Lincomycin adalah antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri berat pada paru-paru, tulang, sendi, dan kulit. Lincomycin biasanya diresepkan kepada pasien yang alergi terhadap antibiotik penisilin.
Lincomycin bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri atau langsung membunuh bakteri. Dengan begitu, bakteri dalam tubuh dapat lebih mudah untuk dikendalikan dan dibasmi oleh sistem kekebalan tubuh.
Perlu diketahui bahwa antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti flu atau pilek.
Merek dagang lincomycin: Biolincom, Incocyn, Lincor, Lincocin, Lincyn, Linco MPL, Lintropsin, Linchopar, Lincomycin HCl, Nolipo, Nichomycin, Pritalinc 500, Tamcocin, Tismamisin, Zencocin
Apa Itu Lincomycin
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antibiotik lincosamide |
Manfaat |
Mengobati infeksi bakteri berat Antibiotik alternatif bagi penderita alergi penisilin |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak usia ≥1 bulan |
Lincomycin untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapibelum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Lincomycin dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. |
Bentuk obat | Kapsul dan sirup |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Lincomycin
Lincomycin merupakan obat resep yang perlu digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi lincomycin:
- Jangan mengonsumsi lincomycin jika Anda alergi terhadap obat ini atau obat antibiotik lincosamide lain, seperti clindamycin.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diare, kolitis, asma, penyakit ginjal, atau penyakit hati.
- Beri tahu dokter jika Anda berencana melakukan atau baru menjalani vaksinasi dengan bakteri hidup, seperti vaksin tifoid, BCG, dan kolera.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan lincomycin pada lansia, karena lebih besar risikonya untuk mengalami efek samping, terutama diare.
- Beri tahu dokter mengenai penggunaan lincomycin jika Anda direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi lincomycin.
Dosis dan Aturan Pakai Lincomycin
Dosis lincomycin berbeda-beda tiap pasien. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan lincomycin untuk mengobati infeksi bakteri berat:
- Dewasa: 500 mg, 3–4 kali sehari.
- Anak-anak usia ≥1 bulan: 30–60 mg/kgBB per hari yang dibagi dalam 3–4 dosis.
Cara Mengonsumsi Lincomycin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan lincomycin sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Lincomycin sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan. Telan kapsul lincomycin dengan bantuan segelas air putih.
Jika Anda mengonsumsi lincomycin bentuk sirup, gunakan sendok atau alat takar yang ada di dalam kemasan untuk mengonsumsi lincomycin sirup agar dosisnya sesuai.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi lincomycin pada jam yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal.
Habiskan lincomycin yang diresepkan oleh dokter meskipun gejala sudah hilang atau kondisi sudah membaik.
Jangan berhenti menggunakan lincomycin terlalu cepat, karena bisa meningkatkan risiko kambuhnya infeksi dengan bakteri yang kebal terhadap lincomycin sehingga lebih sulit untuk ditangani. Jika kondisi belum membaik setelah menggunakan obat sesuai resep, segera berkonsultasi dengan dokter.
Selama menjalani pengobatan dengan lincomycin, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan darah, fungsi hati, dan fungsi ginjal secara rutin. Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter.
Simpan lincomycin di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Lincomycin dengan Obat Lain
Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan lincomycin dengan obat-obat lain:
- Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin BCG, vaksin tifoid, atau vaksin kolera
- Peningkatan risiko terjadinya kelumpuhan otot yang berlebihan akibat obat pelemas otot saat operasi, seperti pancuronium atau tubocurarine
- Penurunan penyerapan lincomycin pada sistem pencernaan jika digunakan dengan kaolin
- Penurunan efektivitas erythromycin
Efek Samping dan Bahaya Lincomycin
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi lincomycin adalah:
- Diare atau sakit perut
- Mual, muntah, nyeri atau bengkak di lidah
- Vagina gatal atau muncul keputihan
- Telinga berdenging
- Sakit kepala
- Pusing
Hubungi dokter jika efek samping di atas tidak kunjung membaik atau makin berat. Hentikan konsumsi lincomycin dan segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Diare yang parah, sangat berair, atau disertai darah
- Penurunan jumlah urine atau frekuensi buang air kecil
- Sariawan atau luka di mulut, gusi bengkak dan merah, serta sulit menelan
- Penyakit kuning
- Mudah memar atau perdarahan
- Kelelahan yang tidak biasa
- Detak jantung tidak teratur (aritmia)
- Pingsan