Macam-macam anemia ada lebih dari 400 jenis, dengan masing-masing penyebab dan penanganan yang berbeda. Namun dari sekian banyak jenis anemia, ada lima macam anemia yang lebih umum terjadi.
Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah, yaitu sel darah yang berfungsi mengantarkan oksigen ke seluruh organ tubuh. Kekurangan suplai oksigen dapat mengganggu fungsi organ tubuh.
Anemia dapat dikenali dari beberapa gejalanya, seperti kerap merasa lemas, pucat, sakit kepala, dada berdebar, dan sulit berkonsentrasi. Anemia pun ada banyak jenisnya, tergantung pada penyebabnya. Agar tidak salah dalam mengenalinya, berikut adalah penjelasan mengenai macam-macam anemia yang perlu Anda ketahui.
Mengenali Macam-Macam Anemia
Berikut adalah beberapa macam anemia yang umum ditemui:
1. Anemia defisiensi desi
Anemia defisiensi besi merupakan jenis anemia yang paling umum terjadi. Kondisi ini terjadi akibat tubuh kekurangan zat besi, yaitu komponen penting dalam pembentukan sel darah merah.
Sejumlah kondisi bisa menyebabkan anemia defisiensi besi, termasuk pola makan rendah zat besi, kehamilan, perdarahan kronis seperti akibat luka di saluran cerna atau menstruasi, gangguan penyerapan zat besi, efek samping obat-obatan, hingga penyakit tertentu, seperti kanker, radang usus, dan miom.
Kondisi umumnya ditangani dengan konsumsi suplemen zat besi dan menjalani pola makan tinggi zat besi. Selain itu, penyebab anemia defisiensi besi juga perlu diatasi.
2. Anemia defisiensi vitamin B12 dan Folat
Tubuh membutuhkan vitamin B12 dan folat (vitamin B9) untuk membuat sel darah merah baru. Kekurangan salah satu atau kedua vitamin tersebut bisa menyebabkan anemia defisiensi vitamin B12 dan folat.
Jenis anemia ini dapat terjadi akibat pola makan rendah kandungan kedua vitamin tersebut. Selain itu, anemia kekurangan vitamin juga bisa terjadi karena tubuh sulit atau gagal menyerap folat ataupun vitamin B12. Kondisi ini juga disebut anemia pernisiosa.
Penanganan anemia ini umumnya berupa perubahan pola makan, serta pemberian suplemen vitamin B12 dan asam folat untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan kedua asupan tersebut.
3. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi saat kerusakan sel darah merah terjadi lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk menggantinya dengan sel darah sehat yang baru.
Penyebab anemia hemolitik cukup beragam, mulai dari penyakit keturunan, seperti thalasemia dan G6PD, penyakit autoimun, infeksi, efek samping obat, hingga gangguan pada katup jantung.
Pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebab terjadinya anemia hemolitik. Penanganan yang diberikan bisa berupa transfusi darah, pemberian obat-obatan kortikosteroid, atau operasi.
4. Anemia aplastik
Anemia aplastik merupakan anemia yang perlu diwaspadai karena berisiko tinggi mengancam nyawa. Kondisi ini terjadi saat tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah dalam jumlah cukup akibat gangguan di sumsum tulang, yaitu produsen sel darah di dalam tubuh.
Anemia aplastik dapat diturunkan dari orang tua, namun bisa juga terjadi akibat infeksi, efek samping obat-obatan, penyakit autoimun, terapi radiasi pada kanker, serta paparan zat beracun.
Kondisi ini umumnya diatasi dengan pemberian antibiotik dan antivirus jika terdapat infeksi, transfusi darah, transplantasi sumsum tulang, atau pemberian obat penekan daya tahan tubuh.
5. Anemia sel sabit
Anemia sel sabit terjadi akibat kelainan genetik yang membuat sel darah merah berbentuk seperti sabit. Sel- sel ini mati terlalu cepat sehingga tubuh tidak pernah memiliki sel darah merah yang cukup.
Selain itu, bentuk sel darah abnormal ini juga membuatnya lebih kaku dan lengket sehingga bisa menghalangi aliran darah. Pemberian obat dapat dilakukan untuk mencegah kondisi bertambah parah. Namun, satu-satunya cara mengatasi anemia jenis ini adalah dengan transplantasi sumsum tulang.
Beberapa jenis anemia ini ada yang dapat dicegah, namun ada pula yang tidak dapat dicegah (anemia yang diturunkan dari orang tua ke anak).
Jika merasakan gejala-gejala anemia, sebaiknya periksakanlah diri ke dokter untuk memastikannya. Dokter dapat mengidentifikasi jenis anemia yang Anda derita, seperti macam-macam anemia di atas. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh penanganan yang tepat sesuai dengan hal yang menyebabkan anemia Anda.