Levofloxacin adalah obat antibiotik untuk menyembuhkan berbagai penyakit akibat infeksi bakteri. Obat ini bisa digunakan dalam pengobatan pneumonia, sinusitis, prostatitis, infeksi saluran kemih, maupun infeksi kulit.
Levofloxacin bekerja dengan cara menghambat enzim yang diperlukan oleh bakteri untuk memperbanyak diri. Hasilnya, pertumbuhan bakteri bisa dihambat dan sistem kekebalan tubuh dapat membunuh bakteri yang tersisa.
Selain untuk mengobati penyakit di atas, levofloxacin juga digunakan untuk mengatasi serta mencegah penyakit anthrax dan penyakit pes. Namun, perlu diingat bahwa levofloxacin bukan untuk mengatasi infeksi virus, seperti flu atau common cold (batuk pilek biasa).
Sediaan levofloxacin terdiri dari tablet dan cairan infus. Selain itu, ada juga levofloxacin tetes mata untuk mengobati konjungtivitis akibat infeksi bakteri di mata. Namun, artikel ini khusus membahas levofloxacin tablet dan cairan infus.
Merek dagang levofloxacin: Cravit, Evofion, Farlev, Floxacap, Ikaquix, Levofloxacin Hemydrate, Levovid, Lexa, Levocin, LQ-500, Lovequin, Q-Vlox, Rinvox, Volox, Volequin, Zenilef, Zidalev
Apa Itu Levofloxacin
Golongan | Antibiotik golongan quinolone |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengobati penyakit akibat infeksi akibat bakteri, termasuk infeksi saluran kemih, sinusitis, radang prostat, pneumonia, infeksi kulit, anthrax, dan penyakit pes. |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥6 bulan |
Levofloxacin untuk ibu hamil | Kategori C: Studi terhadap binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin, tetapi belum ada studi terkontrol terhadap ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Levofloxacin untuk ibu menyusui | Tanyakan kepada dokter mengenai antibiotik lain yang lebih aman digunakan selama masa menyusui. |
Bentuk obat | Tablet dan cairan infus |
Peringatan sebelum Menggunakan Levofloxacin
Levofloxacin hanya dapat digunakan dengan resep dokter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan levofloxacin, yaitu:
- Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Levofloxacin tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau obat lain dari kelompok antibiotik quinolone, seperti ofloxacin dan ciprofloxacin.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes; penyakit ginjal; gangguan mental, seperti depresi; penyakit liver; gangguan elektrolit, seperti hipokalemia; atau gangguan pada sendi maupun otot, seperti radang sendi, tendonitis, bursitis, atau myasthenia gravis.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita kelainan genetik tertentu, seperti, defisiensi G6PD, sindrom Marfan, atau sindrom Ehlers-Danlos.
- Informasikan kepada dokter jika Anda menderita neuropati perifer, kejang, epilepsi, atau kondisi yang meningkatkan tekanan dalam kepala, seperti cedera kepala atau tumor otak.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita hipertensi, aneurisma, atau penyakit jantung. Informasikan juga kepada dokter jika Anda pernah mengalami serangan jantung.
- Informasikan kepada dokter jika Anda atau keluarga Anda memiliki riwayat gangguan irama jantung (aritmia), kelainan pada hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah menjalani transplantasi organ, seperti transplantasi jantung, transplantasi ginjal, atau transplantasi liver.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai obat lain, suplemen, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan levofloxacin. Obat ini bisa menyebabkan pusing sehingga mengganggu konsentrasi.
- Hindari paparan sinar matahari yang terlalu lama setelah menggunakan levofloxacin. Gunakan tabir surya jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Penggunaan obat ini dapat menyebabkan kulit mudah mengalami sunburn. Hubungi dokter jika sunburn makin parah.
- Beri tahu dokter jika Anda berencana menjalani vaksinasi selama terapi dengan levofloxacin. Obat ini dapat mengganggu efektivitas vaksin tertentu, seperti vaksin BCG.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan levofloxacin jika direncanakan menjalani tes urine untuk mendeteksi obat golongan opioid. Penggunaan levofloxacin dapat menyebabkan hasil tes tersebut tidak akurat.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan levofloxacin.
Dosis dan Aturan Pakai Levofloxacin
Dosis dan lama pengobatan akan ditentukan dokter sesuai dengan kondisi dan penyakit yang diderita pasien. Untuk anak-anak, dosis akan disesuaikan dengan berat badan (BB) pasien dan rekomendasi dokter.
Berikut adalah pembagian dosis levofloxacin berdasarkan bentuk obat dan kondisi yang ingin ditangani:
Levofloxacin tablet
-
Kondisi: Pneumonia, infeksi kulit dan jaringan lunak yang disertai komplikasi
Dewasa: 500 mg, 1–2 kali sehari, selama 7–14 hari.
-
Kondisi: Cystitis atau radang kandung kemih
Dewasa: 250 mg, 1 kali sehari, selama 3 hari.
-
Kondisi: Infeksi saluran kemih yang disertai komplikasi
Dewasa: 500 mg, 1 kali sehari, selama 7–14 hari
-
Kondisi: Sinusitis akut
Dewasa: 500 mg, 1 kali sehari, selama 10–14 hari
-
Kondisi: Bronkitis kronis yang kambuh, infeksi ginjal (pielonefritis)
Dewasa: 500 mg, 1 kali sehari, selama 7–10 hari.
-
Kondisi: Prostatitis kronis
Dewasa: 500 mg, 1 kali sehari, selama 28 hari.
-
Kondisi: Penyakit anthrax atau pencegahan anthrax setelah terpapar
Dewasa: 500 mg, 1 kali sehari, selama 8 minggu.
Anak usia ≥6 tahun dengan BB <50 kg: 8 mg/kgBB sampai maksimal 250 mg, 2 kali sehari. Lama pengobatan 60 hari.
Anak usia ≥6 tahun dengan BB ≥50 kg: 500 mg, 1 kali sehari. Lama terapi 60 hari.
Levofloxacin infus
Levofloxacin sediaan cairan infus digunakan dalam pengobatan pneumonia, infeksi kulit dan jaringan lunak dengan komplikasi, infeksi saluran kemih dengan komplikasi, pielonefritis berat, prostatitis kronis, dan penyakit anthrax. Dosis dan lama pengobatan akan ditentukan oleh dokter sesuai penyakit yang ditangani.
Levofloxacin infus hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter langsung di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain.
Cara Menggunakan Levofloxacin dengan Benar
Gunakan levofloxacin tablet sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar hasil pengobatan maksimal, pastikan untuk mengikuti panduan penggunaan levofloxacin tablet berikut ini:
- Levofloxacin tablet dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
- Untuk dosis satu kali sehari, sebaiknya minum tablet levofloxacin pada pagi hari. Bila diresepkan lebih dari satu kali sehari, pastikan ada jarak waktu yang cukup antardosis atau sesuaikan dengan saran dokter.
- Telan tablet levofloxacin dengan bantuan segelas air putih. Jangan membelah, menguyah, atau menggerus tablet, kecuali jika disarankan oleh dokter.
- Jika Anda sedang mengonsumsi obat antasida berisi alumunium dan magnesium, atau suplemen yang mengandung zinc maupun zat besi, minumlah obat atau suplemen tersebut 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi levofloxacin tablet.
- Minumlah banyak air putih selama menjalani terapi dengan levofloxacin. Hal ini untuk mencegah timbulnya efek samping.
- Tetap gunakan levofloxacin tablet sampai waktu yang ditentukan dokter meski gejala infeksi sudah membaik. Berhenti menggunakan antibiotik sebelum waktunya dapat menyebabkan infeksi kambuh dan lebih sulit diobati.
- Patuhi jadwal kontrol jika dokter menyarankan untuk kembali lagi setelah mengonsumsi levofloxacin tablet. Anda mungkin perlu menjalani beberapa pemeriksaan untuk memantau hasil terapi dan mendeteksi kemungkinan timbulnya efek samping.
- Bagi penderita diabetes, cek gula darah Anda secara rutin selama menjalani pengobatan dengan levofloxacin. Hubungi dokter jika terjadi peningkatan kadar gula darah. Levofloxacin bisa memperburuk gejala diabetes.
- Simpan levofloxacin tablet di tempat kering dan sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Levofloxacin infus akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini akan diberikan melalui infus ke dalam pembuluh darah.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemberian infus levofloxacin:
- Ikuti instruksi dokter selama menjalani terapi dengan levofloxacin infus.
- Gunakan pakaian yang bagian lengannya mudah untuk digulung agar infus mudah untuk dipasang.
- Batasi gerakan pada lengan yang dipasang infus agar obat mengalir dengan baik. Infus akan diberikan secara perlahan selama 60 menit.
- Beri tahu dokter jika ada efek samping yang Anda rasakan selama pemberian levofloxacin infus.
- Jika kondisi Anda sudah membaik, dokter mungkin akan melanjutkan terapi dengan memberikan Anda levofloxacin tablet.
Interaksi Levofloxacin dengan Obat Lain
Penggunaan levofloxacin bersamaan dengan obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek interaksi berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan bersama teofilin dan obat golongan NSAID
- Peningkatan risiko kerusakan tendon, termasuk tendon robek, jika digunakan bersama obat golongan kortikosteroid
- Peningkatan risiko gangguan irama jantung yang berbahaya jika digunakan bersama obat golongan antiaritmia, antidepresan trisiklik, antibiotik makrolid, dan antipsikotik.
- Peningkatan risiko perdarahan jika digunakan bersama warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya ketidakstabilan kadar gula darah jika digunakan bersama obat antidiabetes, seperti insulin atau glibenclamide
- Peningkatan risiko timbulnya efek samping levofloxacin jika digunakan dengan obat cimetidine atau probenecid
- Penurunan efektivitas levofloxacin jika digunakan bersamaan atau dalam waktu dekat dengan obat antasida yang mengandung aluminium atau magnesium; atau suplemen berisi zinc maupun zat besi
Agar terhindari dari efek interaksi yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama levofloxacin.
Efek Samping dan Bahaya Levofloxacin
Efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan levofloxacin meliputi:
- Mual, muntah, dispepsia, nyeri perut
- Diare atau malah sembelit
- Pusing
- Sakit kepala
- Gangguan tidur, misalnya insomnia atau sering bermimpi buruk
Pemberian infus levofloxacin bisa menimbulkan efek samping berupa kemerahan dan nyeri di area yang diinfus.
Beri tahu dokter jika efek samping yang muncul tidak membaik atau malah makin berat. Carilah pertolongan medis jika saat menggunakan levofloxacin timbul reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:
- Tendon robek, yang gejalanya meliputi nyeri dan bengkak serta memar di persendian; sendi kaku; atau kesulitan bergerak
- Linglung, suasana hati yang sedih terus-menerus, paranoid, muncul halusinasi atau keinginan untuk menyakiti diri sendiri
- Tremor
- Lemah otot, misalnya kelopak mata terkulai, limbung saat berjalan
- Tangan dan kaki terasa kesemutan, mati rasa, lemas, atau tidak mampu merasakan nyeri, sentuhan, atau perubahan suhu
- Nyeri parah mendadak pada dada, perut, atau punggung
- Sakit kepala yang parah, telinga berdenging, pusing berat, gangguan penglihatan, nyeri di belakang mata
- Gejala gangguan liver, seperti tinja berwarna pucat, urine berwarna pekat, atau warna kulit dan mata menjadi kekuningan (penyakit kuning)
- Demam, kram perut yang parah, diare berair atau berdarah
- Jantung berdebar, dada seperti tertekan, sesak napas, pusing berat seperti akan pingsan
- Denyut jantung lambat, cepat, atau tidak beraturan
- Gejala gangguan ginjal, seperti urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali
- Gejala infeksi jamur, seperti muncul bercak putih di rongga mulut, vagina gatal dan atau keputihan