Luka tusuk adalah luka ketika tubuh ditembus benda tajam. Luka tusuk bisa disebabkan oleh benda kecil runcing, seperti paku atau pecahan kaca, hingga tusukan pisau.
Luka akibat tusukan benda runcing, seperti paku, bisa berukuran kecil dan tidak menyebabkan perdarahan berat. Meski demikian, luka tersebut berisiko terinfeksi, terutama jika tidak segera ditangani, atau bila paku yang menusuk telah berkarat.
Sementara luka tusuk akibat pisau atau benda tajam lain dapat menyebabkan perdarahan dan kerusakan organ dalam. Tergantung pada bagian tubuh yang terkena, tusukan benda tajam juga dapat berakibat fatal.
Penyebab Luka Tusuk
Luka tusuk dapat terjadi ketika benda runcing atau tajam menembus kulit. Pada kondisi yang parah, benda tajam juga dapat menancap atau menembus hingga keluar dari tubuh.
Luka tusuk paling sering terjadi akibat kondisi-kondisi berikut:
- Menginjak paku
- Menjadi korban penusukan
- Mengalami kecelakaan
- Tergigit hewan
- Terjatuh dan menimpa benda tajam
- Tertusuk terumbu karang
Selain penyebab tersebut, luka tembak juga dapat dikelompokkan sebagai luka tusuk.
Gejala Luka Tusuk
Gejala akibat luka tusuk tergantung pada jenis benda yang menusuk, kedalaman tusukan, dan area tubuh yang terkena. Namun, luka tusuk umumnya ditandai dengan gejala-gejala berikut:
- Nyeri
- Perdarahan
- Bagian yang tertusuk sulit digerakkan
- Sensasi kesemutan di dekat area tusukan
- Perut mengembung (distensi) jika perut terkena tusukan
- Denyut nadi cepat
- Sesak napas, jika perut atau dada terkena tusukan
Selain itu, luka tusuk rentan terinfeksi, terutama jika disebabkan oleh tusukan dari benda yang berkarat, atau bila luka tidak segera diobati. Luka tusuk yang terinfeksi bisa menimbulkan gejala berikut:
- Kemerahan dan nyeri
- Bengkak atau sensasi hangat di area yang tertusuk
- Keluar nanah
- Demam
Kapan harus ke dokter
Luka tusuk yang ringan dan dangkal dapat diobati secara mandiri. Sementara pada luka tusuk akibat gigitan hewan atau manusia, terkena benda berkarat atau kail ikan, atau luka tusuk yang dalam, penanganan oleh dokter perlu segera dilakukan.
Pasien yang mengalami luka tusuk dan belum mendapatkan vaksin tetanus dalam 10 tahun terakhir juga perlu segera mencari pertolongan medis.
Luka tusuk yang parah bisa mengancam nyawa dan memerlukan pertolongan medis di IGD rumah sakit. Berikut adalah luka tusuk yang tergolong kondisi darurat:
- Luka mengeluarkan darah yang banyak
- Darah memancur dari luka tusuk, yang bisa menjadi tanda luka tusuk mengenai pembuluh darah arteri
- Luka tusuk mengenai dada, perut, kepala, wajah, dan leher
- Luka tusuk menyebabkan kelumpuhan pada lengan atau kaki
- Benda menancap pada luka tusuk
- Otot atau tulang terlihat dari luka tusuk
- Luka tusuk sudah terjadi lebih dari 24 jam dan timbul gejala-gejala infeksi
Segera bawa ke IGD atau hubungi ambulans bila Anda melihat orang di sekitar Anda mengalami luka tusuk. Sambil menunggu pertolongan medis, pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada korban luka tusuk antara lain:
- Hentikan perdarahan dengan menutup luka dan menekannya secara perlahan menggunakan tangan dan kain bersih atau perban.
- Pada perdarahan yang parah, berikan tekanan pada luka sampai 10 menit.
- Jika perdarahan sudah berhenti, bersihkan sekitar area yang terluka dengan air mengalir.
- Tutup area yang terluka dengan perban atau kain kasa.
Perlu diingat, jika terdapat benda yang tertancap di luka, jangan mencabutnya karena dapat memperburuk luka.
Diagnosis Luka Tusuk
Pasien luka tusuk dengan perdarahan hebat perlu segera diobati. Dokter akan menghentikan perdarahan terlebih dahulu dan menstabilkan kondisi pasien. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh dokter antara lain:
- Memasang dan memberikan cairan infus
- Memasang alat bantu pernapasan dan oksigen
- Memasang kateter urine
- Memberikan transfusi darah
- Memasang selang nasogastrik atau nasogastric tube (NGT) jika luka tusuk berukuran besar dan dalam terjadi di perut
Setelah kondisi pasien stabil, dokter akan melakukan tanya jawab seputar penyebab luka tusuk yang dialami pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Guna memastikan diagnosis, dokter akan melakukan tes darah. Tujuannya adalah untuk mendeteksi infeksi dan sebagai dasar data pasien bila diperlukan tindakan operasi.
Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan pemindaian dengan foto Rontgen, USG, dan CT scan. Hal ini bertujuan untuk menilai kerusakan yang terjadi pada organ dan memeriksa apakah terdapat benda yang tertinggal di luka tusuk tersebut.
Pengobatan Luka Tusuk
Pengobatan luka tusuk ditentukan berdasarkan keparahan luka yang dialami pasien. Jika luka tusuk kecil, bukan disebabkan benda berkarat, serta tidak ada benda yang menancap, penderita dapat melakukan penanganan mandiri dengan cara berikut:
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Basuh luka tusuk dengan air mengalir selama sekitar 5 menit, lalu cuci dengan sabun antiseptik.
- Oleskan salep antibiotik pada luka, kemudian tutup dengan kasa steril
Sementara pada luka tusuk yang lebih parah, penanganan perlu dilakukan oleh dokter. Berikut adalah penjelasannya:
Luka tusuk berukuran kecil
Bila luka berukuran kecil dan disebabkan oleh benda berkarat, langkah-langkah penanganan yang dapat dilakukan oleh dokter antara lain:
- Memberikan obat bius lokal, lalu menyayat sebagian luka menggunakan pisau bedah yang steril agar lebih mudah dibersihkan
- Membersihkan luka menggunakan larutan antiseptik
- Mengoleskan salep antibiotik
- Menutup luka dengan kasa bersih atau perban
- Memberikan vaksin tetanus
- Memberikan vaksin rabies jika luka tusuk disebabkan oleh gigitan hewan
Luka tusuk berukuran besar
Luka tusuk yang berukuran besar, dalam, dan mengenai dada, kepala, atau perut, merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani dengan operasi. Melalui tindakan operasi, dokter akan menghentikan perdarahan, mengangkat benda yang menusuk, dan menjahit organ yang robek.
Selain menjalani operasi, pasien akan diberikan antibiotik dan obat pereda nyeri melalui suntikan. Pasien juga mungkin akan dirawat di ruang ICU untuk dipantau kondisinya.
Komplikasi Luka Tusuk
Komplikasi luka tusuk tergantung pada bagian tubuh yang terkena. Beberapa komplikasi yang dapat timbul adalah:
- Perdarahan parah
- Kerusakan organ dalam
- Emfisema subkutis
- Peritonitis
- Penumpukan darah di dalam rongga dada (hemothorax)
- Pneumothorax
- Syok hipovolemik
- Kematian
Selain itu, luka tusuk yang tidak tertangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi berupa:
- Infeksi sekunder, seperti selulitis
- Tetanus
- Abses di bekas luka tusuk
- Sepsis
Pencegahan Luka Tusuk
Luka tusuk tidak selalu bisa dicegah, terutama akibat kecelakaan atau tindakan kriminal. Walaupun begitu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terkena luka tusuk, antara lain:
- Jauhkan anak-anak dari peralatan yang tajam, seperti gunting atau pisau.
- Simpan barang pecah belah di tempat yang aman.
- Jangan biarkan barang-barang berserakan di lantai rumah.
- Hati-hati ketika menggunakan benda tajam.
- Gunakan alas kaki atau sepatu dengan sol yang kuat agar terhindar dari tusukan paku.
- Kenakan alat pelindung diri ketika bekerja atau berkendara.
- Buang sampah pecahan kaca dengan memasukkannya ke dalam kotak kardus.