Kutu air di jari tangan merupakan kondisi yang sangat mengganggu karena menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan ruam berbentuk cincin. Selain itu, penyakit ini bersifat menular sehingga dapat menyebar ke bagian tubuh lain atau bahkan ke orang lain jika tidak segera diatasi.
Kutu air di jari tangan terjadi karena infeksi jamur. Kutu air di tangan sendiri sebenarnya adalah kondisi medis yang lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan kutu air di kaki (athlete's foot).
Gejala umum yang dapat Anda rasakan jika terkena infeksi kutu air di jari tangan adalah timbulnya ruam berbentuk bulat seperti donat yang terasa gatal dan disertai pengelupasan kulit dan kemerahan. Gejala tersebut biasanya baru mulai dirasakan setelah 4–14 hari sejak terpapar jamur penyebab infeksi.
Penularan infeksi kutu air adalah melalui kontak, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan jamur penyebab infeksi. Kontak langsung bisa terjadi karena menyentuh bagian tubuh sendiri yang terinfeksi jamur, orang lain yang menderita kutu air, maupun hewan yang sedang terinfeksi jamur. Sedangkan kontak tidak langsung bisa dari benda yang terkontaminasi jamur.
Penyebab Kutu Air di Jari Tangan
Kutu air di jari tangan disebabkan oleh jamur dari golongan dermatofita yang hidup di jaringan kulit mati, rambut, dan kuku. Ini merupakan jenis jamur yang juga menyebabkan kutu air di kaki (athlete's foot). Perbedaan antara tinea manuum dan athlete's foot hanyalah pada lokasi terjadinya infeksi.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan infeksi kutu air di jari tangan, antara lain:
- Tinggal di daerah dengan iklim tropis atau bercuaca panas dan lembap
- Menggunakan kamar mandi umum, ruang ganti, kolam renang, atau fasilitas olahraga bersama
- Melakukan olahraga yang melibatkan kontak kulit secara langsung, seperti gulat dan karate
- Berbagi penggunaan alat pribadi, seperti handuk dan baju
- Memiliki profesi yang memungkinkan terjadinya kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi jamur, misalnya tukang pijit, pekerja peternakan, atau dokter hewan
Selain beberapa faktor risiko di atas, ada beberapa kondisi medis yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi kutu air di jari tangan, yakni mengalami hipertensi, aterosklerosis, obesitas, dan keringat berlebih (hiperhidrosis), serta memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS.
Cara Mengatasi Kutu Air di Jari Tangan
Kutu air di jari tangan dapat diatasi dengan perawatan mandiri menggunakan bahan herbal maupun obat yang dijual bebas. Berikut ini adalah beberapa penanganan untuk mengatasi kutu air di jari tangan:
1. Tea tree oil
Tea tree oil merupakan minyak esensial yang berasal dari hasil penyulingan daun tea tree (Melaleuca alternifoca). Minyak ini memiliki beberapa manfaat, termasuk membunuh bakteri, tungau, dan jamur. Untuk menggunakan tea tree oil sebagai obat kutu air di jari tangan, cukup oleskan minyak ini pada area yang terkena infeksi sebanyak 2 kali sehari.
2. Coconut oil
Coconut oil atau minyak kelapa juga diketahui memiliki sifat antijamur sehingga dapat digunakan untuk mengatasi kutu air di jari tangan. Penggunaan minyak kelapa sebagai obat kutu air juga cukup mudah, yaitu dengan mengoleskannya pada area yang terinfeksi kutu air.
Selain membunuh jamur, penggunaan minyak kelapa juga dapat mengatasi kulit kering dan iritasi yang biasanya juga dialami saat ada kutu air di jari tangan.
3. Air garam
Selain beberapa bahan herbal di atas, Anda juga dapat mencoba mengobati kutu air di jari tangan dengan menggunakan air garam. Hal ini karena garam memiliki sifat antibakteri dan antijamur.
Selain mudah didapatkan, penggunaan garam sebagai obat antijamur juga sangat praktis. Anda hanya perlu melarutkan ½ sendok teh garam dengan secangkir air hangat dalam baskom, kemudian rendam area tangan yang terinfeksi kutu air selama beberapa menit.
4. Obat antijamur
Jika setelah melakukan beberapa penanganan mandiri tetapi infeksi kutu air di jari tangan tidak juga membaik, Anda dapat menggunakan obat antijamur yang dijual bebas. Ada beberapa obat antijamur yang dapat digunakan untuk mengatasi kutu air di jari tangan, seperti clotrimazole dan miconazole.
Obat-obatan tersebut tersedia dalam bentuk krim atau salep sehingga Anda hanya perlu mengoleskannya pada area yang terinfeksi kutu air sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan.
Untuk beberapa kasus yang lebih serius, Anda mungkin saja membutuhkan obat antijamur oral, seperti terbinafine dan itraconazole. Namun, penggunaan obat antijamur ini sebaiknya dilakukan sesuai dengan anjuran dokter.
Untuk mencegah terjadinya kutu air di jari tangan, Anda sebaiknya membiasakan untuk rutin mencuci tangan, tidak menggaruk kaki yang masih kotor atau belum dibersihkan, tidak berbagi penggunaan barang pribadi, dan selalu membersihkan kaki dan tangan setelah berkeringat.
Namun, jika kutu air di jari tangan sudah dialami selama lebih dari 6 minggu dan tidak membaik walaupun sudah mencoba beragam pengobatan seperti di atas, sebaiknya periksakan ke dokter agar Anda bisa mendapatkan pengobatan yang sesuai.