Kulit kering bersisik terjadi akibat hilangnya air dari lapisan kulit. Kondisi ini bisa disebabkan oleh paparan sinar UV berlebih dan berbagai kondisi medis tertentu, seperti psoriasis, dermatitis, dan iktiosis. Berbagai langkah sederhana bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kulit kering bersisik.
Lapisan kulit terluar (epidermis) terdiri dari campuran sel kulit mati dan minyak alami yang membantu kulit menahan air dan menjaga kelembapannya. Jika lapisan epidermis rusak dan tidak dapat mempertahankan kelembapan alami kulit, atau jika proses regenerasi sel kulit terganggu, Anda akan mengalami kulit kering bersisik.
Penyebab Kulit Kering Bersisik
Sekitar 30.000–40.000 sel kulit akan digantikan dengan sel kulit yang baru setiap harinya. Namun, pada beberapa kasus, seperti terpapar sinar UV berlebih dan menderita kondisi medis tertentu, proses pergantian sel kulit bisa terganggu. Akibatnya, sel kulit menjadi menumpuk dan menyebabkan kulit kering bersisik.
Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan kulit kering bersisik adalah:
1. Psoriasis
Psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada kulit. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak tebal yang terasa gatal, nyeri, dan kulit kering bersisik.
Normalnya, proses pergantian sel kulit mati membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Namun, pada penderita psoriasis, pergantian sel kulit mati hanya memerlukan 3 atau 4 hari. Akibatnya, sel-sel kulit tersebut justru menumpuk dan menebal di permukaan kulit.
2. Dermatitis
Kulit kering bersisik juga dapat disebabkan oleh dermatitis, yaitu istilah umum untuk kondisi yang menyebabkan peradangan pada kulit. Dermatitis memiliki banyak penyebab, mulai dari genetik, sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, hingga paparan zat iritan.
Ada beberapa jenis dermatitis yang dapat menyebabkan kulit kering bersisik, seperti dermatitis atopik (eksim), dermatitis seboroik, dermatitis kontak, dan dermatitis stasis. Selain menyebabkan kulit kering bersisik, kondisi-kondisi tersebut juga biasanya dapat menimbulkan gatal, ruam, dan kulit melepuh.
3. Keratosis aktinik
Keratosis aktinik (AK) adalah suatu kondisi prakanker yang umumnya disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet. Tanpa pengobatan, kondisi ini bisa berkembang dan berubah menjadi karsinoma sel skuamosa.
Gejala utamanya berupa kulit kering bersisik yang menebal dan mengalami perubahan warna. Area kulit yang terkena keratosis aktinik juga terkadang terasa sakit saat disentuh dan kasar seperti amplas.
4. Pityriasis rosea
Pityriasis rosea juga bisa menyebabkan kulit kering bersisik dan ditandai dengan ruam kulit. Pityriasis rosea akan diawali dengan munculnya 1 titik bulat seperti berwarna merah atau kecoklatan pada bagian tengah tubuh, seperti dada dan perut.
Kondisi yang menyebabkan kulit kering bersisik ini bisa menyerang siapa saja. Namun, orang yang berusia 10–35 tahun lebih rentan mengalaminya.
5. Kutu air
Selain di tubuh, kulit kering bersisik juga bisa terjadi di kaki. Salah satu penyebabnya adalah kutu air (athlete’s foot). Kondisi ini bisa terjadi pada kaki yang basah dan lembap akibat memakai sepatu yang ketat dalam waktu yang lama.
Kutu air biasanya ditandai dengan ruam yang gatal dan bersisik pada sela-sela dan telapak kaki. Jika sudah parah atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, kutu air juga bisa menyebar ke bagian kaki lainnya.
6. Iktiosis
Beberapa kelainan atau masalah pada kulit yang diturunkan dari orang tua ke anak dapat menyebabkan kulit kering bersisik, salah satunya adalah iktiosis.
Pada penderita iktiosis, terjadi mutasi genetik yang menyebabkan sel-sel kulit baru tumbuh lebih cepat daripada sel-sel kulit mati. Akibatnya, sel-sel kulit mati menjadi menumpuk dan membuat kulit tampak kering bersisik.
7. Panu
Orang yang tinggal di negara beriklim tropis seperti Indonesia lebih rentan terinfeksi panu (tinea versicolor). Kondisi penyebab kulit kering bersisik ini dipicu oleh pertumbuhan berlebih jamur Malassezia, yang normal terdapat pada kulit.
Cuaca panas dan lembap serta banyak berkeringat dapat menciptakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan jamur penyebab panu. Saat kulit menjadi lebih hangat dan lembap, terjadi pertumbuhan jamur yang berlebihan. Itu sebabnya panu lebih sering dialami oleh orang yang tinggal di negara tropis.
Panu biasanya diawali dengan munculnya bintik-bintik berwarna putih, coklat, atau merah muda yang terkadang disertai dengan kulit kering bersisik.
8. Sunburn
Berada di negara dengan indeks UV yang tinggi meningkatkan risiko mengalami kulit kering bersisik.
Paparan sinar UV yang terlalu lama akan membuat sel-sel kulit rusak (sunburn). Hal tersebut membuat sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan cara meningkatkan aliran darah ke daerah yang mengalami sunburn. Kondisi ini biasanya diawali dengan ruam yang terasa panas, nyeri, dan gatal.
Sunburn tidak hanya disebabkan oleh paparan sinar matahari, tetapi juga oleh penggunaan lampu UV, tanning bed, dan alat pengering nail art.
Cara Mencegah Kulit Kering Bersisik
Kulit kering bersisik bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Jika kulit kering bersisik timbul pada area yang tertutup, kondisi ini hanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Namun, jika kulit kering bersisik terjadi pada area yang terbuka, seperti wajah, leher, dan tangan, kondisi ini dapat menurunkan kepercayaan diri penderitanya. Agar hal tersebut tidak terjadi, ada beberapa tips pencegahan kulit kering bersisik yang bisa dilakukan, antara lain.
- Jangan mandi atau berendam di dalam air lebih dari 10 menit.
- Gunakan sabun mandi yang tidak mengandung bahan berbahaya, seperti parfum, alkohol, dan sodium lauryl sulfate (SLS).
- Keringkan kulit yang basah dengan menggunakan handuk secara lembut setelah mandi.
- Oleskanlah losion atau pelembap ke kulit segera setelah mandi.
- Lakukan eksfoliasi secara rutin agar sel kulit mati tidak menumpuk.
- Oleskan sunscreen dengan minimal SPF 30 ketika akan bepergian ke luar ruangan pada siang hari.
- Kelola stres dengan bijak, misalnya dengan melakukan hal-hal yang disukai atau melakukan teknik relaksasi.
- Hindari paparan sinar matahari berlebih, misalnya dengan menggunakan pakaian berlengan panjang dan menggunakan topi saat beraktivitas di luar ruangan.
- Konsumsi setidaknya 8 gelas air putih untuk mencegah dehidrasi.
- Jangan merokok karena kandungan nikotin dalam rokok dapat merusak kolagen dan elastin, serta mengurangi suplai oksigen dan nutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan kulit.
- Gunakan pelembab udara jika berada di lingkungan atau ruangan dengan kelembapan yang rendah, jika memungkinkan.
Jika saat ini Anda sedang berjuang melawan kulit kering bersisik, atasilah dengan menggunakan losion atau krim yang mengandung lactic acid, hyaluronic acid, glycerin, emolien, minyak jojoba, atau shea butter.
Namun, bila berbagai upaya sudah dilakukan tetapi kulit kering bersisik tidak kunjung membaik atau Anda menginginkan perubahan yang lebih cepat, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat menentukan penyebab kulit kering bersisik dan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami.