Kucing himalaya merupakan salah satu ras kucing yang sangat unik. Selain karena penampilannya yang menggemaskan, kucing ras campuran ini juga memiliki karakter yang tenang dan bisa bersahabat dengan siapa saja, termasuk anak-anak.
Berbeda dengan namanya, kucing himalaya bukan berasal dari pegunungan Himalaya. Kucing ini sebenarnya merupakan jenis kucing campuran antara kucing ras Persia dan Siam.
Sejarah kucing ini dimulai pada tahun 1930-an, ketika para peternak di Amerika mencoba menghasilkan ras kucing persia berbulu panjang dengan corak bulu mirip kucing siam, yang berwarna gelap di beberapa bagian tubuh. Setelah melalui banyak percobaan, akhirnya pada tahun 1950-an, lahirlah ras kucing himalaya.
Penamaan kucing himalaya ini didasarkan pada kemiripan pola bulunya dengan pola bulu kelinci himalaya, bukan karena tempat asalnya. Kucing himalaya merupakan salah satu jenis kucing yang banyak disukai karena penampilannya yang imut serta sifatnya yang kalem dan friendly.
Karakteristik Kucing Himalaya
Karena merupakan campuran ras persia dan siam, kucing himalaya memiliki ciri dan karakteristik yang sangat unik. Berikut ini adalah karakteristiknya:
1. Berukuran sedang
Kucing himalaya memiliki badan yang berukuran sedang. Rata-rata berat badan kucing himalaya dewasa dengan kondisi sehat adalah 3,5–6 kg, dengan panjang sekitar 30–40 cm. Namun, karena bulunya panjang dan tebal, terkadang ukuran kucing ini bisa terlihat lebih besar.
2. Berbulu panjang dengan corak warna gelap di area tertentu
Salah satu ciri yang sangat menonjol pada kucing himalaya adalah bulunya yang panjang dengan corak gelap di beberapa bagian tubuh tertentu, seperti hidung, telinga, dan ekor. Di luar area tersebut, bulu kucing ini biasanya berwarna putih, keabu-abuan, dan krem.
Sekilas kucing himalaya tampak mirip dengan kucing ragdoll, tetapi corak warna bulu kucing himalaya ini lebih kontras dan gelap.
3. Bermata biru dan muka datar
Ciri khas kucing himalaya lainnya adalah bermata biru dan bermuka datar. Mata biru yang dimiliki oleh kucing ini berasal dari gen kucing persia yang merupakan ras induknya. Selain bermata biru, kucing himalaya juga memiliki struktur muka datar yang membuatnya terlihat unik dan elegan.
4. Berumur hingga 15 tahun
Kucing himalaya termasuk kucing yang bisa berumur cukup panjang bila dirawat dengan baik dan kondisinya sehat. Rata-rata kucing himalaya memiliki rentang usia 9–15 tahun.
5. Berwatak lembut dan tenang
Kucing himalaya adalah salah satu kucing yang memiliki watak lembut dan tenang. Mereka lebih suka duduk di sofa atau sudut-sudut rumah daripada bermain dan menjelajah ke luar.
Selain itu, kucing himalaya juga memiliki sifat penyayang dan mudah berteman dengan siapa saja, termasuk hewan peliharaan lain dan anak-anak di rumah.
Masalah Kesehatan yang Sering Terjadi pada Kucing Himalaya
Jika dirawat dengan baik, kucing himalaya umumnya bisa hidup dengan sehat. Namun, mereka terkadang juga bisa mengalami berbagai masalah kesehatan sehingga membutuhkan perawatan khusus. Nah, berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang cukup sering terjadi pada kucing himalaya:
Penyakit ginjal
Penyakit ini bisa disebabkan oleh kelainan bawaan lahir maupun kondisi lain, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. Ketika terkena penyakit ginjal, kucing himalaya bisa merasakan beberapa gejala, seperti susah makan dan minum, muntah-muntah, penurunan berat badan, dan terlihat lesu.
Masalah pernapasan
Kucing himalaya termasuk jenis kucing yang memiliki wajah datar dan hidung pesek. Struktur wajah dan hidung seperti ini membuat saluran napas kucing himalaya lebih pendek dan sempit daripada jenis kucing lainnya, sehingga mereka lebih rentan mengalami gangguan pernapasan.
Gangguan jantung
Sebagian kucing himalaya juga bisa mengalami gangguan jantung. Penyakit ini bisa terjadi karena penyakit jantung bawaan maupun komplikasi dari kondisi medis tertentu, seperti hipertensi dan obesitas.
Masalah gigi
Masalah pada gigi sebetulnya bisa terjadi pada semua jenis kucing. Namun, kucing himalaya lebih rentan terkena masalah ini karena bentuk wajahnya lebih datar dan sempit. Guna mencegah dan mengatasi hal ini, pemilik kucing himalaya dianjurkan untuk lebih rutin membersihkan dan merawat gigi kucing imut ini.
Radang sendi lutut
Ini juga termasuk salah satu masalah kesehatan yang kerap menimpa kucing, termasuk kucing himalaya. Biasanya, radang sendi lutut terjadi karena penuaan. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi karena masalah kesehatan tertentu, seperti obesitas.
Selain berbagai masalah kesehatan di atas, kucing himalaya juga rentan mengalami gangguan pada mata, terutama saat usianya sudah tua. Kucing himalaya yang mengalami kondisi ini biasanya akan menunjukkan beberapa gejala, seperti sering menabrak benda saat berjalan atau sulit menemukan mangkuk makanannya.
Tips Merawat Kucing Himalaya
Jika kamu memiliki kucing himalaya atau tertarik untuk mengadopsinya, berikut adalah beberapa tips merawat kucing himalaya agar tetap sehat:
1. Bersihkan bulu kucing secara rutin
Kucing himalaya memiliki bulu yang panjang, tebal, dan mudah rontok. Oleh karena itu, bulu kucing ini memerlukan perawatan harian agar bulunya tidak kusut dan tidak ada kotoran yang tersangkut.
Untuk membersihkannya, kamu bisa menyisir bulu kucing himalaya secara teratur, bisa setiap hari atau minimal dua kali dalam seminggu. Selain itu, jangan lupa untuk memandikan kucingmu minimal sekali tiap 1–2 minggu.
2. Bersihkan gigi kucing secara rutin
Kesehatan gigi adalah salah satu masalah umum yang sering dialami oleh sebagian besar kucing, terutama kucing dewasa. Oleh karena itu, kamu perlu menyikat gigi kucing kesayanganmu secara rutin setiap hari. Kamu bisa membersihkan gigi kucingmu dengan pasta gigi khusus kucing dan sikat gigi berbulu lembut.
Namun, jika tidak bisa menyikat giginya di rumah, kamu bisa mencoba membawa kucingmu ke klinik atau dokter hewan.
3. Potong kuku kucing secara rutin
Potong kuku kucing himalaya setiap 2–3 minggu sekali. Hal ini bertujuan untuk menjaga kucing tetap nyaman dan mencegah cedera. Untuk memotong kuku kucingmu, gunakan pemotong khusus kuku kucing agar tidak melukainya.
4. Bersihkan mata dan telinga kucing secara rutin
Kucing himalaya rentan terhadap noda air mata yang disebut epifora. Kondisi ini ditandai dengan noda cokelat kemerahan yang tidak enak dipandang pada wajah kucing. Untuk membersihkannya, usap wajah kucing dengan kain lembut, minimal 2 hari sekali.
Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan kesehatan telinga kucing himalaya karena bagian ini rentan terjadi penumpukan kotoran dan menjadi sarang kutu. Untuk menghindari masalah kesehatan pada telinganya, kamu bisa membersihkan telinga kucing dengan bola kapas atau tisu serta memberikan obat tetes telinga kucing.
5. Beri makan dengan porsi dan jadwal yang teratur
Secara umum, kucing membutuhkan 25–35 kalori per 0,5 kg berat badan. Misalnya, jika berat kucing himalaya peliharaanmu adalah 5 kg, maka ia membutuhkan 250–350 kalori per hari.
Untuk pilihan makanannya, kucing akan lebih senang jika ia diberi daging karena mereka merupakan hewan karnivora. Meski begitu, terkadang mereka juga bisa mengonsumsi beberapa jenis sayur dan buah.
Kamu bisa memberi makan kucing himalayamu sebanyak 2–3 kali sehari. Khusus untuk anak kucing yang usianya kurang dari 1 tahun, mereka mungkin perlu lebih sering diberi makan sesuai nafsu makannya. Namun, sebaiknya tetap batasi jumlah kalorinya sesuai panduan di atas.
Selain itu, perawatan kucing, termasuk kucing himalaya, juga perlu dilakukan dengan menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala ke dokter hewan setidaknya 6 bulan sekali. Agar terhindar dari berbagai penyakit, kucing himalaya juga membutuhkan imunisasi sesuai jadwal.
Guna memastikan kesehatan kucing himalaya peliharaanmu tetap optimal, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan, ya. Hal ini dapat membantu kamu mendapatkan saran perawatan kucing yang tepat.