Dengan alasan tertentu untuk mencegah kehamilan, misalnya agar usia anak tidak terlalu berdekatan, banyak wanita memilih menggunakan kontrasepsi. Namun, penggunaan kontrasepsi juga sering menimbulkan kekhawatiran, karena katanya bisa menyebabkan kulit berjerawat dan kenaikan berat badan.
Ada beragam jenis alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, mulai dari kondom, pil KB, suntik KB, hingga IUD. Meski ada banyak pilihan, penggunaan alat kontrasepsi harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan, seberapa sering aktivitas seksual dilakukan, dan ada tidaknya rencana untuk memiliki anak lagi.
Di Indonesia, pil dan suntik KB termasuk jenis alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan. Namun, kedua alat kontrasepsi hormonal ini kerap dikatakan bisa menyebabkan jerawat dan kenaikan berat badan, sehingga banyak wanita yang ragu untuk menggunakannya.
Jenis Kontrasepsi yang Berisiko Menyebabkan Jerawat dan Kegemukan
Beberapa alat kontrasepsi hormonal berisiko menyebabkan jerawat dan kegemukan. Kontrasepsi hormonal sendiri merupakan pencegah kehamilan yang mengandung hormon estrogen dan progesteron, atau hormon progesteron saja. Jenis-jenis kontrasepsi ini adalah:
Pil KB
Pil KB adalah kontrasepsi hormonal yang bekerja dengan cara mencegah ovarium melepaskan sel telur selama ovulasi, sehingga pembuahan tidak terjadi. Selain itu, pil KB juga dapat mendorong penebalan lendir serviks, sehingga sperma sulit untuk melewati serviks, apalagi sampai mencapai sel telur.18
Pil KB ini memiliki banyak keunggulan, mulai dari tidak mengganggu aktivitas seksual, menjadikan siklus menstruasi lebih teratur, mengurangi gejala PMS, hingga menurunkan risiko terjadinya fibroid, kista ovarium, dan gangguan pada payudara.
Namun, cukup banyak pengguna pil KB yang mengeluhkan efek samping berupa munculnya jerawat dan kenaikan berat badan. Hal ini berkaitan dengan tingginya kandungan hormon estrogen pada produk pil KB di masa lalu. Hormon ini dapat menyebabkan tubuh menimbun cairan sehingga berat badan pun naik.
Saat ini, kadar estrogen yang terkandung dalam pil KB jauh lebih rendah. Jadi, efek samping yang bisa timbul akibat tingginya kadar hormon ini, seperti kenaikan berat badan atau munculnya jerawat, sudah jarang terjadi.
Suntik KB
Jenis kontrasepsi dengan metode suntik atau injeksi ini bekerja dengan cara melepaskan hormon progestin ke aliran darah untuk mencegah ovulasi. Suntik KB yang umum digunakan adalah suntik KB 1 bulan dan suntik KB 3 bulan. Suntikan ini biasanya diberikan di bokong atau lengan atas.
Suntik KB 3 bulan memiliki beberapa keunggulan, yaitu aman digunakan oleh ibu menyusui, tidak mengganggu aktivitas seksual, dan tidak dilakukan setiap hari. Selain itu, suntik KB 3 bulan juga bisa menjadi alternatif jika Anda tidak bisa menggunakan kontrasepsi berbasis estrogen.
Namun, suntik KB juga bisa menimbulkan efek samping, seperti muncul jerawat, gangguan siklus haid, dan kenaikan berat badan, karena kandungan hormon di dalamnya.
KB implan (susuk KB)
KB implan merupakan kontrasepsi hormonal yang berupa batang plastik berukuran kecil dan fleksibel. Implan ini ditempatkan di bawah kulit, yaitu di sisi dalam lengan atas, dan akan melepaskan hormon progestin ke dalam aliran darah untuk mencegah ovulasi setiap bulannya. Susuk KB diketahui dapat digunakan selama 3 tahun.
Jenis kontrasepsi yang satu ini aman digunakan oleh ibu menyusui, tidak mengganggu aktivitas seksual, dan dapat mengurangi nyeri saat mentruasi. Namun,
sayangnya susuk KB dapat menyebabkan jerawat, bahkan memperparah kondisi kulit yang berjerawat.
Tips Memilih Kontrasepsi Tanpa Takut Jerawatan dan Gemuk
Jerawat dan kegemukan menjadi pertimbangan banyak wanita saat akan menggunakan alat kontrasepsi. Untuk memastikan Anda dapat ber-KB dengan cantik dan terhindar dari kenaikan berat badan, ikutilah tips memilih alat kontrasepsi berikut ini:
Pilih kontrasepsi hormonal yang rendah progestin dan estrogen
Perlu diketahui bahwa hormon progestin dapat meningkatkan nafsu makan, sedangkan estrogen bisa menyebabkan tubuh menimbun cairan. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan berat badan saat menggunakan alat kontrasepsi hormonal.
Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter bila Anda khawatir akan kenaikan berat badan saat menjalani program KB. Dokter dapat merekomendasikan kontrasepsi hormonal dengan kadar estrogen dan progestin yang lebih rendah, sehingga tidak memengaruhi nafsu makan atau berat badan.
Pilih Pil KB Kombinasi dengan Drospirenon
Pil KB kombinasi umumnya terdiri dari Drospirenon yang mengandung progestin. Kontrasepsi yang satu ini sangat efektif dalam mencegah kehamilan, serta tidak menimbulkan efek samping berupa kulit berjerawat dan kegemukan.
Drospirenon sendiri diketahui memiliki sifat antiandrogenik yang dapat mencegah munculnya jerawat, dan antimineralkortikoid yang dapat mencegah kelebihan cairan dalam tubuh sehingga tidak memicu kenaikan berat badan. Dengan begitu, Anda bisa Ber-KB Cantik dan Tetap Langsing.
Penggunaan alat kontrasepsi, baik kondom, pil KB, suntik KB, implan KB, maupun IUD, sangatlah penting untuk mewujudkan keluarga sehat, bahagia, dan sejahtera. Pilihannya bisa disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penggunaan kontrasepsi:
- Mencegah kehamilan yang berisiko tinggi membahayakan kesehatan ibu dan janin, misalnya pada wanita yang berusia di atas 35 tahun
- Memberi jarak lahir antar anak agar tidak berdekatan
- Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
Secara eksplisit, manfaat penggunaan alat kontrasepsi memang untuk mencegah kehamilan. Namun, secara luas, manfaatnya lebih daripada itu. Mencegah kehamilan dapat membantu Anda menata kehidupan, memiliki karier yang stabil, hingga merawat dan memastikan anak mendapatkan perhatian yang layak.
Jika masih memiliki kekhawatiran tentang alat kontrasepsi yang menyebabkan kulit berjerawat atau peningkatan berat badan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan
Dokter dan Bidan kepercayaan Anda, untuk mendapatkan rekomendasi alat kontrasepsi yang sesuai.
Anda juga dapat mencari tahu berbagai informasi seputar alat kontrasepsi di Bicara Kontrasepsi.