Ada banyak bahaya polusi udara bagi kesehatan paru yang tidak bisa disepelekan. Ini karena polusi udara mengandung zat atau partikel yang dapat merusak kesehatan paru-paru sehingga memicu penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan, pneumonia, bronkitis, dan kanker.
Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan. Tidak hanya dapat menimbulkan berbagai penyakit, paparan polusi udara berlebih juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian dini.
Diperkirakan ada sekitar 9 juta orang di dunia yang meninggal setiap tahunnya akibat paparan polusi udara, baik polusi udara yang berasal dari luar ruangan maupun dalam ruangan.
Kandungan Berbahaya dalam Polusi Udara dan Dampaknya
Berikut ini adalah beberapa jenis zat berbahaya yang terdapat di dalam polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan tubuh:
1. Nitrogen dioksida
Nitrogen dioksida (NO2) merupakan salah satu gas berbahaya yang biasanya dihasilkan dari proses pembakaran, seperti pembakaran sampah, kebakaran hutan atau kabut asap, asap rokok, hingga mesin kendaraan bermotor atau pembangkit listrik.
Paparan nitrogen dioksida dalam jangka panjang bisa menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan dan menurunkan fungsi paru-paru. Bahkan, paparan gas beracun ini secara terus-menerus juga bisa meningkatkan risiko terjadinya bronkitis, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
2. Unsur-unsur partikel
Komponen partikel di udara meliputi sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, dan debu mineral. Paparan kombinasi unsur partikel tersebut dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan, kanker paru-paru, dan penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung dan stroke.
3. Ozon
Lapisan ozon pada atmosfer berperan penting sebagai penangkal sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Namun, ozon yang berada di permukaan bumi merupakan salah satu gas berbahaya yang terkandung di dalam polusi udara.
Paparan ozon dalam waktu lama bisa menyebabkan sesak napas, memicu kambuhnya asma dan emfisema, serta membuat paru-paru rentan terkena infeksi.
4. Sulfur dioksida
Sulfur dioksida (SO2) adalah polutan yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan bensin serta peleburan biji mineral yang mengandung belerang.
Ketika terhirup, zat ini dapat menyebabkan peradangan di saluran pernapasan dan memicu berbagai gejala, seperti batuk berdahak dan sesak napas. Selain itu, orang yang sering menghirup sulfur dioksida juga berisiko lebih tinggi terkena infeksi saluran pernapasan dan bronkitis serta kambuhnya gejala asma.
5. Benzena
Benzena adalah cairan kimia yang sangat mudah mengalami penguapan, sehingga dapat mencemari udara. Polusi udara yang mengandung benzena biasanya ditemukan pada asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik, serta produk sehari-hari seperti lem dan detergen.
Paparan benzena dalam kadar tinggi bisa menyebabkan gangguan pernapasan, anemia, kanker paru-paru, kanker darah, bahkan kematian.
6. Karbon monoksida
Karbon monoksida (CO) adalah gas yang dihasilkan dari proses pembakaran, misalnya pembakaran batu bara, kayu, dan bahan bakar pada kendaraan. Ketika seseorang terlalu banyak menghirup gas ini, kemampuan darah untuk mengikat oksigen akan berkurang.
Ini karena gas CO lebih mudah terikat dengan hemoglobin daripada oksigen, sehingga tubuh dapat mengalami kekurangan oksigen atau hipoksia. Penurunan kadar oksigen yang tidak segera diatasi bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa rusaknya jaringan atau organ tubuh dan kematian.
7. Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan senyawa gabungan antara hidrogen dan karbon. Saat terhirup dalam jumlah banyak, gas hidrokarbon dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari batuk, sesak napas, pneumonia, gangguan irama jantung, hingga hipertensi pulmonal.
Meski udara yang Anda hirup terlihat bersih, berbagai jenis zat berbahaya mungkin saja masih terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, Anda perlu melindungi diri dari paparan polusi udara penyebab kerusakan paru-paru dan berbagai penyakit lainnya.
Untuk melindungi diri dari polusi udara, Anda bisa menggunakan masker saat beraktivitas, menggunakan penyaring udara atau air purifier di rumah, dan memelihara tanaman yang bisa membuat udara menjadi lebih bersih dan segar.
Tidak hanya itu, penggunaan masker juga mampu meminimalkan penularan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti COVID-19.
Itulah informasi seputar bahaya polusi udara yang perlu diketahui. Jika Anda sering terpapar polusi udara dan mengalami gejala tertentu, seperti batuk-batuk, pilek, sesak napas, sakit kepala, dan batuk berdarah, sebaiknya segeralah ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.