Luka tembak adalah luka yang terjadi akibat masuknya peluru ke dalam tubuh. Luka tembak merupakan kondisi gawat darurat karena dapat menimbulkan cedera serius yang menyebabkan cacat permanen atau kematian.
Luka tembak dapat terjadi bila peluru mengenai kulit atau organ dalam. Keparahan luka tembak bisa berbeda-beda, tergantung pada bagian tubuh yang terkena, jarak tembak, dan jenis peluru.
Luka tembak dapat dikategorikan sebagai luka tusuk, karena peluru menembus tubuh dengan kecepatan tinggi. Jika mengenai leher, dada, atau kepala, luka tembak bisa bersifat serius dan mengancam nyawa.
Penyebab Luka Tembak
Luka tembak terjadi ketika peluru yang dilontarkan dari senjata api masuk ke dalam tubuh. Peluru tersebut bisa terperangkap di dalam tubuh atau menembus berbagai organ atau jaringan hingga keluar dari tubuh.
Luka tembak dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena luka tembak, yaitu:
- Terjebak dalam kerusuhan
- Terlibat tindakan kriminal atau terorisme
- Bekerja sebagai polisi atau tentara
- Terjebak atau ikut dalam perang
Gejala Luka Tembak
Tergantung pada area tubuh yang terkena, luka tembak bisa menimbulkan gejala yang beragam. Gejala berat atau bahkan kematian dapat terjadi seketika apabila tembakan mengenai kepala, leher, dada, atau perut.
Luka tembak dapat menyebabkan cedera serius yang ditandai dengan gejala berupa:
- Nyeri di bagian yang tertembak
- Perdarahan
- Keluar darah dari anus bila luka tembak terjadi di perut
- Patah tulang
- Sesak napas
- Kelumpuhan mendadak
- Pingsan atau koma
Kapan harus ke dokter
Semua jenis luka tembak, baik menembus tubuh maupun tidak, harus segera mendapatkan pertolongan medis. Hal ini termasuk luka tembak yang terjadi di lengan atau kaki, karena dapat menimbulkan cacat.
Jika melihat orang di sekitar Anda mendapat luka tembak, segera bawa ia ke IGD rumah sakit terdekat agar mendapat pertolongan dan penanganan dari dokter.
Diagnosis Luka Tembak
Pasien luka tembak perlu diobati dengan segera. Dokter akan menghentikan perdarahan terlebih dahulu dan menstabilkan kondisinya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh dokter antara lain:
- Memasang dan memberikan cairan infus
- Memasang alat bantu pernapasan dan oksigen
- Memberikan transfusi darah
- Mengeluarkan udara dan darah jika terjadi pneumothorax atau tamponade jantung
Bila kondisi pasien telah stabil, dokter akan melakukan tanya jawab seputar penyebab luka tembak dan keluhan yang dialami pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemindaian dengan foto Rontgen dan CT scan.
Pengobatan Luka Tembak
Penanganan pada korban tembak dapat dibagi menjadi pertolongan pertama dan penanganan di rumah sakit, seperti dijelaskan di bawah ini:
Pertolongan pertama pada korban tembak
Bila ada korban luka tembak di sekitar Anda, segera bawa ia ke tempat yang aman dan berikan pertolongan pertama sambil menunggu petugas medis datang.
Pertolongan pertama yang bisa Anda berikan kepada korban luka tembak adalah:
- Bawa korban ke tempat yang aman dan segera hubungi ambulans.
- Bila korban luka tembak masih sadar, pastikan ia untuk duduk atau berbaring dengan nyaman. Jangan mengangkat tungkainya jika ia mengalami luka tembak di atas pinggang, karena akan membuat darah makin deras mengalir.
- Hentikan perdarahan dengan menekan bagian yang terluka menggunakan kain bersih atau kain kasa.
- Jika korban mengalami luka tembak di dada, tutup luka dengan plastik bersih untuk mencegah udara masuk ke rongga dada. Namun, segera lepas plastik tersebut bila korban mengalami sesak napas.
- Lakukan teknik CPR kepada korban luka tembak yang tidak sadarkan diri.
Penanganan di rumah sakit
Setelah pasien luka tembak tiba di rumah sakit, dokter akan segera menstabilkan kondisi pasien sebelum melakukan operasi untuk menghentikan perdarahan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter dalam operasi adalah:
- Menjahit pembuluh darah dan organ dalam yang robek
- Mengeluarkan peluru yang terperangkap
- Memperbaiki struktur tulang yang patah
- Memasang selang untuk mengeluarkan darah
- Membersihkan dan menutup luka tembak
- Memberikan vaksin tetanus dan antibiotik infus
Komplikasi Luka Tembak
Komplikasi luka tembak tergantung pada bagian tubuh yang terkena. Beberapa komplikasi yang dapat timbul adalah:
- Syok hipovolemik akibat perdarahan parah
- Kerusakan organ dalam
- Pneumothorax
- Tamponade jantung
- Kerusakan otak
- Perdarahan di rongga perut (intra-abdominal hemorrhage) atau perdarahan di rongga dada (hemothorax)
- Infeksi sekunder pada luka tembak akibat terkontaminasi bakteri
- Peritonitis
- Kelumpuhan permanen
- Amputasi
- Kematian
Selain itu, jika sembuh dari luka tembak, penderitanya tetap berisiko mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD).
Pencegahan Luka Tembak
Luka tembak tidak selalu bisa dicegah, terutama yang terjadi akibat tindakan kriminal, perang, atau terorisme. Namun, ada upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terkena luka tembak, di antaranya:
- Menghindari tempat terjadinya kerusuhan atau konflik
- Memberikan pemahaman sejak dini kepada anak-anak tentang bahaya penggunaan senjata api