Kucing spraying adalah perilaku kucing ketika menyemprotkan urine dalam jumlah sedikit ke permukaan benda atau tempat tertentu. Perilaku ini umumnya tidak berbahaya, tetapi bisa dicegah dengan mengetahui penyebabnya agar rumah tidak kotor.
Ada beragam cara kucing berkomunikasi dengan hewan lain maupun kepada pemiliknya, salah satunya dengan spraying. Urine yang disemprotkan saat spraying mengandung zat feromon sebagai media komunikasi kucing, sehingga aromanya lebih menyengat.
Perilaku ini berbeda dengan kucing pipis sembarangan yang biasanya disebabkan oleh stres atau infeksi saluran kemih. Kucing spraying akan tetap buang air kecil di kotak pasir seperti biasa. Bahkan, spraying pada kucing termasuk perilaku yang normal. Meski begitu, kamu perlu tahu alasan kucing spraying yang perlu diwaspadai.
Tanda dan Penyebab Kucing Spraying
Kucing spraying memiliki ciri khas yang berbeda dari perilaku buang air kecil sembarangan, yaitu:
- Tempat spraying sering kali di permukaan benda vertikal, seperti tembok atau kaki kursi
- Kucing berdiri seperti biasa, bukan berjongkok, dengan kaki belakang seperti mengentak
- Ekor kucing terangkat sampai bergetar
- Urine yang disemprotkan jumlahnya sedikit dengan bau yang lebih menyengat
Perilaku spraying pada kucing umumnya bukan tanda dari suatu penyakit, tetapi bisa terjadi karena beberapa penyebab, seperti:
1. Berkomunikasi dengan kucing atau hewan lain
Selain menggunakan suara dan tatapannya, kucing juga berkomunikasi menggunakan aroma, salah satunya dengan cairan urine dari spraying. Metode komunikasi ini bisa menunjukkan bahwa kucing tidak suka dengan hewan yang berada di sekitar tempat tinggalnya atau merasa terusik dengan adanya hewan tersebut.
2. Menandai wilayah atau teritorinya
Kucing adalah hewan yang sangat menjaga wilayah kekuasaan atau zona nyamannya. Hal ini bisa membuat mereka menjadi protektif terhadap teritori dan juga orang serta hewan yang ada di dalamnya. Saat ada kucing, hewan, atau orang lain di wilayahnya, kucing bisa merasa terancam.
Sebagai perlawanan, kucing melakukan spraying untuk menandai wilayah kekuasaannya. Inilah cara kucing untuk memberi tahu keberadaannya agar kucing atau hewan lain tidak masuk ke wilayahnya dan mengganggunya. Biasanya, spraying juga dilakukan sebelum kucingmu bertengkar dengan kucing lainnya.
3. Memikat lawan jenis
Kucing spraying juga terjadi jika ia belum dikebiri. Saat usianya sudah 6 bulan, kucing biasanya mulai menunjukkan tanda birahi dan tertarik dengan lawan jenis. Urine dalam spraying kucing mengandung zat feromon yang baunya lebih menyengat. Aroma unik pada urine kucing ini bisa memikat lawan jenisnya.
Spraying bisa dilakukan oleh kucing betina maupun jantan, tetapi perilaku ini paling sering dilakukan oleh kucing jantan. Kucing yang sudah dikebiri juga sebetulnya bisa saja spraying, hanya saja perilaku ini akan lebih jarang dilakukan.
4. Merasa tidak nyaman dengan suasana baru
Ketika ada perubahan pada lingkungan atau rutinitasnya, kucing bisa merasa tidak nyaman. Misalnya, ada kucing atau hewan peliharaan baru di dalam rumah, kehadiran bayi baru lahir di rumah, ruang bermainnya direnovasi, jam makannya berubah, atau kotak pasirnya dipindah.
Perubahan kebiasaan ini dapat memicu kucing spraying untuk mengungkapkan kebingungan dan rasa tidak nyaman. Biasanya, ia akan berhenti melakukan hal ini ketika sudah terbiasa dengan perubahan tersebut.
5. Mengalami stres
Kucing spraying juga bisa menjadi tanda bahwa ia stres. Penyebab kucing stres bisa bermacam-macam, seperti bertengkar dengan kucing lain, terganggu dengan kebisingan di rumah, kurang bermain, atau bahkan karena bosan.
Tidak hanya spraying, kucing juga akan menunjukkan ciri-ciri lainnya saat sedang stres, seperti sering menjilati tubuhnya, tidak mau makan, uring-uringan, atau agresif.
Cara Mengatasi Kucing Spraying
Saat kucingmu spraying, kamu tidak perlu memarahi atau menghukumnya, ya. Hal tersebut justru bisa membuat kucing makin stres dan memicunya untuk spraying kembali. Selain itu, kamu perlu tahu alasan kucing spraying sehingga bisa mengatasinya sesuai penyebabnya, seperti:
- Pastikan kucing mudah menjangkau peralatan yang dibutuhkannya, seperti tempat makan dan minum, kotak pasir, dan tempat bermain.
- Berikan barang keperluan yang berbeda untuk masing-masing kucing bila ada kucing atau hewan peliharaan lain di rumah.
- Hindari pembersih dengan kandungan amonia atau wangi menyengat guna mencegah kucing spraying lagi di tempat yang sama karena aroma yang asing.
- Lakukan kebiri kucing.
- Tutup jendela dengan gorden di tempat kucingmu biasa melihat kucing atau hewan lain yang memicunya spraying.
- Pastikan tidak kucing yang berkeliaran di sekitar rumah bila kucingmu spraying karena takut dengan kucing liar.
- Ajak kucing bermain agar ia terhibur dan tidak bosan.
- Coba gunakan catnip untuk meredakan stres dan mengalihkan perhatian kucing.
Jika kucing spraying terus-menerus, meski kamu sudah melakukan beragam cara di atas, sebaiknya periksakan kondisinya ke dokter hewan. Jadi, dokter bisa memastikan penyebabnya, misalnya karena kucing sedang sakit atau stres. Dengan begitu, dokter bisa memberikan solusi yang tepat agar kucingmu berhenti spraying.