Lasal adalah obat yang digunakan untuk mengatasi asma, bronkitis kronis, penyakit obstruktif kronis, atau emfisema. Obat ini dapat meredakan keluhan, seperti sesak napas, mengi, dan batuk, akibat kondisi tersebut. Lasal tersedia dalam bentuk obat minum dan suntik dengan kandungan salbutamol. 

Lasal termasuk dalam kelompok obat bronkodilator jenis short acting beta agonist (SABA). Kandungan salbutamol dalam obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di saluran pernapasan yang menyempit. Alhasil, saluran pernapasan bisa melebar dan udara dapat kembali mengalir lebih lancar ke dalam paru-paru.

Lasal

Efek Lasal bisa dirasakan dalam kurang lebih 30 menit setelah digunakan dan bertahan selama beberapa jam. Namun, obat ini tidak bisa digunakan dalam penanganan utama asma. Obat ini hanya boleh digunakan jika tidak ada obat asma hirup, yang dapat bekerja dengan lebih cepat dan lebih minim efek samping.

Produk Lasal

Terdapat tiga varian produk Lasal yang dijual di Indonesia, yaitu:

  • Lasal 4 mg 10 Kapsul, yang mengandung 4 mg salbutamol
  • Lasal 2 mg 10 Kapsul, dengan kandungan 2 mg salbutamol
  • Lasal sirop, yang memiliki kandungan 2 mg salbutamol pada tiap 5 ml
  • Lasal suntik, yang mengandung 0,5 mg salbutamol pada tiap 2 ml

Apa Itu Lasal

Bahan aktif Salbutamol
Golongan Obat resep
Kategori Bronkodilator (beta-2-agonist dengan reaksi cepat)
Manfaat Meredakan sesak napas, batuk, dan mengi, akibat serangan asma, penyakit paru obstruktif (PPOK), emfisema, dan bronkitis kronis
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥6 tahun
Lasal untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Lasal untuk ibu menyusui Lasal umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui. Namun, penggunaannya harus berdasarkan anjuran dokter.
Bentuk obat Kapsul, sirop, dan suntik

Peringatan sebelum Menggunakan Lasal

Lasal hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Sebelum menggunakan obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Lasal tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap kandungan di dalam obat ini atau obat lain dari golongan beta-2-agonist, seperti terbutaline.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami hipertensi, diabetes, penyakit ginjal, hipertiroidisme atau tirotoksikosis, hipokalemia, kejang atau epilepsi, penyakit liver, aneurisma, atau pheochromocytoma.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit jantung, seperti gagal jantung, aritmia, serangan jantung, atau angina pektoris.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan Lasal. Obat ini bisa menyebabkan pusing.
  • Jangan merokok selama menjalani pengobatan dengan Lasal jenis apa pun. Rokok dapat menghambat kinerja obat dengan memicu iritasi pada paru-paru dan memperburuk gangguan pernapasan.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda menggunakan Lasal jika direncanakan untuk menjalani operasi, terutama operasi dengan bius total.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Lasal jika Anda sedang hamil, mungkin sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Lasal.

Dosis dan Aturan Pakai Lasal

Dosis Lasal tergantung pada sediaan obat yang digunakan dan kondisi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis Lasal untuk meredakan gejala penyempitan saluran pernapasan:

Bentuk obat: Kapsul

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 2–4 mg, 3–4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 8 mg, 3–4 kali sehari sesuai respons tubuh pasien terhadap pengobatan.
  • Anak usia >6–12 tahun: 2 mg, 3–4 kali sehari.
  • Anak usia 2–6 tahun: 1–2 mg, 3–4 kali sehari.

Bentuk obat: Sirop

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: : 5–10 ml, 2–3 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: 5 ml, 2–3 kali sehari.
  • Anak usia <6 tahun: 2,5–5 ml, 2–3 kali sehari.

Bentuk obat: Suntik

Lasal suntik dapat diberikan kepada pasien dewasa dan anak usia ≥12 tahun dengan gejala penyempitan saluran pernapasan yang tergolong berat. Dosis dan lamanya pemberian Lasal suntik akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien. 

Cara Menggunakan Lasal dengan Benar

Ikutilah anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakan obat ini. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Untuk Lasal bentuk kapsul atau sirop, perhatikan cara penggunaan yang benar berikut ini:

  • Minumlah Lasal ketika perut dalam keadaan kosong, disarankan 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
  • Untuk Lasal kapsul, telan obat secara utuh dengan air putih.
  • Bila hendak meminum Lasal sirop, kocok botol sebelum dikonsumsi. Gunakan sendok takar yang disertakan dalam kemasan agar dosisnya tepat.
  • Lasal hanya dikonsumsi ketika diperlukan. Jika sesak napas tidak segera membaik meski telah mengonsumsi obat ini, sebaiknya segera ke dokter terdekat atau IGD untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
  • Lakukan kontrol rutin sesuai jadwal yang diberikan dokter jika Anda memiliki asma atau penyakit paru kronis. Anda perlu menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti tes fungsi paru-paru, sehingga dokter dapat mengetahui perkembangan kondisi Anda dan menyesuaikan obat bila diperlukan. 
  • Simpan Lasal di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Sementara itu, Lasal bentuk suntik akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini disuntikkan ke bawah kulit, otot, atau pembuluh darah vena. Patuhi anjuran dokter selama menjalani terapi dengan Lasal.

Interaksi Lasal dengan Obat Lain

Kandungan salbutamol dalam Lasal dapat menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Efek interaksi obat yang dapat terjadi bisa berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya kekurangan kalium (hipokalemia), jika digunakan bersama obat kortikosteroid; teofilin; atau obat diuretik jenis thiazide atau diuretik loop, seperti furosemide
  • Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah tinggi, jantung berdebar, nyeri dada, jika digunakan bersama antidepresan golongan trisiklik, seperti amitriptyline
  • Penurunan efektivitas Lasal dan peningkatan risiko sesak napas yang parah, bila digunakan bersama dengan obat golongan beta-blocker, seperti propranolol
  • Penurunan efektivitas dari obat digoxin

Untuk mencegah efek interaksi yang tidak diinginkan, selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Lasal bersama obat, produk herbal, atau suplemen apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Lasal

Kandungan salbutamol dalam Lasal dapat menyebabkan efek samping berikut ini:

Periksakan diri Anda atau berkonsultasilah dengan dokter melalui chat apabila keluhan di atas tidak segera mereda atau malah makin parah. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Batuk, sesak napas, atau mengi malah bertambah parah
  • Dada terasa tertekan atau nyeri dada
  • Detak jantung terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat, atau tidak teratur (aritmia)