Kuku bergaris dapat terjadi akibat beberapa faktor, mulai dari usia sampai gangguan kesehatan. Meski tidak selalu berbahaya, kuku bergaris perlu diwaspadai jika disertai keluhan atau gejala lain, seperti rasa gatal atau nyeri, kuku terlepas, atau perubahan warna.

Kuku bergaris, baik di tangan maupun kaki, merupakan keluhan yang sering kali tidak disadari dan diabaikan oleh banyak orang. Garis pada kuku ini dapat muncul secara vertikal maupun horizontal. Bahkan, garis pada kuku bisa saja muncul dalam berbagai warna, seperti hitam atau kuning.

Kuku Bergaris, Kenali Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Seperti telah disebutkan, kuku bergaris tidak berbahaya. Namun, kondisi ini perlu Anda waspadai, terutama bila disertai keluhan lain atau jika sudah lama dan tidak kunjung hilang.

Kuku Bergaris dan Berbagai Penyebabnya

Berikut adalah beberapa penyebab kuku bergaris yang perlu Anda ketahui:

1. Pengikisan kuku

Kuku bergaris kerap muncul karena cedera atau terkikisnya kuku. Ini bisa terjadi ketika kuku terlalu sering terkena air, kutek, pembersih kuku, atau zat kimia, seperti alkohol dan deterjen. Selain itu, terlalu sering menjalani perawatan kuku, seperti mengikir kuku dan manicure atau pedicure, atau kebiasaan menggigit kuku juga bisa membuat kuku jadi bergaris.

Jika tidak disertai keluhan lain, seperti nyeri, gatal, atau kuku copot, kuku yang terkikis umumnya tidak berbahaya dan dapat mereda sendiri setelah faktor pencetusnya dihindari.

2. Faktor usia

Faktor usia juga bisa menjadi penyebab kuku bergaris. Hal ini karena pergantian sel kuku menjadi lebih lambat seiring bertambahnya usia, sehingga menyebabkan terbentuknya garis vertikal di kuku.

Selain itu, faktor usia juga membuat kuku menjadi mudah rapuh dan menipis, sehingga kuku terlihat seperti bergaris.

3. Kekurangan nutrisi

Jika di kuku jari telunjuk, jari tengah, atau jari manis Anda muncul garis vertikal putih, bisa jadi itu merupakan Muehrcke’s lines. Penyebab pasti munculnya garis kuku ini belum diketahui, tetapi rendahnya kadar protein albumin dalam darah diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini.

Selain itu, kurangnya nutrisi lain, seperti zat besi, folat, zinc, dan biotin, juga dapat menyebabkan kuku bergaris. Munculnya garis pada kuku yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi ini biasanya akan membuat kuku tampak pucat dan rapuh.

4. Infeksi jamur

Infeksi jamur yang terjadi pada kuku juga bisa membuat kuku terlihat bergaris. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya bintik putih atau kuning kecokelatan di bawah ujung kuku jari. Saat infeksi sudah menyebar, kuku akan berubah warna, menebal, bahkan menjadi rapuh, sehingga terlihat seperti bergaris.

5. Melanoma

Melanoma adalah salah satu jenis kanker kulit. Kanker ini bisa muncul di bagian kulit mana pun, termasuk di kulit sekitar kuku atau di bawah kuku. Melanoma pada kuku sering kali ditandai dengan munculnya garis vertikal berwarna hitam pada kuku di jari jempol maupun telunjuk. 

Melanoma di bawah kuku umumnya jarang terjadi karena kanker ini lebih banyak muncul di bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, punggung, leher, lengan, atau tungkai.

6. Psoriasis kuku

Psoriasis tidak hanya bisa terjadi di kulit, tetapi juga di kuku dan sendi. Psoriasis pada kuku biasanya membuat kuku menjadi tidak rata dan cekung, muncul garis, serta berubah warna jadi kekuningan atau kecoklatan. Jika tidak ditangani, psoriasis pada kuku juga bisa membuat kuku jadi lebih mudah lepas. 

7. Penyakit arteri perifer

Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah arteri di tungkai atau lengan tersumbat, sehingga aliran darah yang kaya oksigen dan nutrisi menjadi kurang lancar. Penyakit arteri perifer lebih sering menyerang tungkai dan kaki, tetapi terkadang juga bisa terjadi pada lengan.

Aliran darah yang tidak lancar bisa membuat kuku kekurangan oksigen, sehingga menjadi bergaris, rapuh, dan tampak pucat. Selain menyebabkan perubahan pada kuku, penyakit ini juga bisa menyebabkan keluhan lain, seperti nyeri, kesemutan, atau mati rasa pada tungkai atau lengan.

8. Penyakit tiroid 

Berbagai penyakit tiroid, seperti kadar hormon tiroid dalam tubuh terlalu tinggi (hipertiroid) atau kekurangan hormon tiroid (hipotiroid), juga dapat menyebabkan kuku bergaris.

Selain itu, penyakit tiroid juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti dada berdebar, mudah gelisah, susah tidur, pembesaran kelenjar tiroid (gondok), ruam kulit, serta tidak tahan suhu panas atau dingin.

9. Penyakit ginjal

Munculnya garis putih pada kuku bisa menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu, salah satunya penyakit ginjal. Selain kuku bergaris, penderita penyakit ginjal juga biasanya mengalami gejala lain, seperti urine berdarah, penurunan berat badan, buang air kecil sedikit, bengkak-bengkak di tubuh, dan sering sakit kepala. 

10. Efek samping obat-obatan

Efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat antibiotik dan obat kemoterapi dalam dosis tinggi, dapat menimbulkan garis putih di kuku. Pasalnya, obat-obatan tersebut dapat memengaruhi jaringan yang ada di bawah kuku.

Bila Anda ingin berhenti minum obat tersebut, sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter, ya. 

Kuku Bergaris dan Penanganannya

Penanganan kuku bergaris perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Meski begitu, pada beberapa kondisi, kuku bergaris tidak selalu disebabkan oleh kondisi berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu tertentu. 

Sebagai langkah awal penanganan kuku bergaris, Anda bisa coba menerapkan beberapa upaya sederhana berikut ini:

  • Konsumsi makanan bergizi.
  • Konsumsi suplemen vitamin dan mineral sesuai saran dokter.
  • Gunakan obat antijamur sesuai resep dokter untuk mengatasi kuku bergaris karena infeksi jamur. 
  • Gunakan produk perawatan kuku yang aman, lembut, dan bebas bahan kimia tertentu.
  • Gunakan sarung tangan saat ingin menggunakan pembersih berbahan kimia.
  • Hentikan kebiasaan menggigit kuku, merokok, dan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Berolahraga secara rutin setidaknya 30 menit per hari.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, kuku bergaris dapat disebabkan oleh banyak hal. Oleh karena itu, Anda disarankan tidak mendiagnosa diri sendiri ketika mengalami perubahan warna maupun bentuk pada kuku. 

Bila Anda mengalami perubahan bentuk, warna, atau tekstur kuku, termasuk kuku bergaris, dan disertai gejala lain yang mengarah pada penyakit tertentu, jangan tunda untuk mengonsultasikan keluhan tersebut ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan secara cepat dan tanpa keluar rumah melalui Chat Bersama Dokter.

Dengan begitu, dokter dapat memastikan penyebab terjadinya kuku bergaris dan memberikan pengobatan yang tepat. Pengobatan tersebut bertujuan untuk mengatasi penyebabnya. Setelah penyebabnya teratasi, kondisi kuku akan membaik dengan sendirinya.