Tidak bisa dianggap sepele, berbagai upaya pencegahan untuk menekan risiko jatuh dari motor perlu dilakukan. Pasalnya, peristiwa jatuh dari motor merupakan salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas yang bisa mengakibatkan cacat permanen, bahkan kematian.
Organisasi kesehatan dunia (WHO), menyebutkan terdapat lebih dari 1,35 juta orang meninggal karena kecelakaan di jalan raya tiap tahun. Mirisnya lagi, pengendara sepeda motor menjadi paling rentan mengalami kecelakaan yang mengakibatkan risiko jatuh dari motor berupa kematian, dibandingkan jenis kendaraan lainnya.
Sebagai kendaraan pribadi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, nyatanya tingkat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor jadi jenis kecelakaan tertinggi di negara ini. Sebagai bentuk pencegahan agar tetap aman berkendara, beberapa upaya perlu dilakukan untuk menekan risiko jatuh dari motor.
Berbagai Risiko Jatuh dari Motor
Sebelum melakukan pencegahan, Anda perlu mengetahui apa saja risiko yang mungkin terjadi ketika mengalami kecelakaan atau terjatuh dari motor. Berikut ini adalah beberapa risiko jatuh dari motor:
Perdarahan
Perdarahan kerap terjadi ketika Anda mengalami kecelakaan atau terjatuh dari motor. Jika di area tubuh mengalami perdarahan setelah jatuh dari motor, segera lakukan pertolongan pertama untuk menghentikan perdarahan tersebut. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya perdarahan hebat yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Cedera kepala
Kepala adalah bagian tubuh yang paling sering terluka, termasuk ketika seseorang mengalami kecelakaan. Cedera kepala menjadi risiko jatuh dari motor yang paling umum terjadi, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Ketika mengalami cedera kepala, gejala yang umum dirasakan adalah kliyengan, vertigo, telinga berdenging, bahkan pingsan. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele dan perlu segera mendapatkan penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya kerusakan otak yang lebih parah.
Cedera lutut
Risiko jatuh dari motor yang juga sering terjadi adalah cedera lutut. Cedera lutut yang umumnya dialami di antaranya patah tulang, dislokasi, dan keseleo. Saat Anda mengalami cedera lutut karena jatuh dari motor, sebaiknya periksakan kondisi tersebut ke dokter tulang atau rumah sakit terdekat. Jika cedera lutut yang dialami serius, dokter bisa melakukan operasi untuk mengatasi cedera lutut, serta meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas lutut.
Tindakan Pencegahan Cedera Fatal akibat Jatuh dari Motor
Mematuhi segala peraturan berkendara yang telah diwajibkan adalah salah satu cara untuk mengendarai motor dengan aman. Guna menghindari risiko jatuh dari motor, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan:
1. Menggunakan helm saat mengendarai motor
Pemakaian helm saat berkendara sangat efektif dalam upaya mengurangi risiko jatuh dari motor berupa cedera kepala. Gunakan helm standar nasional Indonesia (SNI) dengan ukuran yang pas dan terpasang pada posisi yang benar. Pemakaian helm dapat mengurangi risiko kematian hingga 42% dan cedera berat ketika jatuh dari motor, termasuk cedera kepala hingga 69%.
2. Menerapkan safety riding
Terapkan cara berkendara yang aman (safety riding) dengan memakai perlengkapan pelindung diri dan berperilaku santun dalam berkendara. Atur kecepatan dan hindari berkendara dengan kecepatan tinggi karena risiko jatuh dari motor jadi lebih meningkat. Selain itu, pastikan juga motor yang Anda kendarai dalam kondisi yang layak untuk digunakan.
3. Hindari mengendarai motor dalam kondisi mabuk
Mengonsumsi minuman beralkohol dan narkoba menjadi faktor risiko terbesar sebagai penyebab tertinggi kecelakaan di jalan raya. Hal itu tidak lepas dari dampak alkohol dan narkoba yang dapat memengaruhi keseimbangan dan koordinasi, sehingga meningkatkan risiko jatuh dari motor yang berakibat fatal bagi pengendara.
4. Tidak mengendarai motor dalam kondisi mengantuk
Mengantuk sering kali menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor, khususnya di Indonesia. Faktor yang mendasarinya bisa jadi kelelahan, kurang tidur, jadwal kerja dengan shift malam yang mengganggu jadwal tidur, maupun gangguan tidur, seperti insomnia dan sleep apnea.
Guna meminimalkan risiko jatuh dari motor, pastikan Anda dalam kondisi fit saat berkendara dan jangan memaksakan diri untuk berkendara dalam keadaan mengantuk.
Selain itu, ibu hamil tidak disarankan untuk mengendarai sepeda motor sendiri karena lebih meningkatkan risiko jatuh dari motor dan dapat menyebabkan terjadinya robekan pada dinding rahim (ruptur uteri). Apabila terjadi, kondisi ini tidak hanya membahayakan ibu, melainkan juga nyawa janin.
Untuk menekan risiko jatuh dari motor, berbagai upaya pencegahan di atas bisa Anda lakukan. Selain itu, pastikan untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas demi menjaga keselamatan bersama. Jika mengalami kecelakaan, periksakanlah diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.