Leucovorin adalah obat untuk menangani efek samping dari obat-obatan yang dapat menghambat kerja asam folat, seperti methotrexate atau pyrimethamine. Pada kondisi tertentu, obat ini juga dapat membantu pengobatan anemia megaloblastik akibat kekurangan asam folat.
Leucovorin termasuk dalam turunan asam folat. Asam folat berfungsi membantu tubuh memproduksi dan menjaga sel-sel yang sehat, serta menjaga kestabilan materi genetik sel. Jika asam folat dihambat, fungsi tubuh di atas dapat terganggu.
Sebagai salah satu bentuk asam folat, leucovorin dapat mencegah dan mengatasi efek samping berbahaya, seperti trombositopenia, neutropenia, dan anemia, yang bisa disebabkan oleh penghambat asam folat. Namun, leucovorin tidak mengganggu kerja methotrexate.
Selain itu, cara kerja leucovorin juga dapat meningkatkan efek dari fluorouracil (obat antikanker). Oleh karena itu, leucovorin juga dapat digunakan bersama fluorouracil untuk mengatasi beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar.
Merek dagang leucovorin: DBL Leucovorin Calcium Injection USP, Leucovorin Calcium
Apa itu Leucovorin
Golongan | Obat resep |
Kategori | Derivat asam folat |
Manfaat | Mencegah efek samping penghambat asam folat, membantu pengobatan anemia megaloblastik, dan mengatasi kanker usus besar |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Leucovorin untuk ibu hamil dan menyusui
|
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Belum diketahui apakah leucovorin bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk | Suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Leucovorin
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan leucovorin, di antaranya:
- Beri tahu dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap leucovorin atau produk derivat asam folat lain, seperti levoleucovorin.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita anemia akibat kekurangan vitamin B12, penyakit ginjal, penyakit hati, dehidrasi, atau gangguan pernapasan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obat lain, termasuk obat herbal dan suplemen, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang mengganggu setelah menggunakan leucovorin.
Dosis dan Aturan Pakai Leucovorin
Dosis yang diberikan dokter tergantung pada kondisi yang ingin diatasi pasien. Berikut adalah penjelasannya:
-
Tujuan: Mencegah efek samping methotrexate
15 mg, diberikan setiap 6 jam, dengan total 10 dosis. Digunakan 24 jam setelah dimulainya infus methotrexate. -
Tujuan: Mengobati anemia megaloblastik akibat kekurangan asam folat
1 mg, 1 kali sehari. -
Tujuan: Mengatasi kanker usus besar
200 mg/m2 luas permukaan tubuh (LPT), diikuti dengan fluorouracil sebanyak 370 mg/m2 LPT. Pengobatan dilakukan 1 kali sehari selama 5 hari dan diulang sebanyak 2 kali dengan jeda 28 hari.
Cara Menggunakan Leucovorin dengan Benar
Leucovorin akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena (intravena/IV) atau otot (intramuskular/IM). Selalu ikuti anjuran dan saran dokter selama menjalani pengobatan dengan leucovorin.
Jika Anda menggunakan obat ini secara mandiri di rumah, tanyakan kepada dokter terkait cara penggunaannya dan pastikan Anda sudah memahaminya dengan jelas. Periksa produk yang Anda gunakan setiap sebelum pemakaian. Pastikan cairan suntik tidak keruh atau berubah warna.
Interaksi Leucovorin dengan Obat Lain
Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika leucovorin digunakan bersamaan dengan obat lain:
- Peningkatan efektivitas fluorouracil untuk membunuh sel kanker
- Peningkatan risiko terjadinya kejang pada pasien epilepsi yang diobati dengan phenytoin atau phenobarbital
Efek Samping dan Bahaya Leucovorin
Ada beberapa efek samping yang dapat timbul setelah menggunakan leucovorin, di antaranya:
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau malah memburuk. Segera temui dokter bila terjadi reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan munculnya ruam gatal di kulit, bengkak pada kelopak mata dan bibir, atau sulit bernapas.