Kontraksi Braxton Hicks atau yang lebih dikenal dengan kontraksi palsu sering disalahartikan sebagai kontraksi yang menandakan waktu persalinan akan segera tiba. Namun, ada beberapa ciri yang membedakan kontraksi Braxton Hicks dengan kontraksi asli.
Kontraksi terjadi ketika rahim terasa kencang selama beberapa saat, kemudian kembali rileks. Sebagian ibu hamil menggambarkan kontraksi seperti nyeri atau kram menstruasi dengan intensitas yang lebih hebat.
Kontraksi merupakan tanda bahwa tubuh ibu hamil sedang mempersiapkan diri untuk memasuki proses persalinan. Namun, kontraksi yang dirasakan ibu hamil bisa berupa kontraksi palsu dan tidak menandakan persalinan akan segera tiba.
Dalam istilah medis, kontraksi palsu dikenal dengan kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini dinamakan sesuai dengan penemunya, yaitu dokter John Braxton Hicks.
Penyebab Kontraksi Braxton Hicks
Kontraksi Braxton Hicks diyakini berperan dalam mengencangkan otot rahim, meningkatkan aliran darah ke plasenta, dan mempersiapkan leher rahim untuk memasuki proses persalinan.
Namun, kontraksi Braxton Hicks juga dapat dipicu oleh berbagai kondisi yang dialami ibu hamil, seperti:
- Dehidrasi
- Menjalani aktivitas fisik yang menguras tenaga
- Menahan kencing sehingga kandung kemih penuh dan memicu keinginan untuk buang air kecil
- Setelah berhubungan seks
- Setelah mengangkat benda yang berat
- Pergerakan bayi di dalam kandungan yang sangat aktif
Ciri-Ciri Kontraksi Braxton Hicks dan Perbedaanya dengan Kontraksi Asli
Ada beberapa ciri yang membedakan kontraksi Braxton Hicks dengan kontraksi asli menjelang persalinan. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Kontraksi Braxton Hicks muncul lebih awal
Kontraksi Braxton Hicks biasanya terjadi pada saat usia kehamilan memasuki trimester ke-3. Akan tetapi, ada juga ibu hamil yang sudah mulai merasakannya sejak trimester 2 atau saat kehamilan berusia 28 minggu.
Sementara itu, kontraksi asli baru dirasakan mendekati hari perkiraan lahir (HPL) atau setelah kehamilan berusia lebih dari 37 minggu.
2. Interval kontraksi Braxton Hicks berlangsung lebih sebentar
Kontraksi Braxton Hicks biasanya berlangsung selama kurang dari 30 detik hingga 2 menit, dengan interval yang tidak teratur. Jadi, kontraksi palsu bisa saja dirasakan kembali dalam 5 atau 10 menit, tetapi bisa juga tidak dirasakan kembali sama sekali.
Sementara itu, kontraksi asli bisa berlangsung selama 30–70 detik dengan jarak antarkontraksi yang teratur dan makin pendek seiring berjalannya waktu. Sebagai gambaran, kontraksi asli berlangsung teratur selama 60 detik setiap 5 menit sekali.
Durasi kontraksi asli akan makin bertambah dan jarak antarkontraksi menjai makin rapat hingga mencapai 1 menit sekali.
3. Kontraksi Braxton Hicks dapat diredakan
Kontraksi Braxton Hicks dapat reda atau hilang saat ibu hamil bergerak, berjalan, beristirahat, atau mengubah posisi.
Pada kontraksi asli, bergerak atau berjalan justru memperkuat rasa mulas atau nyeri. Pada kontraksi menjelang persalinan, intensitas nyeri yang dirasakan akan makin kuat, bahkan membuat berjalan atau berbicara terasa makin sulit.
4. Kontraksi Braxton Hicks tidak menyebabkan nyeri
Kontraksi Braxton Hicks umumnya tidak sampai membuat ibu hamil merasakan nyeri. Sensasi rahim yang mengencang hanya terasa di perut bagian bawah dan selangkangan.
Sebaliknya, nyeri pada kontraksi menjelang persalinan akan terasa seperti adanya tekanan pada pinggul dan punggung bagian bawah. Nyeri akan terasa makin hebat menjelang persalinan, serta disertai dengan perut terasa kencang dan keras.
Cara Mengatasi Kontraksi Braxton Hicks
Meski umumnya tidak begitu terasa nyeri, mulas akibat kontraksi Braxton Hicks dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Untuk meredakannya, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh ibu hamil:
- Cobalah untuk beristirahat sejenak apabila kontraksi Braxton Hicks dirasakan saat sedang beraktivitas. Jika dirasakan saat sedang berbaring, cobalah untuk bangun atau berjalan kaki.
- Tarik napas dalam-dalam dan embuskan secara perlahan. Upayakan tubuh menjadi rileks di setiap tarikan napas.
- Lakukan kegiatan yang dapat membuat tubuh menjadi rileks, misalnya mandi air hangat dan melakukan terapi pijat.
- Minumlah banyak air putih. Pasalnya, kontraksi Braxton Hicks bisa disebabkan oleh kekurangan cairan.
- Segera buang air kecil begitu ingin kencing.
Kontraksi Braxton Hicks merupakan hal normal yang terjadi saat kehamilan. Oleh karena itu, Bumil tidak perlu khawatir jika mengalaminya. Namun, jika kehamilan belum mencapai 37 minggu dan kontraksi terjadi lebih dari 4 kali dalam 1 jam, Bumil perlu waspada terhadap kemungkinan persalinan prematur.
Bumil juga disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila kontraksi terasa amat menyakitkan, keluar cairan jernih dari vagina (ketuban pecah), keluar lendir bercampur darah dari vagina, adanya perdarahan vagina, atau pergerakan janin berkurang.