Lutut kopong sering kali dipercaya sebagai akibat dari sering melakukan masturbasi. Namun, kondisi yang ditandai dengan lutut berbunyi gemeretak saat digerakkan ini bisa disebabkan oleh banyak hal.
Lutut kopong adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat untuk menggambarkan kondisi lutut yang bergemeretak ketika ditekuk, diregangkan, atau digunakan untuk berjalan. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai krepitus.
Masyarakat awam menganggap bahwa lutut kopong terjadi akibat sering masturbasi. Padahal, kondisi ini tidak berkaitan dengan masturbasi. Lutut kopong justru terjadi akibat adanya gangguan di sekitar sendi, baik karena cedera maupun pernah menjalani operasi.
Penyebab Lutut Kopong
Pada dasarnya, lutut kopong bisa disebabkan oleh hal-hal dari dalam tubuh maupun luar tubuh. Sementara masturbasi tidak termasuk dalam kondisi yang menyebabkan keluhan ini.
Berikut adalah beberapa penyebab lutut kopong:
1. Pecahnya gelembung pada cairan sendi
Seiring bertambahnya usia, gelembung gas dapat terbentuk di daerah sekitar cairan pelumas sendi (cairan sinovial). Hal ini terjadi karena gesekan atau gerakan yang dilakukan secara terus-menerus.
Gelembung gas tersebut bisa pecah saat lutut ditekuk dan akan menyebabkan lutut kopong dengan bunyi bergemeretak.
2. Cedera
Lutut kopong bisa terjadi jika pernah mengalami cedera, seperti jatuh dengan posisi berlutut. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada tempurung lutut maupun pada sendi di sekitarnya.
Robekan meniskus, chondromalacia patella (kerusakan pada tulang rawan di bawah tempurung lutut), dan sindrom patellofemoral adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya lutut kopong akibat cedera.
3. Operasi
Tindakan operasi pada lutut, misalnya operasi penggantian sendi, bisa menyebabkan adanya perubahan kecil di sekitar lutut. Perubahan kecil ini bisa menyebabkan terjadinya lutut kopong.
Meskipun begitu, Anda tidak usah khawatir karena lutut kopong setelah operasi tidak berpengaruh terhadap hasil operasi dijalani.
Penanganan Lutut Kopong
Pada kebanyakan kasus, lutut kopong tidak berbahaya dan tidak memerlukan penanganan khusus. Namun, bila lutut kopong disertai dengan rasa sakit, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan yang sesuai.
Untuk meredakan nyeri yang menyertai lutut kopong, sebelum mendapatkan penanganan dari dokter, Anda bisa mengompres lutut dengan kompres hangat atau kompres dingin.
Sembari mengompres lutut, Anda juga bisa mengonsumsi konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen atau asam mefenamat. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasannya.
Tujuan utama penanganan lutut kopong memang untuk mengatasi kondisi tersebut sesuai dengan penyebabnya. Namun, selain mengatasi kondisi penyebabnya, penanganan juga dilakukan untuk menjaga kekuatan otot di sekitar lutut agar kuat menopang tubuh.
Guna mencegah terjadinya lutut kopong, Anda disarankan untuk menjaga kekuatan otot dan tulang lutut dengan rutin berolahraga. Squat, lunges, sepeda statis, renang, dan tai chi adalah beberapa pilihan olahraga yang bisa dilakukan untuk menjaga kekuatan otot di sekitar lutut. Selain itu, jagalah berat badan ideal sebagai upaya mengurangi beban otot di sekitar lutut.
Bila lutut kopong terjadi secara berulang atau disertai dengan nyeri dan bengkak, periksakanlah diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang memerlukan penanganan dari dokter.