang tidak sesuai, terlebih jika ukuran kondom lebih kecil dari ukuran penis, bisa juga menyebabkan kebocoran mikroskopik pada kondom.
Jadi, untuk tahu ukuran kondom yang tepat untukmu, kamu bisa mengukur panjang, lebar, dan ketebalan penis saat ereksi. Kemudian, cocokkan ukuran tersebut dengan tabel ukuran yang ada pada kotak kemasan kondom.
4. Salah memilih pelumas
Penting untuk kamu ingat bahwa kondom, terutama yang berbahan lateks, tidak disarankan untuk digunakan dengan pelumas berbahan dasar minyak, termasuk baby oil atau minyak kelapa.
Pasalnya, minyak dapat merusak dan menyebabkan kebocoran pada kondom lateks. Oleh sebab itu, usahakan untuk selalu menggunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon saja.
5. Cara membuka kemasan kondom tidak tepat
Saat akan berhubungan seksual, tidak sedikit orang yang terburu-buru dalam membuka kemasan kondom, misalnya dengan merobek kemasan kondom menggunakan gigi.
Padahal, jika tidak dibuka dengan cara yang tepat, kondom berisiko mengalami kebocoran. Nah, untuk menghindarinya, guntinglah ujung kemasan kondom dengan menggunakan gunting kuku, lalu sobek secara perlahan menggunakan tangan.
Itulah beberapa hal yang bisa menyebabkan kondom mengalami kebocoran. Dengan mengetahui apa saja kemungkinan penyebab kondom bocor, diharapkan kamu bisa lebih berhati-hati saat menggunakannya, sehingga risiko terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan maupun infeksi menular seksual juga bisa dihindari.
Apabila kamu masih memiliki pertanyaan terkait penggunaan kondom atau alat kontrasepsi lainnya, kamu bisa bertanya kepada dokter mengenai hal-hal tersebut.