Leher bayi merah biasanya merupakan gejala dari iritasi kulit. Hal ini umumnya bukan termasuk tanda bahaya dan penanganannya pun dapat dilakukan sendiri di rumah dengan perawatan sederhana.

Kulit bayi masih sangat sensitif serta rentan terhadap iritasi dan ruam. Salah satu masalah umum yang sering dialami oleh bayi adalah leher yang kemerahan. Leher bayi merah bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan sebagian besar tidak perlu dikhawatirkan karena kondisi ini biasanya dapat diatasi dengan perawatan yang tepat.

Leher Bayi Merah, Ketahui Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Penyebab Leher Bayi Merah

Sebelum membahas bagaimana penanganan gejala leher bayi merah, Bunda perlu memahami penyebabnya terlebih dahulu. Pasalnya, dengan mengetahui penyebabnya, Bunda dapat mengatasi gejala leher bayi merah ini dengan tepat, bahkan dapat mencegah kondisi ini terjadi kembali. 

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab leher merah pada bayi:

1. Gesekan kulit

Gesekan kulit adalah penyebab leher bayi merah yang sangat umum terjadi pada bayi di bawah 4 bulan. Pada usia ini, bayi biasanya memiliki lipatan kulit leher yang lebih banyak. Lipatan kulit leher tersebut dapat mengalami gesekan yang menyebabkan iritasi dan gejala kemerahan pada kulit bayi.

2. Eritema toksikum

Eritema toksikum adalah jenis ruam kulit umum dialami oleh bayi baru lahir. Jenis ruam yang satu ini dapat menimbulkan gejala berupa ruam merah dan berjerawat dengan benjolan kecil berisi cairan.

Hingga saat ini, belum diketahui apa yang menimbulkan eritema toksikum. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena ruam kulit ini tergolong tidak berbahaya dan akan hilang dalam waktu 1 minggu.

3. Stork bite

Stork bite atau gigitan bangau adalah sejenis tanda lahir yang terbentuk pada kulit bayi baru lahir. Biasanya, tanda lahir ini ada di bagian belakang kepala atau leher. Stork bite terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah selama masa perkembangan janin. 

Untungnya, leher bayi merah yang disebabkan oleh stork bite bukanlah kondisi yang berbahaya. Gejala leher bayi merah pun juga akan menghilang seiring berjalannya waktu.

4. Kulit kering

Leher bayi merah bisa menandakan kulit kering. Meski bukan kondisi yang berbahaya, kulit kering pada bayi yang tidak ditangani dengan baik bisa membuat bayi rewel karena kulitnya terasa gatal bahkan berdarah karena terus digaruk. Lebih parahnya, kulit kering yang dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi, seperti infeksi kulit.

5. Biang Keringat

Leher bayi merah mungkin disebabkan oleh biang keringat. Leher merupakan salah satu bagian tubuh bayi yang cenderung kepanasan dan berkeringat, sehingga kelenjar keringat lebih mudah tersumbat di dalam kulit. Kondisi ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman karena kulitnya gatal dan perih.

6. Infeksi jamur

Sebagai tempat yang cenderung berkeringat dan lembab, leher bayi berpotensi untuk ditumbuhi jamur. Kulit bayi yang dihinggapi jamur dapat menyebabkan infeksi jamur kulit dan menimbulkan gatal dan kemerahan pada kulit.

7. Eksim

Eksim pada bayi membuat kulitnya menjadi kering, kemerahan, gatal, dan bergelombang. Kondisi ini dapat disebabkan berbagai hal, seperti sistem kekebalan tubuh yang lemah, faktor genetik, paparan asap atau polusi, dan penggunaan sabun yang keras. 

Penanganan Leher Bayi Merah

Dalam banyak kasus, leher bayi merah bahkan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Namun, jika disertai dengan gejala lain, seperti gatal dan perih, hal ini tentu bisa mengganggu kenyamanan bayi. Oleh karena itu, penanganan leher bayi merah pun perlu dilakukan.

Secara umum, penanganan kondisi ini perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Namun, untuk mempercepat penyembuhan, Bunda dapat mengikuti beberapa tips berikut ini:

  • Jaga kelembaban kulit bayi dengan menggunakan pelembab berbahan dasar petroleum jelly atau pelembab alami, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak biji bunga matahari.
  • Mandikan bayi secara teratur agar kebersihan kulitnya senantiasa terjaga.
  • Hindari penggunaan pakaian bayi yang terlalu ketat.
  • Gunakan pakaian bayi yang berbahan lembut.
  • Jaga kulit bayi agar tetap sejuk dengan memastikan lingkungan di sekitar tidak terlalu panas.
  • Perhatikan kebersihan pakaian bayi serta pastikan cuci pakaiannya menggunakan deterjen yang berbahan lembut dan bebas pewangi.
  • Gunakan sabun bayi yang lembut dan bebas dari bahan kimia yang terlalu keras.

Pada beberapa kondisi tertentu, penanganan leher bayi merah perlu dibicarakan dengan dokter. Misalnya, pada infeksi jamur dan eksim, kedua penyakit ini tentunya memerlukan obat yang diresepkan oleh dokter.

Selain itu, jangan ragu untuk mengunjungi dokter atau layanan kesehatan jika gejala leher bayi merah tidak kunjung membaik ataupun disertai dengan gejala lain, seperti demam, susah makan, terlihat lesu, atau batuk.