Kulit kepala mengelupas memang tidak berbahaya, tetapi bisa membuat penderitanya malu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, sehingga penanganannya pun perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Kulit kepala mengelupas lebih sering terjadi pada kulit kepala yang kering. Kondisi ini menyebabkan munculnya serpihan berwarna putih yang berada di sela rambut hingga berjatuhan ke bahu.
Mengetahui penyebab kulit kepala mengelupas penting dilakukan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Ketika kulit kepala mengelupas teratasi, Anda pun akan lebih percaya diri mengenakan baju berwarna gelap yang terbebas dari serpihan putih mengganggu di bahu.
Penyebab Kulit Kepala Mengelupas dan Cara Mengatasinya
Kulit kepala memiliki mekanisme untuk menjaga kondisinya tetap lembap, caranya adalah dengan memproduksi minyak alami kulit (sebum). Namun, terlalu sering keramas atau menggunakan sampo dengan kandungan sodium laureth sulfate (SLS) dapat menghilangkan pelindung alami kulit ini, sehingga kulit kepala menjadi kering. Kondisi ini menjadi salah satu pemicu kulit kepala mengelupas.
Selain kulit kepala kering, berikut ini adalah beberapa penyebab lain kulit kepala mengelupas dan cara mengatasinya:
1. Ketombe
Ketombe merupakan penyebab kulit kepala mengelupas yang paling umum. Seperti telah dijelaskan di atas, kulit kepala yang kehilangan kelembapan akan menjadi kering dan mengelupas.
Namun, produksi sebum yang berlebih juga bisa menjadi pemicu kulit kepala mengelupas, terutama ketika sebum bercampur dengan keringat, kotoran, dan sel-sel kulit kepala yang telah mati.
Ketombe juga dapat dipicu oleh jamur Malassezia yang tumbuh terlalu banyak, sehingga membuat sel-sel kulit kepala berganti lebih cepat dari biasanya.
Untuk mengatasi ketombe, Anda disarankan untuk keramas secara rutin menggunakan sampo yang mengandung zinc pyrithione, selenium sulfida, asam salisilat, atau tar.
2. Dermatitis
Beberapa jenis dermatitis yang dapat menyebabkan kulit kepala mengelupas adalah dermatitis kontak dan dermatitis seboroik.
Dermatitis kontak merupakan reaksi kulit kepala berupa gatal dan kemerahan yang terjadi ketika terkena zat iritan seperti yang terdapat dalam sampo, cat rambut, atau produk untuk menata rambut.
Sementara itu, dermatitis seboroik merupakan peradangan di kulit kepala yang menyebabkan kulit berkerak. Peradangan tersebut diduga merupakan reaksi kulit terhadap infeksi jamur Malassezia.
Penanganan utama dermatitis kontak adalah dengan menghindari penyebab iritasi. Jika kondisinya cukup parah, dokter dapat meresepkan krim kortikosteroid.
Sementara itu, untuk mengatasi dermatitis seboroik, Anda bisa menggunakan sampo antiketombe. Bila keluhan tidak mereda, dokter dapat meresepken krim kortikosteroid atau krim antijamur untuk dioleskan ke kulit kepala.
3. Psoriasis
Kulit kepala mengelupas dapat menjadi gejala psoriasis. Penyakit ini membuat proses pergantian sel-sel kulit terjadi lebih cepat. Akibatnya, kulit kepala akan menebal, bersisik, dan mudah mengelupas.
Penyebab psoriasis belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga terjadi akibat gangguan sistem kekebalan tubuh. Selain kulit kepala mengelupas, gejala psoriasis dapat berupa ruam dan kulit bersisik dengan warna putih keperakan.
Cara mengobati kulit kepala mengelupas karena psoriasis tergantung pada tingkat keparahannya. Untuk psoriasis ringan, Anda disarankan keramas dengan sampo yang mengandung asam salisilat atau tar. Asam salisilat dapat melembutkan kulit kepala yang kering, sedangkan tar mampu mengurangi gatal dan menghambat pertumbuhan sel kulit yang berlebihan.
Sementara pada kondisi psoriasis yang parah, dokter dapat meresepkan obat atau terapi menggunakan sinar ultraviolet.
4. Kurap kulit kepala
Kurap kulit kepala (Tinea capitis) adalah infeksi jamur pada kulit kepala yang gejalanya berupa gatal, kulit kepala mengelupas, dan kebotakan pada era yang terinfeksi. Seseorang bisa terinfeksi kurap bila melakukan kontak langsung dengan penderita kurap, maupun hewan atau benda yang terkontaminasi jamur ini.
Penyakit ini diatasi dengan cara keramas menggunakan sampo antijamur dan minum obat antijamur yang diresepkan oleh dokter.
5. Actinic keratosis
Penyebab kulit kepala mengelupas yang cukup berbahaya adalah actinic keratosis atau solar keratosis. Disebut berbahaya karena kondisi ini merupakan prakanker kulit akibat paparan sinar UV berlebih.
Selain kulit kepala mengelupas, gejala penyakit ini dapat berupa gatal dan nyeri yang menusuk atau seperti terbakar di kulit kepala.
Pengobatan kulit kepala mengelupas yang disebabkan oleh solar keratosis bertujuan untuk mencegah kondisi ini berkembang menjadi kanker kulit. Pengobatan tersebut dilakukan dengan cara mengoleskan obat yang diresepkan dokter atau menjalani prosedur, seperti terapi laser fotodinamik atau cryosurgery.
Cara Mencegah Kulit Kepala Mengelupas
Agar kulit kepala mengelupas tidak terjadi, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah tersebut:
- Hindari menggunakan sampo atau produk penataan rambut yang mengandung bahan kimia keras, seperti SLS, formaldehida, paraben, dan alkohol.
- Jangan keramas setiap hari, cukup 2–3 kali dalam seminggu, atau saat rambut kotor dan berkeringat saja.
- Lindungi kepala dari paparan sinar matahari dengan menggunakan topi, scarf, atau payung.
- Hindari berbagi barang pribadi, seperti sisir, topi, atau handuk, dengan orang lain untuk mencegah infeksi yang menyebabkan kulit kepala mengelupas.
- Terapkan pola hidup sehat dengan cara minum lebih banyak air putih, tidak merokok, mengonsumsi makanan bergizi, dan mengelola stres dengan baik.
Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter bila mengalami kulit kepala mengelupas yang tak kunjung membaik, mengganggu aktivitas, bahkan menjadi makin parah, seperti membuat kulit kepala menjadi sakit. Selain berkonsultasi, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab kulit kepala mengelupas dan memberikan penanganan yang sesuai.