Sperma sehat merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kesuburan pria. Setidaknya ada 3 kriteria sperma yang harus dinilai untuk memastikan kondisinya sehat. Agar sperma tetap sehat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, terlebih bila pasangan sedang menjalani program hamil.
Sperma terkandung dalam air mani pria. Air mani merupakan cairan berwarna putih atau abu-abu, dengan jumlah normal sekitar 2 mililiter, yang dikeluarkan saat pria ejakulasi. Air mani ini berfungsi sebagai kendaraan sperma menuju saluran reproduksi wanita agar bisa membuahi sel telur sehingga terjadi kehamilan.
Ketika pria menghasilkan air mani, belum tentu air mani yang dihasilkan termasuk dalam salah satu kriteria sperma sehat. Oleh karena itu, Anda bisa memperhatikan beberapa kriteria sperma sehat berikut agar program hamil yang dilakukan bisa berhasil.
Kriteria Sperma Sehat
Seperti penjelasan sebelumnya, setidaknya ada 3 kriteria yang dapat menentukan kualitas sperma sehat. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Jumlah sperma
Jumlah sperma merupakan hal pertama yang bisa menjadi patokan sperma sehat. Normalnya, di dalam setiap 1 ml air mani yang dikeluarkan seorang pria terdapat sekitar 15–20 juta sperma.
Saat ejakulasi, rata-rata cairan sperma yang dikeluarkan adalah 2–6 ml. Bila jumlah sperma yang dihasilkan pria terlalu sedikit, peluang untuk membuat pasangan hamil menjadi berkurang.
2. Pergerakan sperma
Pergerakan sperma juga menentukan kualitas sperma. Pasalnya, untuk mencapai sel telur, sperma harus mampu bergerak lincah dan berenang melalui beberapa bagian organ reproduksi wanita, yaitu dari vagina, serviks atau leher rahim, hingga ke dinding rahim dan tuba falopi.
Jadi, minimal 32% dari jumlah sperma harus memiliki gerakan yang cepat agar bisa membuahi sel telur.
3. Bentuk sperma
Sperma sehat juga bisa dinilai dari bentuknya. Minimal 30% dari jumlah total sperma harus berbentuk normal. Sperma normal memiliki ciri-ciri kepala yang berbentuk lonjong dan ekor yang panjang untuk mendukung gerakan ke depan. Jika dilihat di mikroskop, sel-sel sperma ini mirip dengan kecambah atau berudu.
Kondisi yang Dapat Mengganggu Produksi Sperma Sehat
Ada beragam kondisi pada pria yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan, termasuk mengurangi jumlah sperma sehat yang diproduksi, seperti:
- Infeksi, seperti infeksi menular seksual dan infeksi saluran kemih
- Gangguan hormon
- Kelainan genetik, seperti cystic fibrosis dan sindrom Kallmann
- Penyakit autoimun, yakni kondisi ketika imunitas tubuh justru menyerang sperma yang sehat
- Masalah ejakulasi
- Riwayat operasi pada organ reproduksi pria, misalnya vasektomi, operasi prostat, dan operasi testis
- Penyakit celiac
- Penyumbatan pada testis atau saluran sperma
- Tumor dan kanker pada testis atau prostat
- Varikokel
- Paparan polusi, radiasi sinar-X, atau zat kimia beracun, seperti benzene, toluene, xilena, pestisida, serta timbal atau logam berat
- Efek samping obat-obatan, misalnya obat antijamur, kemoterapi, dan obat hormonal.
Selain itu, gaya hidup atau kebiasaan yang kurang sehat, seperti sering merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, penyalahgunaan NAPZA, dan stres berat, juga bisa berpengaruh pada kualitas dan kuantitas sperma sehat.
Produksi sperma sehat juga dipengaruhi oleh faktor usia. Menurut suatu penelitian, pria berusia di bawah 35 tahun umumnya lebih subur daripada pria di atas usia tersebut. Bila usia bertambah, kualitas dan jumlah sperma sehat cenderung akan menurun.
Cara Meningkatkan Kualitas Sperma agar Tetap Sehat
Untuk menjaga kualitas dan jumlah sperma selalu sehat, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
- Lakukan olahraga secara rutin.
- Jalani perilaku seks yang aman dan sehat, yakni setia dengan satu pasangan seksual dan memakai kondom jika status kesehatan pasangan seksual tidak diketahui.
- Hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
- Jaga berat badan agar tetap ideal.
- Kelola stres dengan baik.
- Konsumsi makanan yang dapat menambah kualitas sperma, misalnya buah, sayuran, seafood, susu, telur, ikan, dan kacang-kacangan.
Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait kriteria sperma sehat atau merasa memiliki masalah pada kesuburan Anda atau pasangan, janganlah ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, dokter bisa melakukan pemeriksaan sperma dan fungsi organ reproduksi Anda.
Setelah itu, dokter bisa menentukan penanganan yang tepat untuk memperbaiki kualitas sperma dan meningkatkan peluang Anda untuk memiliki keturunan.