Lutut sakit saat berjalan dapat disebabkan oleh akitivitas berat yang dilakukan berulang, cedera, dan radang sendi. Jika tidak ditangani, gejala yang timbul bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Lutut merupakan sendi yang menghubungkan paha dengan kaki bagian bawah. Sendi terbesar ini tersusun atas tulang kering, tulang rawan, ligamen, otot, dan tendon. Semua komponen ini diperlukan untuk bergerak, termasuk berjalan. Gangguan pada salah satu bagian itu dapat menyebabkan lutut sakit saat berjalan.
Penyebab Lutut Sakit Saat Berjalan
Lutut sakit saat berjalan dapat menjadi gejala suatu kondisi medis. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan lutut sakit saat berjalan:
1. Cedera ligamen lutut anterior (ACL)
Cedera yang umumnya dialami oleh atlit maupun pelaku olahraga ini terjadi pada ligamen lutut, yakni anterior cruciate ligament (ACL). Kondisi ini terjadi karena adanya robeknya ligamen karena perubahan arah gerak atau penambahan beban secara mendadak.
Saat mengalami cedera pada ACL, penderitanya akan mengeluhkan nyeri hebat berupa lutut sakit saat berjalan, atau bahkan sekedar untuk digerakkan.
2. Tendonitis
Selain ACL, lutut sakit saat berjalan juga bisa disebabkan oleh tendonitis. Kondisi ini disebabkan oleh tekanan berlebih pada tendon akibat aktivitas berat yang dilakukan secara berulang. Tendonitis bisa dialami oleh siapa pun dan umumnya dipicu oleh gerakan melompat.
3. Tulang rawan robek
Lutut memiliki tulang rawan yang dikenal dengan meniskus. Bagian tulang yang bertugas menjadi peredam getaran untuk tulang kering dan tulang paha ini sangat rentan robek. Meniskus dapat robek akibat putaran lutut secara tiba-tiba dan membuat penderitanya mengalami lutut sakit saat berjalan.
4. Radang sendi
Radang sendi atau arthritis adalah peradangan yang dapat terjadi pada salah satu atau beberapa persendian. Jenis radang sendi yang sering terjadi pada lutut kaki adalah osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Peradangan ini membuat penderitanya mengalami lutut sakit saat berjalan.
Osteoarthritis disebabkan oleh proses pengikisan lapisan sendi akibat penuaan dan beban berlebih dari tubuh. Sementara rheumatoid arthritis disebabkan oleh penyakit autoimun yang menyerang persendian tubuh, termasuk sendi lutut.
5. Penyakit Osgood-Schlatter
Lutut sakit saat berjalan juga bisa disebabkan oleh penyakit Osgood-Schlatter. Penyakit yang lebih sering dialami oleh remaja ini memiliki gejala berupa nyeri dan bengkak pada bagian tepat di bawah tempurung lutut.
Nyeri yang dialami oleh penderita Osgood-Schlatter dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap. Rasa nyeri juga bisa menjadi lebih parah di salah satu lutut saja dan terasa makin sakit ketika berlari, melompat, dan memanjat.
Meskipun dapat dialami oleh siapa saja, lutut sakit saat berjalan lebih sering dialami oleh orang yang menderita obesitas, mengalami otot kaku, melakukan olahraga berat, dan pernah mengalami cedera.
Keparahan nyeri lutut yang terjadi bisa berbeda, mulai dari nyeri ringan hingga nyeri hebat yang membuat penderitanya tidak dapat berjalan. Penyakit juga bisa disertai dengan gejala lain, seperti lutut bengkak, kemerahan, bunyi, dan kaku, serta jalan pincang.
Penanganan Lutut Sakit Saat Berjalan
Penanganan lutut sakit saat berjalan akan disesuaikan dengan penyebabnya. Beberapa penanganan awal yang dilakukan di rumah dapat meredakan sakit lutut akibat cedera ringan. Sementara itu, lutut sakit yang disebabkan oleh peradangan sendi dan tidak membaik dengan penanganan awal di rumah membutuhkan penanganan dari dokter.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menilai keparahan dan mengetahui penyebab lutut sakit. Setelah itu, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai., termasuk fisioterapi, pengobatan, hingga operasi.
Berikut ini adalah beberapa penanganan lutut sakit saat berjalan yang bisa dilakukan:
Kompres es
Lutut sakit saat berjalan dapat diredakan dengan beristirahat dan menggunakan kompres es. Bungkuslah es batu dengan kain bersih lalu kompreskan ke lutut Anda selama 15–20 menit. Ulangi car aini beberapa kali dalam sehari.
Kompres es akan menghambat produksi hormon prostaglandin yang menyebabkan rasa nyeri. Selain itu, kompres es juga dapat menghambat sirkulasi darah di sekitar peradangan sehingga meredakan nyeri dan kejang otot.
Obat
Jika lutut sakit saat berjalan mengganggu aktivitas, cobalah mengonsumsi obat antinyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol maupun ibuprofen, untuk merdakan keluhan. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi senyawa kimia penyebab radang.
Apabil konsumsi obat antinyeri yang dijual bebas tidak juga mengurangi keluhan yang dirasakan, konsultasikanlah dengan dokter. Dengan berkonsultasi, dokter bisa memeriksa dan memberikan obat antinyeri dengan jenis maupun dosis yang sesuai dengan kondisi Anda.
Fisioterapi
Dokter juga dapat menyarankan fisioterapi untuk mencegah kekambuhan lutut sakit saat berjalan, serta melatih dan mempertahankan kekuatan otot dan persendian. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga keseimbangan lutut dan tubuh.
Pelaksanaan fisioterapi yang dilakukan untuk mengatasi lutut sakit saat berjalan bisa dengan kompres dingin atau kompres panas, pijat, terapi listrik, terapi sinar, maupun kinesio tape.
Operasi
Tidak semua lutut sakit saat berjalan harus dioperasi, tergantung dari kondisi yang mendasari keluhan ini. Operasi dilakukan untuk memperbaiki tendon maupun ligamen yang robek.
Selain itu, operasi penggantian sendi lutut dengan metode artroplasti dapat disarankan untuk mengatasi lutut sakit saat berjalan yang disebabkan oleh peradangan sendi.
Lutut sakit saat berjalan umumnya tidak berbahaya dan bisa dialami oleh siapa saja. Namun, melakukan upaya pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan. Anda dapat menerapkan beberapa tips berikut ini untuk mencegah lutut sakit saat berjalan:
- Jaga berat badan tetap ideal.
- Lakukan pemanasan sebelum olahraga dan diakhiri dengan pendinginan.
- Pastikan melakukan gerakan yang benar saat berolahraga
- Sesuaikan kesulitan dan durasi olahraga dengan kemampuan. Jangan memaksakan bahkan meningkatkan intensitas secara mendadak.
Lutut sakit saat berjalan yang bisa terjadi pada siapa pun ini memang umumnya bisa ditangani secara mandiri. Namun, jika keluhan tidak kunjung membaik, disertai pembengkakan lutut yang makin parah, atau tampak perubahan pada bentuk lutut, sebaiknya periksakan ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang sesuai.