Letargi adalah kondisi ketika tubuh terasa sangat lelah dan tetap tidak membaik setelah beristirahat. Tak hanya lelah, seseorang yang mengalami letargi akan sulit beraktivitas karena sering mengantuk, lesu, dan sulit berkonsentrasi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan fisik maupun psikologis.
Rasa lelah yang berat atau letargi sering kali muncul sebagai salah satu tanda atau gejala penyakit tertentu. Berbeda dengan rasa lelah atau letih karena beraktivitas, letargi umumnya tidak hilang atau membaik meski penderitanya sudah tidur atau beristirahat.
Oleh karena itu, ketika mengalami letargi, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter agar dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya dan memberikan penanganan yang sesuai.
Gejala-Gejala yang Muncul Saat Letargi
Letargi dapat dideskripsikan sebagai rasa letih, sulit berkonsentrasi, mudah mengantuk, dan lesu, sehingga membuat pergerakan tubuh menjadi lebih lambat. Keluhan letargi seing kali membuat penderitanya sulit menjalani aktivitas atau pekerjaan sehari-hari.
Selain rasa letih yang berat, letargi juga biasanya disertai beberapa gejala lain, seperti:
- Tubuh kurang bertenaga meski sudah cukup tidur
- Perubahan suasana hati atau mood
- Mudah jenuh atau gelisah
- Linglung dan kurang waspada atau hilang fokus
Bayi dan anak-anak yang mengalami letargi akan terlihat kurang aktif, hilang nafsu makan, kurang mau menyusu, tidak mau bermain, dan acuh tak acuh.
Beberapa Penyebab Letargi dan Langkah Penanganannya
Letargi atau rasa lelah yang berlangsung terus-menerus dan tidak kunjung membaik meski sudah beristirahat perlu diwaspadai. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyakit tertentu.
Ada beberapa penyakit atau kondisi medis yang bisa menyebabkan letargi, antara lain:
- Masalah pada otak, seperti stroke, meningitis, cedera kepala berat, dan hidrosefalus
- Gangguan tiroid
- Gangguan tidur, termasuk insomnia dan sleep apnea
- Masalah pada ginjal, seperti gagal ginjal akut maupun kronis
- Gangguan psikologis, seperti depresi, depresi setelah melahirkan, dan pre-menstrual syndrome (PMS)
- Anemia
- Gizi buruk atau malnutrisi
- Efek samping obat-obatan, contohnya kemoterapi, antipsikotik, dan antihistamin
Selain itu, letargi juga bisa disebabkan oleh dehidrasi atau keracunan, misalnya keracunan karbon monoksida.
Karena letargi bisa disebabkan oleh banyak hal, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter jika Anda merasakan keluhan ini. Untuk menentukan penyebab letargi yang Anda alami, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa tes darah, tes urine, dan pemeriksaan radiologi, seperti CT scan atau MRI otak.
Jika mencurigai bahwa letargi yang Anda alami disebabkan oleh gangguan psikologis, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan kejiwaan atau merujuk Anda ke psikolog atau psikiater.
Setelah penyebab letargi diketahui, dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebab tersebut. Misalnya, letargi yang disebabkan oleh dehidrasi akan ditangani dengan pemberian cairan, baik secara oral (melalui mulut) maupun infus, sedangkan letargi karena anemia akan diobati dengan obat penambah darah.
Untuk mengobati letargi yang disebabkan oleh masalah psikologis, misalnya depresi, dokter dapat memberikan obat antidepresan dan menyarankan Anda untuk menjalani psikoterapi.
Orang yang mengalami letargi juga dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan bernutrisi, memperbanyak minum air putih, rutin olahraga, istirahat yang cukup, dan mengelola stres dengan baik.
Gejala Penyerta Letargi yang Harus Diwaspadai
Letargi perlu diwaspadai dan perlu segera diperiksakan ke dokter jika sudah dirasakan selama lebih dari 2 minggu dan tidak kunjung membaik. Selain itu, letargi juga perlu diwaspadai apabila disertai gejala lain, seperti:
- Nyeri dada
- Kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak tubuh
- Perubahan berat badan secara drastis
- Sakit kepala berat
- Sulit tidur
- Sesak napas
- Penurunan kesadaran atau koma
- Kejang
- Demam
Letargi pada bayi dan anak-anak perlu diwaspadai jika disertai gejala berikut ini:
- Demam
- Sulit dibangunkan ketika tidur
- Muncul ruam di kulit
- Diare parah dan sering muntah
- Mengalami tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering atau menangis tetapi tidak mengeluarkan air mata
Letargi mungkin terdengar tidak berbahaya dan sering kali diabaikan, tetapi kondisi ini tidak boleh dianggap sepele. Ketika Anda mengalami letargi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.