Kram perut adalah kondisi ketika otot perut tegang atau seperti melilit dan terasa nyeri. Kondisi ini umumnya bukan masalah yang serius dan dapat sembuh sendiri sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ada juga kram perut yang perlu ditangani dengan segera agar tidak lebih parah.

Kram perut biasanya disebabkan oleh gangguan di sistem pencernaan, seperti lambung atau usus. Kram perut juga bisa terjadi akibat masalah pada rahim atau ginjal. Kondisi ini dapat muncul tiba-tiba atau terjadi dalam jangka panjang dan kambuh-kambuhan.

Kram Perut

Penyebab Kram Perut

Kram perut dapat dibagi menjadi kram perut ringan dan kram perut berat. Penanganan dua kondisi ini bisa sangat berbeda.

Berikut adalah pembagian kram perut berdasarkan derajat keparahannya:

Kram perut ringan–sedang

Kram perut ringan umumnya terjadi akibat:

  • Kelebihan gas di dalam lambung atau usus
  • Flu perut (gastroentritis)
  • Sembelit
  • Sindrom iritasi usus besar
  • Nyeri haid (dismenore)
  • GERD atau tukak lambung
  • Intoleransi terhadap makanan tertentu, misalnya kacang, olahan susu, gandum, atau kerang
  • Inflammatory bowel disease (IBD) atau radang usus
  • Infeksi saluran kemih
  • Efek samping obat-obatan, seperti antibiotik, obat anti nyeri golongan OAINS, atau pil KB

Kondisi di atas biasanya dipicu oleh beberapa faktor berikut:

  • Kontak erat dengan orang lain yang sedang diare
  • Konsumsi makanan atau minuman yang kurang higienis
  • Banyak menelan udara (tanpa sadar), misalnya saat merokok atau mengunyah permen karet
  • Konsumsi makanan yang menghasilkan banyak gas, seperti kol, brokoli, atau makanan yang mengandung banyak tepung
  • Konsumsi makanan atau minuman yang berlemak atau terlalu manis
  • Stres dan cemas
  • Kurang tidur

Pada umumnya, kram perut ringan dapat membaik dengan sendirinya atau dengan pengobatan mandiri di rumah.

Kram perut berat

Kram perut juga bisa terjadi akibat kondisi yang lebih serius. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri perut yang hebat atau berkepanjangan. 

Penyebab kram perut yang berat antara lain:

Gejala Kram Perut 

Gejala yang dapat terjadi saat kram perut meliputi:

  • Perut tegang dan nyeri 
  • Perut kembung 
  • Banyak sendawa
  • Mual muntah
  • Diare atau malah sembelit
  • Sensasi terbakar di dada (heartburn)
  • Sulit buang air kecil
  • Demam 
  • Hilang nafsu makan

Kapan harus ke dokter 

Sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter melalui Chat Bersama Dokter jika kram perut tidak membaik lebih dari 1 hari, atau bila kram perut disertai dengan:

  • Demam
  • Diare
  • Nafsu makan menurun drastis
  • Berat badan menurun
  • Sakit saat buang air kecil
  • Keputihan atau perdarahan di luar masa menstruasi
  • Perdarahan dari anus atau saat buang air besar

Melalui konsultasi online, dokter dapat memberikan resep obat yang bisa Anda gunakan untuk membeli obat kram perut atau memberikan saran yang tepat untuk menindaklanjuti keluhan Anda.

Namun, segera ke IGD jika kram perut hebat disertai dengan kondisi di bawah:

  • Sedang hamil
  • Perut sakit bahkan saat hanya disentuh pelan
  • Tidak bisa buang air kecil, buang air besar, atau buang angin
  • Nyeri dada dan sesak napas
  • Pusing seperti akan pingsan

Diagnosis Kram Perut

Dokter akan terlebih dahulu menanyakan keluhan yang dialami pasien secara detail, meliputi:

  • Area perut yang mengalami kram
  • Durasi keluhan kram perut
  • Pemicu muncul atau memburuknya kram perut
  • Hal-hal yang membuat kram perut membaik
  • Cedera atau penyakit yang pernah atau sedang diderita 
  • Obat, suplemen, atau produk herbal yang pernah maupun sedang digunakan

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui adanya nyeri tekan pada perut dan lokasinya. Dokter juga dapat memastikan diagnosis penyebab kram perut lewat pemeriksaan penunjang berikut:

  • Tes darah lengkap, untuk melihat tanda-tanda infeksi
  • Tes kehamilan, untuk memastikan apakah kram sebenarnya disebabkan oleh kehamilan normal atau kehamilan ektopik
  • Tes tinja, untuk melihat apakah ada darah yang samar di feses
  • Foto Rontgen menggunakan kontras barium, guna memastikan kram perut akibat tukak lambung, ulkus duodenum, divertikulitis, hernia, atau tumor 
  • USG perut atau CT scan perut, guna mengetahui penyebab kram melalui detail gambar organ dalam perut 
  • Kolonoskopi atau endoskopi, untuk melihat kondisi saluran pencernaan secara langsung dan sekaligus melakukan biopsi jika perlu

Pengobatan Kram Perut

Pengobatan kram perut akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Secara umum, kram perut bisa diatasi dengan terapi, obat alami atau medis, sampai prosedur khusus. Berikut adalah penjelasannya:

Penanganan mandiri

Mengingat kram perut seringkali muncul oleh penyebab yang tidak berbahaya, nyeri yang ringan bisa diatasi dengan perawatan mandiri, misalnya dengan:

  • Memberikan kompres hangat pada perut
  • Mengonsumsi teh hangat atau air jahe hangat
  • Mengonsumsi makanan mudah dicerna 
  • Menghindari makanan berlemak, pedas, asam, atau makanan tinggi gula
  • Makan dalam porsi yang lebih kecil, tetapi lebih sering
  • Menghindari minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau minuman berkarbonasi
  • Mengonsumsi makanan probiotik, seperti kimchi atau yoghurt
  • Meminum suplemen yang mengandung minyak peppermint atau jintan hitam
  • Beristirahat yang cukup 

Pemberian obat-obatan

Tergantung penyebab yang mendasari kram perut, dokter juga dapat meresepkan obat di bawah ini:

  • Obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau metamizole
  • Antispasmodik, misalnya mebeverine, hyoscine butylbromide, atau papaverine, untuk meredakan kram otot saluran cerna dan perut kembung 
  • Simethicone, guna mengatasi kram perut akibat penumpukan gas
  • Antasida atau penghambat pompa proton, untuk mengatasi kram perut yang disebabkan oleh asam lambung naik atau tukak di saluran pencernaan
  • Antibiotik, untuk mengatasi infeksi bakteri yang menyebabkan kram perut

Perli diketahui bahwa obat pereda nyeri, seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen, justru dapat memperparah kram perut. Oleh karena itu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat untuk kram perut.

Operasi 

Pada beberapa kasus, kram perut hebat juga bisa ditangani dengan operasi. Tindakan ini dianjurkan untuk mengatasi kram atau nyeri perut akibat batu ginjal, radang usus buntu, serta kehamilan ektopik.

Pada kram perut yang dipicu oleh stres, misalnya irritable bowel syndrome, dokter dapat menyarankan terapi perilaku kognitif untuk meringankan stres dan rasa cemas yang menyertai kram perut.

Komplikasi Kram Perut

Meski umumnya tidak mengancam nyawa, kram perut hebat yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi berikut:

  • Stres berat, jika kram terjadi dalam jangka panjang
  • Gangguan suasana hati, seperti depresi atau kecemasan
  • Kerusakan organ pencernaan, terutama jika kram diakibatkan oleh infeksi, radang usus, ulkus saluran pencernaan, atau kanker

Pencegahan Kram Perut

Cara mencegah kram perut adalah dengan menjalani gaya hidup dan pola makan yang sehat, antara lain:

  • Makan dalam porsi kecil dan mengunyah secara perlahan
  • Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan bervariasi setiap harinya
  • Membatasi makanan yang berlemak atau pedas, serta minuman berkarbonasi, susu dan olahan susu, serta minuman beralkohol
  • Mengonsumsi sumber serat, misalnya buah dan sayur 
  • Minum air putih yang cukup setiap hari
  • Berolahraga secara rutin